Tembung Sanepa: Pengertian, Fungsi, Ciri, Contoh, dan Artinya

Avatar of Supriyadi Pro

- Author

Wednesday, 5 June 2024 - 11:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawruhbasa.com – Tembung sanepa (sanepan) yaiku unen-unen bangsane pepindhan, ngemu surasa mbangetake, nanging nganggo tembung sing tegese kosok balen karo karepe. Dalam bahasa Indonesia, pengertian tembung sanepa adalah kalimat ungkapan yang mengandung makna melebih-lebihkan sesuatu, tetapi menggunakan kata atau kalimat yang artinya sebaliknya dengan yang dimaksud.

Sebagai contoh : “Bobote abot kapuk“, artinya “beratnya seperti kapas“. Maksud dari sanepan tersebut sebenarnya adalah “entheng banget” atau ringan sekali. Maka untuk memahami kalimat tersebut, bisa kita tanyakan dalam hati, “Bukankah kapas itu ringan? Mengapa ada kata abot (berat)? Itulah orang Jawa, dalam pergaulan selalu mengedepankan rasa ewuh-pekewuh dalam mengucapkan sesuatu yang terkesan merendahkan. Sehingga mereka lebih memilih kata sebaliknya agar tidak terdengar kurang menyenangkan.

Selain itu, dari contoh tembung sanepa di atas dapat kita simpulkan bahwa sanepan merupakan sebuah sindiran yang digunakan orang Jawa tetapi tidak ingin mengucapkannya secara apa adanya. Karena pada dasarnya orang Jawa tidak mau menyakiti perasaan orang lain. Biasanya mereka sebenarnya bermaksud menasihati terhadap perilaku seseorang agar bisa lebih baik.

Pelajari juga Saloka Bahasa Jawa, Pengertian, Ciri, Contoh dan Artinya

Fungsi Tembung Sanepa

tembung sanepa
Tembung Sanepa: Pengertian, Fungsi, Ciri, Contoh, dan Artinya 2

Seperti telah disinggung di atas bahwa tembung sanepa biasa digunakan orang Jawa untuk menyampaikan nasihat kepada seseorang tanpa menyakiti perasaan orang tersebut.

Dengan demikian, perkataan yang disampaikan tetap terdengar memuji orang yang dikritik, padahal jika dicermati kalimat tersebut menyindir. Dengan kata lain, sanepan sebenarnya mengolok-olok namun terdengar memuji.

Fungsi tembung sanepan juga biasa digunakan untuk menyindir atau menyampaikan sebuah keadaan tertentu.

Misalnya: “Srawunge renggang gula kumepyur pulut” (pergaulannya renggang seperti gula diberi getah). Meskipun menggunakan kata “renggang” padahal sebenarnya maksud dari kalimat tersebut adalah sebaliknya.

Ini bisa dilihat dari kalimat berikutnya, yaitu “gula kumepyur pulut” (gula yang dicampur getah). Gula itu sifatnya selain manis juga lengket, jika ditambah dengan getah berarti sangat lengket bukan?

Itulah salah satu seni orang Jawa dalam mengucapkan sesuatu. Berbanggalah jika adan sebagai orang Jawa, karena kita kaya akan tata bahasa yang unik dengan nilai sastra yang tinggi.

Contoh Tembung Sanepa

Agar anda lebih bisa memahami, di bawah ini akan kami berikan contoh sanepa dalam bahasa Jawa berikut artinya dan di artikan dalam bahasa Indonesia.

1. Ambune Arum Jamban (baunya harum selokan) = Ambune Banger (baunya busuk sekali)

2. Awake kuru semangka (badannya kurus semangka) = Awake kuru banget. (badannya kurus sekali.)

3. Awake Kuru Semangka (badannya kurus semangka) = Awake Lemu Banget (badannya gemuk sekali)

4. Balunge atos debog (tulangnya keras pohon pisang) = Balunge empuk banget. (tulangnya lunak sekali)

5. Barange Aji Godhong Garing (barangnya mahal daun kering) = Barange Ora Aji (barangnya tidak berharga/murah sekali)

6. Bobote abot kapuk (bobotnya berat kapas) = Bobote enteng banget. (sangat ringan)

7. Bobote Bot Merang Segedheng (beratnya seperti ranting padi kering) = Bobote enteng banget (ringan sekali)

8. Cahyane Abang Dluwang (sinar mukanya merah kertas) = Cahyane pucet banget (mukanya pucat sekali)

Pelajari juga Paribasan: Pengertian, Ciri, 47 Contoh, dan maknanya

9. Dedege dhuwur kencur (tingginya setinggi kencur) = Dedege cendhek banget (tinggi badannya pendek sekali)

10. Enggale suwe banyu sinaring (lambat seperti air disaring) = Wektune cepet banget (waktunya sangat cepat)

11. Eseme pait madu (senyumnya pahit seperti madu) = Eseme legi banget (Seyumnya manis sekali)

12. Kawruhe jeru tapak teri (pengetahuannya dalam seperti telapak teri) = Kawruhe sethithik banget (pengetahuannya sangat sedikit)

13. Kulitane wuled godhong lumbu (kulitnya liat seperti daun talas) = Kulite gampang suwek (kulitnya mudah robek)

14. Lemune bejo tampak (gemuknya lonjong tampak) = Lemune bunder banget (Gemuk yang sangat bulat)

15. Pakulitane kuning silit kwali (kulitnya kuning seperti bokong kwali) = Pakulitane ireng banget (Kulitnya sangat hitam)

16. Pamandenge Kedhep Tesmak (pandangannya berkedip kacamata) = Pemandenge njinggleng (pandangannya tidak berkedip)

17. Pikirane Landhep Dhengkul (pikirannya tajam seperti dengkul) = Pikirane bodho banget (pikirannya sangat bodoh)

18. Playune lonjong botor/Mimis (larinya seperti peluru) = Playune banter banget (larinya sangat cepat)

19. Playune rindhik asu digitik (larinya seperti anjing dipukul) = Playune banter banget (larinya sangat cepat)

20. Polahe anteng kitiran (gerakannya tenang seperti kitiran) = Polahe akeh banget. (Banyak tingkah)

Pelajari juga Bebasan Bahasa Jawa, ciri, 88 contoh, dan maknanya

21. Rasane legi brutawali (rasanya manis brutawali) = Rasane pait banget (Rasanya pahit sekali)

22. Rembuge peret beton (tutur katanya seperti isi nangka) = Rembuge alus banget (tutur katanya sangat halus)

23. Srawunge renggang gula kemepyur pulut (pergaulannya renggang seperti gula diberi getah) = Srawunge raket banget (pergaulannya sangat akrab)

24. Suwe mijet wohing ranti (lama seperti memijit buah ranti) = Sedhela banget (Sangat sebentar)

25. Tatune arang kranjang (lukanya jarang seperti keranjang) = Tatune kerep banget (lukanya sangat banyak)

26. Tembungane pait madu (perkatannya pahit seperti madu) = Tembungane manis banget (Perkataannya sangat manis)

27. Tembunge resik peceren (perkataannya bersih seperti selokan) = Tembunge rusuh banget (Perkataannya sangat kotor)

28. Ulate bening leri (pandangan matanya bening seperti air bekas cucian beras) = Ulate mrengut wae (Pandangannya selalu cemberut)

29. Utange arang wulu kucing (hutangnya jarang seperti bulu kucing) = Utange akeh banget (Banyak hutang)

30. Wujude agal glepung (wujudnya kasar seperti tepung) = Wujude lembut banget (wujudnya sangat halus)

Pelajari juga 30 Contoh Rura Basa, bahasa Jawa salah kaprah yang masih umum digunakan

Ciri tembung sanepa dan kesimpulan

Dengan mengamati contoh sanepa di atas, kita dapat mengetahui bahwa ciri-ciri tembung sanepa adalah sebuah kalimat sindiran yang berarti sebaliknya.

Penjelasan dengan contoh sanepa, misalnya: “Eseme pait madu”. Kalimat tersebut dalam bahasa Indonesia berarti “senyumnya pahit seperti madu“.

Kata “pait madu” menerangkan “esem” (senyum). Padahal madu itu rasanya manis kebalikan dari pahit. Maka arti sebenarnya “eseme legi banget” (seyumnya manis sekali).

Kesimpulannya, tembung sanepa menggunakan rumus berikut:

  • Subyek + kata sebaliknya + keterangan

Jadi yang mengandung kata sebaliknya terletak pada tengah kalimat.

Cara membuat tembung sanepa

Untuk membuat tembung sanepa sebenarnya sangat mudah. Dengan memperhatikan contoh di atas kita dapat menirunya dengan cara membuat sebuah kalimat yang artinya berlawanan dengan yang kita maksud.

Namun, tentunya kita menggunakan bahasa Jawa, karena jika menggunakan bahasa Indonesia terdengar tidak lazim, dan terkesan kurang pas/luwes.

Demikian yang dapat kami sampsikan mengenai tembung sanepa dan contoh sanepa lan tegese, semoga memberikan manfaat bagi anda yang membutuhkan. Selalu kunjungi KawruhBasa.com untuk mendapatkan artikel pembelajaran bahasa Jawa terbaru, atau ikuti kami di Google News

Berita Terkait

Contoh Purwakanthi Guru Sastra, Pemahaman dan Penggunaan dalam Karya Sastra Jawa
Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?
Agek Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup
Adus Bahasa Jawa: Pengertian, Tingkatan, dan Contoh Ungkapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Adu Bahasa Jawa: Serunya Menjelajahi Ragam Dialek dan Tingkatan Bahasa
Adon Bahasa Jawa: Memahami Arti, Filosofi, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Adol Bahasa Jawa: Menggali Potensi Bahasa Daerah sebagai Peluang Bisnis dan Pelestarian Budaya

Berita Terkait

Tuesday, 3 December 2024 - 21:04 WIB

Contoh Purwakanthi Guru Sastra, Pemahaman dan Penggunaan dalam Karya Sastra Jawa

Monday, 2 December 2024 - 19:36 WIB

Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?

Monday, 2 December 2024 - 19:23 WIB

Agek Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Thursday, 28 November 2024 - 20:51 WIB

Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup

Wednesday, 27 November 2024 - 21:51 WIB

Adu Bahasa Jawa: Serunya Menjelajahi Ragam Dialek dan Tingkatan Bahasa

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?

Monday, 2 Dec 2024 - 19:36 WIB

Bahasa Jawa

Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup

Thursday, 28 Nov 2024 - 20:51 WIB