Rahasia wayang kulit yang jarang diketahui orang

Avatar of Supriyadi Pro

- Author

Saturday, 12 August 2023 - 14:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawruh Basa – Wayang kulit mengandung ribuan ilmu pengetahuan hidup yang jarang diamati orang kebanyakan, khususnya masyarakat Jawa sendiri. Untuk itu, admin akan sedikit mengulasnya agar sedikit banyak anda mengetahuinya.

Secara turun-temurun masyarakat Jawa mempercayai bahwa wayang kulit diciptakan oleh Sunan Kalijogo yang merupakan salah satu anggota dari Walisongo.

Wayang kulit juga disebut wayang purwa. Adapun sumber cerita berasal dari India, yang di tulis pujangga India ke dalam Serat Mahabarata dan Serat Ramayana. Serat Mahabarata dikarang oleh Pujangga Wiyasa atau nama aslinya Vyasa Krisna Dwipayana, sedangkan Serat Ramayana dikarang oleh Pujangga Walmiki (Valmiki).

Setelah cerita wayang masuk di tanah Jawa, para pujangga dan para ahli seni budaya mengolahnya agar sesuai dengan rasa, budaya, tata cara, dan pribadi orang Jawa.

Serat Ramayana diolah dan diterjemahkan menggunakan bahasa Jawa kuno, siapa yang menterjemahkan tidak ada yang tahu secara jelas.

Seperti halnya Ramayana, Serat Mahabarat juga diolah dan diterjemahkan menggunakan bahasa Jawa kuno pada masa pemerintahan Prabu Darmawangsa, seorang raja di wilayah Jawa Timur pada tahun 991 – 1016. Siapa yang menerjemahkan juga tidak diketahui.

Serat Mahabarata Jawa Kuno juga disebut “Astha Dasa Parwa”, karena terdiri dari 18 bagian.

Bagian ke-5 sampai ke-15 menceritakan perangnya Pandawa dan Kurawa yang memeprebutkan negara Astina yang disebut Baratayuda.

Pada masa Prabu Jayabaya di Kediri antara tahun 1135 – 1157, bagian tersebut digabungkan oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh menjadi sebuah buku cerita yang dinamakan buku Baratayuda.

Cerita Wayang Kulit

Cerita wayang kulit berasal dari India yang diambil tidak hanya tentang cerita saja, tetapi juga tokoh dalam cerita tersebut untuk kemudian dibuatlah bentuk wayang yang berasal dari kulit kerbau atau sapi. Selanjutnya diadakan pertunjukan yang dilengkapi dengan suara dan gamelan layaknya karawitan sekarang ini.

Cerita Mahabarata dan Ramayana mengandung pelajaran hidup yang adiluhung, nasehat-nasehat, dan contoh-contoh yang baik. Sedangkan ceritanya memuat permusuhan antara baik dan buruk. Agar lebih paham baca ringkasan cerita selengkapnya di bawah ini!

Ramayana

Prabu Ramawijaya dan istrinya bernama Dewi Sinta meninggalkan kerajaan untuk pergi ke hutan. Ketika Prabu Ramawijaya meninggalkan istrinya untuk berburu kijang kencana Dewi Sinta ditemani adik sang Ramawijaya bernama Raden Laksmana.

Dewi Sinta menyuruh Raden Laksmana supaya menyusul Ramawijaya, karena ia mendengar keluhan Prabu Rama. Maka Sinta pun tinggal sendirian.

Diceritakan Prabu Rahwana seorang ratu raksasa dari negara Alengka menculik Dewi Sinta untuk dijadikan istri. Meskipun tindakan Rahwana telah diingatkan oleh saudara-saudaranya, tetapi Rahwana nekad.

Dewi Sinta tetap setia kepada Prabu Ramawijaya, tidak mau diperistri oleh Rahwana.

Prabu Ramawijaya dibantu oleh tentara kera mencari Dwei Sinta. Perang besar pun terjadi antara Prabu Rama yang dibantu oleh bala tentara kera dengan Raja Alengka yang dipimpin oleh Prabu Rahwana.

Akhirnya Prabu Rahwana dan semua bala tentara raksasa pun tewas semua, dan Dewi Sinta bertemu kembali dengan Ramawijaya.

Mahabarata

Diceritakan perjalanan hidup darah Barata yaitu Pandawa dan Kurawa. Pandawa menggambarkan golongan orang yang baik dan benar, sedangkan Kurawa menggambarkan golongan orang yang buruk perilakunya dan salah.

Prabu Pandu raja Astina memiliki putra laki-laki semua yang disebut Pandawa yaitu Puntadewa, Werkudara, Arjuna/Janaka, Nakula, dan Sadewa.

Prabu Pandu meninggal dunia ketika para Pandawa masih kecil, belum bisa menggantikan ayahnya memerintah negara. Untuk menunggu dewasanya para Pandawa, pemerintahan Astina untuk sementara diserahkan kepada Prabu Drestarata yang merupakan kakak dari Prabu Pandu. Namun prabu Pandu berpesan jika nantinya para Pandawa sudah dewasa negara agar dikembalikan kepada para Pandawa.

Prabu Drestarata memiliki putra berjumlah seratus yang disebut Kurawa, antara lain Kurupati (Duryudana), Dursasana, Durmagati, Citraksa, Citraksi, dan lain-lain. Kurawa wataknya buruk, iri, dan dengki.

Setelah Prabu Drestarata sudah tua, pucuk pemerintahan digantikan oleh putra sulungnya yaitu Kurupati yang bergelar Prabu Duryudana.

Kurawa selalu menyia-nyiakan para pandawa yang masih saudaranya sendiri. Pandawa diusir dari negara Astina, difitnah, dan selalu mencari cara untuk dibunuh. Tetapi semua usaha Kurawa gagal. Pandawa tidak salah, maka selali dilindungi oleh Yang Maha Kuasa.

Pandawa kemudian membangun sebuah negara bernama Amarta (Ngamarta). Kisah ini bisa anda baca Lakon Babat Alas Wonomarto. Tidak lama setelah itu Pandawa meminta kembalinya negara Astina dari para Kurawa. Tetapi Kurawa tidak mau menyerahkannya.

Pandawa masih bermurah hati tidak meminta semua wilayah negara Astina, tetapi agar dibagi menjadi 2. Namun Kurawa masih bersikukuh tidak mau memberikannya.

Maka tak ayal terjadilah perang besar yang terkenal disebut Perang Baratayuda. Artinya perangnya darah Barata yang menurunkan Pandawa dan Kurawa. Pandawa di bantu oleh sang cerdik ratu Dwarawati yaitu Prabu Kresna.

Perang besar ini berakhir dengan tewasnya semua Kurawa dan Pandawa membawa kemenangan.

Nama tokoh Wayang kulit yang perlu diketahui

Dalam cerita wayang kulit terdapat tokoh para raja satria yang terkenal. Di bawah ini nama-nama kerajaan dan kasatriyan dalam wayang kulit dan nama kasatriyannya.

Nama raja dan kerajaannya

Di bawah ini adalah daftar nama raja-raja terkenal dan nama kerajaannya dalam wayang kulit.

  1. Prabu Puntadewa ratu ing Ngamarta (Amarta)
  2. Prabu Duryudana ratu ing Astina (Ngastina)
  3. Prabu Kresna raja ratu Dwarawati
  4. Prabu Baladewa ratu ing Mandura
  5. Prabu Salya raja ratu Mandaraka
  6. Prabu Drupada ratu ing Cempaka
  7. Prabu Matswapati ratu ing Wiratha
  8. Prabu Ramawijaya ratu ing Pancawati
  9. Prabu Dasamuka ratu ing Alengka (Ngalengkadiraja)
  10. Prabu Harjunasasrabahu ratu ing Maespati

Nama Patih dan negara

Di bawah ini nama-nama patih dan nama negara atau kasatriyan

  1. Nirbita patih ing negara Wiratha
  2. Tambakganggeng patih ing negara Ngamarta
  3. Udawa patih ing negara Dwarawati
  4. Drestakethu patih ing negara Cempalaradya
  5. Gagak Baka patih ing kasatriyan Munggul Pawenang/Jodhipati
  6. Sucitra patih ing kasatriyan Madukara
  7. Sengkuni patih ing negara Astina/Ngastina
  8. Pragota patih ing negara Mandura
  9. Sumantri patih ing negara Maespati
  10. Jaya Anila patih ing negara Pancawati
  11. Prahasta patih ing negara Ngalengkadiraja

Nama istri para raja

  1. Dewi Drupadi garwane Prabu Puntadewa
  2. Dewi Banowati garwane Prabu Duryudana
  3. Dewi Erowati garwane Prabu Baladewa
  4. Dewi Surtikanthi garwane Prabu Basukarno
  5. Dewi Setyawati garwane Prabu Salya
  6. Dewi Jembawati garwane Prabu Kresna
  7. Dewi Citrawati garwane Prabu Harjuna Sasra
  8. Dewi Sinta garwane Prabu Rama Wijaya
  9. Dewi Sutiknowati garwane Prabu Matswapati
  10. Dewi Gandawati garwane Prabu Drupada

Nama satria dan Kasatriyannya

Di bawah ini adalah daftar nama para kesatria dan kasatriyannya dalam cerita wayang kulit. Kasatriyan adalah nama tempat tinggal seorang kesatriya.

  1. Raden Abimanyu satriya ing Plangkawati
  2. Raden Antareja satriya ing Jangkarbumi
  3. Raden Antasena satriya ing Sapta Pertala
  4. Raden Arjuna (Janaka) satriya ing Madukara
  5. Raden Aswatama satriya ing Sokalima
  6. Raden Bimasena (Werkudara) Satriya Ing Jodhipati
  7. Raden Dursasana satriya ing Banjar Junut.
  8. Raden Dresthajumna satriya ing Cempalareja
  9. Raden Gathotkaca satriya ing Pringgodani
  10. Raden Irawan satriya ing Yasarata
  11. Raden Janaka (Arjuna) satriya ing Madukara
  12. Raden Jayadrata satriya ing mBana Keling
  13. Raden Kartamarma satriya ing Ngadilangu
  14. Raden Kumbakarno satriya ing Panglebur Gangsa
  15. Raden Lesmana Mandra Kumara satriya ing Saroja Binangun
  16. Raden Nakula satriya ing Sawojajar
  17. Raden Sadewa satriya ing Sawojajar
  18. Raden Samba satriya ing Parang Garudha
  19. Raden Setyaka satiya ing Tambak Mas
  20. Raden Setyaki satriya ing Lesanpura
  21. Raden Sengkuni satriya ing Plasajenar
  22. Raden Udawa satriya ing Widarakandang

Nama Begawan/Resi/Pandita dan Pertapaannya

Di bawah ini nama-nama para begawan atau resi beserta nama pertapaannya dalam cerita wayang kulit.

  1. Begawan Abiyasa pratapane ing Saptaarga
  2. Begawan Anoman Pertapane ing Kendhalisada
  3. Begawan Ciptahening Pertapane ing Mintaraga
  4. Begawan Mintaraga pratapane ing Indrakila
  5. Begawan Padmanaba Pertapane ing Argosonya
  6. Begawan Sidikwasana Pertapane ing Andongsumawi
  7. Resi Bisma pratapane ing Talkandha
  8. Resi Jambawan Pertapane ing Gandamadana
  9. Resi Seta Pertapane ing Selaprawata
  10. Resi Subali pratapane ing Guwakiskendha
  11. Resi Palasara pratapane ing Ratawu
  12. Pandhita Durna pratapane ing Sokalima

Nama senjata dan pemiliknya

Di bawah ini nama senjata dan pemiliknya dalam cerita wayang kulit.

  1. Alugara gamane Prabu Baladewa (Kakrasana)
  2. Antakusuma kutange Raden Gathutkaca
  3. Basunanda gamane Raden Gathutkaca
  4. Cundhamanik gamane Pandhita Durna
  5. Cakra Baswara gamane Prabu Kresna
  6. Candhabirawa gamane Prabu Salya
  7. Gada Rujak Polo gamane Raden Werkudara
  8. Kalanadhah gamane Raden Janaka (Arjuna)
  9. Kalimasada gamane Prabu Puntadewa
  10. Kunta Wijayandanu gamane Adipati Karno
  11. Neggala gamane prabu Baladewa
  12. Pasopati gamane Raden Janaka
  13. Pancanaka gamane/kukune Raden Werkudara
  14. Pulanggeni gamane Raden Janaka
  15. Sarotama gamane Raden Janaka

Nama-nama Dewa dan Dewi

Di bawah ini adalah daftar nama dewa dalam cerita wayang kulit, nama tempat tinggal dan kekuasannya:

1. Bathara Guru

Bathara Guru adalah rajanya para Dewa yang disebut juga Manikmaya, Sang Hyang Caturbuja, tempat tinggalnya di Jonggring Saloka atau Jong Giri Kelasa atau Suralaya. Ia dewa termuda dari tiga bersaudara yaitu Semar dam Hantogo atau Togog. Istrinya bernama Dewi Uma dan Umayi yang sangat cantik.

Bathara Guru menguasai semua para Dewa dan sangat sakti, namun dia selalu kalah dengan Semar Bodronoyo saudara tuanya.

2. Anantoboga

Anantoboga atau Hanantoboga adalah dewa penyangga bumi yang tinggal di Kahyangan Saptapratala. Pada masa mudanya bernama Nagasesa, dia memiliki dua anak yaitu Dewi Nagagini dan Nagatatmala, di mana Nagagini akhirnya menjadi istri Brataseno (Werkudara) yang kemudian menurunkan anak Antareja.

3. Sanghyang Asmara

Sanghyan Asmara adalah dewa kasih sayang yang tinggal di Kahyangan Mayaretna. Ia memiliki ilmu pangabaran, Aji Asmaragama, Asmaratantra dan Asmaraturida.

Aji Asmaragama pernah diajarkan kepada Prabu Arjunasasra, raja negara Maespati, dan Raden Arjuna satria Pandawa. Sedangkan Aji Asmaratantra dan Asmaraturida diajarkan kepada Kresna, raja negara Dwarawati.

Dalam dunia wayang kulit peran serta dewa ini jarang sekali ditampilkan.

4. Bathara Aswan dan Aswin

Bathara Aswan dan Aswin adalah dewa kembar yang bertugas menjaga kedamaian dan keselamatan kehidupan manusia di bumi. Aswan memiliki keahlian memerangi segala macam penyakit, sedangkan aswin memiliki pengetahuan apa saja yang akan terjadi nanti di bumi.

Kedua dewa ini menitis kepada putra kembar Prabu Pandu, Aswan menitis kepada Nakula dan Aswin menitis kepada Sadewa.

5. Bathara Baruna

Bathara Baruna adalah dewa keturunan Sanghyang Wenang yang menguasai alam air atau lautan dan tinggal di dasar samudera. Konon Bathara Baruna memiliki dua putri cantik bernama Dewi Srengganawati dan Dewi Srenggini yang akhirnya diperistri oleh Nakula dan Sadewa.

6. Bathara Basuki

Bathara Basuki atau disebut juga bathara Wasu adalah dewa keselamatan yang berwujud ular putih. Namun ia memiliki Aji Kawrastawan yang dapat berubah bentuk menjadi manusia biasa. Ia menitis kepada raja Mandura bernama Baladewa atau Kakrasana, sehingga Baladewa terhindar dari perang besar Baratayuda.

7. Bathara Bayu

Bathara Bayu adalah dewa yang menguasai angin, disebut juga Sanghyang Pawaka yang merupakan anak dari bathara Guru dan tinggal di Kahyangan Panglawung.

Watak Batara Bayu gagah berani, kuat, teguh, bersahaja, pendiam dan mempunyai kekuatan yang dahsyat.

8. Bathara Brahma (Brama)

Bathara Brahma atau Brama adalah dewa yang menguasai api dan tinggal di Kahyangan Argadahana. Ia memiliki putri bernama Dersanala yang diperistri Arjuna dan menurunkan Raden Wisanggeni yang sakti mandraguna hingga bathara Guru pun tidak sanggup menandingi kesaktiannya.

9. Bathara Bremana dan Bremani

Bathara Bremana dan Bremani adalah dewa kembar yang jarang keluar dalam lakon pewayangan. Sedikit kisahnya adalah perkawinan Bramana dan Bramani dengan Dewi Sri Unon, putri Batara Wisnu.

10. Bathara Cakra

Bathara Cakra adalah putra bathara Guru yang bertugas sebagai pujangga di kahyangan bersama Bathara Gana. Ia tinggal dikahyangan Ujung Semeru. Karyanya yang terkenal adalah Serat Pustaka Jamus Kalimasada dan Jitapsara.

11. Bathara Calakutha

Bathara Calakutha adalah dewa yang menguasai segala serangga berbisa, tinggal di kahyangan Wisabawana di lereng Gunung Jamurdipa.

12. Bathara Candra

Bathara Candra adalah dewa yang bertugas menjaga bulan dan sinarnya yang merupakan anak dari Batara Ismaya dan Dewi Kanastren. Dewa ini berhubungan erat dengan legenda gerhana bulan.

13. Bathara Cingkarabala

Bathara Cingkarabala adalah dewa berwujud raksasa putra raksasa Gopatama yang bertugas menjaga gerbang yang menuju ke kahyangan Suralaya bernama Selamatangkep. Ia merupakan saudara kembar Balaupata.

13. Bathara Balaupata

Bathara Balaupata adalah dewa yang berwujud raksasa putra raksasa Gopatama yang tugasnya berdua dengan Cingkarabala menjaga Selomatangkep pintu gerbang kahyangan Suralaya.

14. Bathara Darma

Bathara Darma adalah dewa yang bertugas menjaga kebenaran dan keadilan. Dialah ayah biologis sesungguhnya Puntadewa, karena pada waktu Dewi Kunti menerapkan ajian Adityarhedaya untuk mengundang para dewa, dan Batara Darma yang pertama kali dipanggil.

15. Dewa Ruci

Dewa Ruci adalah nama seorang dewa kecil (kerdil) dalam suatu kisah pernah dijumpai oleh Brataseno atau Werkudara dalam sebuah perjalanan mencari air kehidupan yang dikatakan gurunya Resi Durna.

Lakon tersebut mengajarkan tentang kepatuhan seorang murid kepada guru, keberanian bertindak, dan perjuangan berat menemukan jati diri. Menurut ajaran filsafat Jawa, pengenalan jati diri menyadarkan bahwa ia adalah ciptaan Tuhan. Dengan mengenal Tuhan maka seseorang hidup selaras dengan kehendak Tuhan, bahkan menyatu dengan-Nya, yang kemudian disebut sebagai Manunggaling Kawula Gusti, yaitu bersatunya hamba dan Penciptanya.

Dewa Ruci merupakan wujud sempurna dari Werkudara atau Bima.

16. Dewasrani

Dewasrani adalah dewa putra Bathara Guru dan Dewi Umayi (Bathari Durga) yang tinggal di Tunggulmalaya. Ia memiliki Aji Kawrastawan yang jika digunakan akan berubah menjadi siapa saja yang dikehendaki.

Anak bathari Durga ini memiliki sifat dan perwatakan; serakah, bengis, kejam, suka membuat usil dan mau benarnya sendiri. Sehingga meskipun dewa ia menjadi lambang kejahatan.

17. Dewi Dersanala

Dewi Dersanala adalah bidadari cantik anak dari dewa Brahma ialah Ibu dari Wisanggeni hasil pernikahannya dengan Janaka atau Arjuna.

18. Bathari Durga

Bathari Durga merupakan penjelmaan dari Demi Uma setelah dikutuk menjadi raksasa wanita oleh Bathara Guru dan tinggal di Kahyangan Setra Gandamayit, di Hutan Krendawahana. Ia kembali menjadi cantik jelita setelah diruwat oleh Sadewa dalam lakon Sudamala.

19. Bathara Dwapara

Bathara Dwapara adalah dewa yang berhati iri, dengki, dan licik karena ia suka memfitnah para dewa. Karena kejahatannya maka ia dikutuk Sang Hyang Tunggal agar turun ke dunia kemudian menitis kepada seorang bayi bernama Arya Suman yang kelak menjadi tokoh licik Kurawa bernama Sengkuni.

20. Bathari Gagar Mayang

Bathari Gagar Mayang adalah bidadari yang memiliki paras cantik dan ceking. Tokoh ini pernah muncul dalam kisah Arjuna Wiwaha yang diperintahkan turun ke dunia bersama 6 bidadari lainnya untuk menggoda Arjuna yang sedang bertapa di Goa Mintaraga di lereng Gunung Indrakila. Namun sayang tugas ini gagal, karena Janaka sama sekali tidak tergoda dengan hadirnya 7 bidadari, justru para bidadari yang jatuh cinta kepada Arjuna.

21. Bathara Ganesa

Bathara Ganesa sering juga disebut Bathara Gana adalah dewa ilmu pengetahuan yang mencakup pendidikan yang tinggak di Kahyangan Glugutinatar. Wujud dewa yang satu ini menyerupai gajah yang dilahirkan oleh Dewi Uma, karena pada saat mengandung kagum kepada Gajah Airawata milik Bathara Indra.

Namun, pada sebuah lakon Batara Brama Krama, Bathara Ganesha bisa berubah menjadi wujud yang tampan setelah diruwat Bathara Brahma.

22. Bathari Gangga

Bathari Gangga adalah dewi yang dikutuk dan harus hidup di dunia menjadi istri Prabu Santanu.

23. Bathara Indra

Bathara Indra adalah dewa keindahan dan dewa prajurit di kahyangan yang tinggal di Kahyangan Endra Loka. Ia memimpin para bidadari di kahyangan kainderan. Ia putra ke-3 Bathara Guru yang memiliki kesaktian wibawa halilintar dengan tunggangannya Gajah Erawana.

24. Bathari Irim-Irim

Bathari Irim-Irim disebut juga Dewi Surendra yang memiliki kecantikan luar biasa. Sehingga menimbulkan keinginan Prabu Kalimantara raja Nusahambara untuk memperistrinya. Namun karena ditolak para dewa maka terjadilah peperangan hebat yang berakhir dengan terbunuhnya Kalimantara oleh Bambang Sakutrem, putra Resi Manumayasa dari pertapaan Retawu.

25. Sanghyang Ismaya atau Semar

Sanghyang Ismaya atau Semar adalah dewa ngejawantah yang hidup di dunia. Ia memiliki 2 saudara yaitu bathara Guru dan Tejamaya, atau Antaga atau yang populer di sebut Togog.

Karena sebuah kesalahan Sanghyang Ismaya dan Sangyang Tejamaya harus turun ke Marcapada untuk menjadi pamong. Ismaya menjadi pamong raja baik, dan Antogo sebaliknya.

26. Bathara Kala

Bathara Kala adalah dewa putra bungsu bathara Guru yang terlahir dari benih yang jatuh di samudera. Ia tinggal di Kahyangan Selamangumpeng dan menikah dengan Dewi Pramuni atau Durga yang menguasai para siluman di Setra Ganda Mayit.

27. Bathara Kala Gumarang

Bathara Kala Gumarang adalah dewa jahat yang selalu mengejar-ngejar Dewi Sri sebagai dewa padi. Ia akhirnya mati dipanah oleh Prabu Makukuhan di negara Medangkamulan.

28. Kalarahu

29. Bathara Kuwera

30. Bathari Lengleng Mulat

31. Sanghyang Mahadewa

32. Dewi Nagagini

33. Prabu Nagaraja

34. Bambang Nagatatmala

35. Nandi

36. Sanghayang Narada

37. Bathara Panyarikan

38. Bathara Parikenan

39. Bathari Prabasini

40. Bathari Pertiwi

41. Dewi Rekatawati

42. Bathara Sadana

43. Sanghyang Sambo

44. Dewi Sri

45. Bathara Srigati

46. Dewi Srihuna

47. Dewi Sri Widowati

48. Bathari Supraba

49. Bathara Surya

50. Dewi Tara

51. Dewi Tari

52. Bathara Temboro

53. Sanghyang Tunggal

54. Dewi Tunjungbiru

55. Dewi Umayi

56. Bathari Warsiki

57. Sang Hyang Wenang

58. Bathari Wilutama

59. Dewi Winata

60. Sang Hyang Wisnu

61. Batara Wrahaspati

62. Bathara Yamadipati

63. Bathara Rama Yadi

Demikian rahasia wayang kulit yang jarang diketahui orang, semoga dapat menambah pengetahuan kita.

Berita Terkait

Guru Gatra: Kunci Memahami Struktur dan Harmoni dalam Puisi Bahasa Jawa
Guru Wilangan: Memahami Konsep Angka dalam Bahasa Jawa
Guru Lagu: Pedoman Mempelajari Tembang Macapat
Tradisi Pernikahan Jawa: Simbolisme, Adat, dan Keunikan
Mengenal Tembang Macapat: Sejarah, Makna, dan Keindahan
Menelusuri Kesenian Tradisional Jawa Melalui Macapat Gambuh
Tembang Maskumambang lengkap dengan 11 contoh dan artinya
5 Contoh Tembang Pangkur Bawa dan Sindhenan
Tag :

Berita Terkait

Tuesday, 15 October 2024 - 13:30 WIB

Guru Gatra: Kunci Memahami Struktur dan Harmoni dalam Puisi Bahasa Jawa

Tuesday, 15 October 2024 - 13:25 WIB

Guru Wilangan: Memahami Konsep Angka dalam Bahasa Jawa

Monday, 14 October 2024 - 10:17 WIB

Guru Lagu: Pedoman Mempelajari Tembang Macapat

Wednesday, 28 August 2024 - 10:39 WIB

Tradisi Pernikahan Jawa: Simbolisme, Adat, dan Keunikan

Wednesday, 28 August 2024 - 10:33 WIB

Mengenal Tembang Macapat: Sejarah, Makna, dan Keindahan

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?

Monday, 2 Dec 2024 - 19:36 WIB

Bahasa Jawa

Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup

Thursday, 28 Nov 2024 - 20:51 WIB