Kawruh Basa – Wayang kulit mengandung ribuan ilmu pengetahuan hidup yang jarang diamati orang kebanyakan, khususnya masyarakat Jawa sendiri. Untuk itu, admin akan sedikit mengulasnya agar sedikit banyak anda mengetahuinya.
Secara turun-temurun masyarakat Jawa mempercayai bahwa wayang kulit diciptakan oleh Sunan Kalijogo yang merupakan salah satu anggota dari Walisongo.
Wayang kulit juga disebut wayang purwa. Adapun sumber cerita berasal dari India, yang di tulis pujangga India ke dalam Serat Mahabarata dan Serat Ramayana. Serat Mahabarata dikarang oleh Pujangga Wiyasa atau nama aslinya Vyasa Krisna Dwipayana, sedangkan Serat Ramayana dikarang oleh Pujangga Walmiki (Valmiki).
Setelah cerita wayang masuk di tanah Jawa, para pujangga dan para ahli seni budaya mengolahnya agar sesuai dengan rasa, budaya, tata cara, dan pribadi orang Jawa.
Serat Ramayana diolah dan diterjemahkan menggunakan bahasa Jawa kuno, siapa yang menterjemahkan tidak ada yang tahu secara jelas.
Seperti halnya Ramayana, Serat Mahabarat juga diolah dan diterjemahkan menggunakan bahasa Jawa kuno pada masa pemerintahan Prabu Darmawangsa, seorang raja di wilayah Jawa Timur pada tahun 991 – 1016. Siapa yang menerjemahkan juga tidak diketahui.
Serat Mahabarata Jawa Kuno juga disebut “Astha Dasa Parwa”, karena terdiri dari 18 bagian.
Bagian ke-5 sampai ke-15 menceritakan perangnya Pandawa dan Kurawa yang memeprebutkan negara Astina yang disebut Baratayuda.
Pada masa Prabu Jayabaya di Kediri antara tahun 1135 – 1157, bagian tersebut digabungkan oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh menjadi sebuah buku cerita yang dinamakan buku Baratayuda.
Daftar isi artikel
Cerita Wayang Kulit
Cerita wayang kulit berasal dari India yang diambil tidak hanya tentang cerita saja, tetapi juga tokoh dalam cerita tersebut untuk kemudian dibuatlah bentuk wayang yang berasal dari kulit kerbau atau sapi. Selanjutnya diadakan pertunjukan yang dilengkapi dengan suara dan gamelan layaknya karawitan sekarang ini.
Cerita Mahabarata dan Ramayana mengandung pelajaran hidup yang adiluhung, nasehat-nasehat, dan contoh-contoh yang baik. Sedangkan ceritanya memuat permusuhan antara baik dan buruk. Agar lebih paham baca ringkasan cerita selengkapnya di bawah ini!
Ramayana
Prabu Ramawijaya dan istrinya bernama Dewi Sinta meninggalkan kerajaan untuk pergi ke hutan. Ketika Prabu Ramawijaya meninggalkan istrinya untuk berburu kijang kencana Dewi Sinta ditemani adik sang Ramawijaya bernama Raden Laksmana.
Dewi Sinta menyuruh Raden Laksmana supaya menyusul Ramawijaya, karena ia mendengar keluhan Prabu Rama. Maka Sinta pun tinggal sendirian.
Diceritakan Prabu Rahwana seorang ratu raksasa dari negara Alengka menculik Dewi Sinta untuk dijadikan istri. Meskipun tindakan Rahwana telah diingatkan oleh saudara-saudaranya, tetapi Rahwana nekad.
Dewi Sinta tetap setia kepada Prabu Ramawijaya, tidak mau diperistri oleh Rahwana.
Prabu Ramawijaya dibantu oleh tentara kera mencari Dwei Sinta. Perang besar pun terjadi antara Prabu Rama yang dibantu oleh bala tentara kera dengan Raja Alengka yang dipimpin oleh Prabu Rahwana.
Akhirnya Prabu Rahwana dan semua bala tentara raksasa pun tewas semua, dan Dewi Sinta bertemu kembali dengan Ramawijaya.
Mahabarata
Diceritakan perjalanan hidup darah Barata yaitu Pandawa dan Kurawa. Pandawa menggambarkan golongan orang yang baik dan benar, sedangkan Kurawa menggambarkan golongan orang yang buruk perilakunya dan salah.
Prabu Pandu raja Astina memiliki putra laki-laki semua yang disebut Pandawa yaitu Puntadewa, Werkudara, Arjuna/Janaka, Nakula, dan Sadewa.
Prabu Pandu meninggal dunia ketika para Pandawa masih kecil, belum bisa menggantikan ayahnya memerintah negara. Untuk menunggu dewasanya para Pandawa, pemerintahan Astina untuk sementara diserahkan kepada Prabu Drestarata yang merupakan kakak dari Prabu Pandu. Namun prabu Pandu berpesan jika nantinya para Pandawa sudah dewasa negara agar dikembalikan kepada para Pandawa.
Prabu Drestarata memiliki putra berjumlah seratus yang disebut Kurawa, antara lain Kurupati (Duryudana), Dursasana, Durmagati, Citraksa, Citraksi, dan lain-lain. Kurawa wataknya buruk, iri, dan dengki.
Setelah Prabu Drestarata sudah tua, pucuk pemerintahan digantikan oleh putra sulungnya yaitu Kurupati yang bergelar Prabu Duryudana.
Kurawa selalu menyia-nyiakan para pandawa yang masih saudaranya sendiri. Pandawa diusir dari negara Astina, difitnah, dan selalu mencari cara untuk dibunuh. Tetapi semua usaha Kurawa gagal. Pandawa tidak salah, maka selali dilindungi oleh Yang Maha Kuasa.
Pandawa kemudian membangun sebuah negara bernama Amarta (Ngamarta). Kisah ini bisa anda baca Lakon Babat Alas Wonomarto. Tidak lama setelah itu Pandawa meminta kembalinya negara Astina dari para Kurawa. Tetapi Kurawa tidak mau menyerahkannya.
Pandawa masih bermurah hati tidak meminta semua wilayah negara Astina, tetapi agar dibagi menjadi 2. Namun Kurawa masih bersikukuh tidak mau memberikannya.
Maka tak ayal terjadilah perang besar yang terkenal disebut Perang Baratayuda. Artinya perangnya darah Barata yang menurunkan Pandawa dan Kurawa. Pandawa di bantu oleh sang cerdik ratu Dwarawati yaitu Prabu Kresna.
Perang besar ini berakhir dengan tewasnya semua Kurawa dan Pandawa membawa kemenangan.
Nama tokoh Wayang kulit yang perlu diketahui
Dalam cerita wayang kulit terdapat tokoh para raja satria yang terkenal. Di bawah ini nama-nama kerajaan dan kasatriyan dalam wayang kulit dan nama kasatriyannya.
Nama raja dan kerajaannya
Di bawah ini adalah daftar nama raja-raja terkenal dan nama kerajaannya dalam wayang kulit.
- Prabu Puntadewa ratu ing Ngamarta (Amarta)
- Prabu Duryudana ratu ing Astina (Ngastina)
- Prabu Kresna raja ratu Dwarawati
- Prabu Baladewa ratu ing Mandura
- Prabu Salya raja ratu Mandaraka
- Prabu Drupada ratu ing Cempaka
- Prabu Matswapati ratu ing Wiratha
- Prabu Ramawijaya ratu ing Pancawati
- Prabu Dasamuka ratu ing Alengka (Ngalengkadiraja)
- Prabu Harjunasasrabahu ratu ing Maespati
Nama Patih dan negara
Di bawah ini nama-nama patih dan nama negara atau kasatriyan
- Nirbita patih ing negara Wiratha
- Tambakganggeng patih ing negara Ngamarta
- Udawa patih ing negara Dwarawati
- Drestakethu patih ing negara Cempalaradya
- Gagak Baka patih ing kasatriyan Munggul Pawenang/Jodhipati
- Sucitra patih ing kasatriyan Madukara
- Sengkuni patih ing negara Astina/Ngastina
- Pragota patih ing negara Mandura
- Sumantri patih ing negara Maespati
- Jaya Anila patih ing negara Pancawati
- Prahasta patih ing negara Ngalengkadiraja
Nama istri para raja
- Dewi Drupadi garwane Prabu Puntadewa
- Dewi Banowati garwane Prabu Duryudana
- Dewi Erowati garwane Prabu Baladewa
- Dewi Surtikanthi garwane Prabu Basukarno
- Dewi Setyawati garwane Prabu Salya
- Dewi Jembawati garwane Prabu Kresna
- Dewi Citrawati garwane Prabu Harjuna Sasra
- Dewi Sinta garwane Prabu Rama Wijaya
- Dewi Sutiknowati garwane Prabu Matswapati
- Dewi Gandawati garwane Prabu Drupada
Nama satria dan Kasatriyannya
Di bawah ini adalah daftar nama para kesatria dan kasatriyannya dalam cerita wayang kulit. Kasatriyan adalah nama tempat tinggal seorang kesatriya.
- Raden Abimanyu satriya ing Plangkawati
- Raden Antareja satriya ing Jangkarbumi
- Raden Antasena satriya ing Sapta Pertala
- Raden Arjuna (Janaka) satriya ing Madukara
- Raden Aswatama satriya ing Sokalima
- Raden Bimasena (Werkudara) Satriya Ing Jodhipati
- Raden Dursasana satriya ing Banjar Junut.
- Raden Dresthajumna satriya ing Cempalareja
- Raden Gathotkaca satriya ing Pringgodani
- Raden Irawan satriya ing Yasarata
- Raden Janaka (Arjuna) satriya ing Madukara
- Raden Jayadrata satriya ing mBana Keling
- Raden Kartamarma satriya ing Ngadilangu
- Raden Kumbakarno satriya ing Panglebur Gangsa
- Raden Lesmana Mandra Kumara satriya ing Saroja Binangun
- Raden Nakula satriya ing Sawojajar
- Raden Sadewa satriya ing Sawojajar
- Raden Samba satriya ing Parang Garudha
- Raden Setyaka satiya ing Tambak Mas
- Raden Setyaki satriya ing Lesanpura
- Raden Sengkuni satriya ing Plasajenar
- Raden Udawa satriya ing Widarakandang
Nama Begawan/Resi/Pandita dan Pertapaannya
Di bawah ini nama-nama para begawan atau resi beserta nama pertapaannya dalam cerita wayang kulit.
- Begawan Abiyasa pratapane ing Saptaarga
- Begawan Anoman Pertapane ing Kendhalisada
- Begawan Ciptahening Pertapane ing Mintaraga
- Begawan Mintaraga pratapane ing Indrakila
- Begawan Padmanaba Pertapane ing Argosonya
- Begawan Sidikwasana Pertapane ing Andongsumawi
- Resi Bisma pratapane ing Talkandha
- Resi Jambawan Pertapane ing Gandamadana
- Resi Seta Pertapane ing Selaprawata
- Resi Subali pratapane ing Guwakiskendha
- Resi Palasara pratapane ing Ratawu
- Pandhita Durna pratapane ing Sokalima
Nama senjata dan pemiliknya
Di bawah ini nama senjata dan pemiliknya dalam cerita wayang kulit.
- Alugara gamane Prabu Baladewa (Kakrasana)
- Antakusuma kutange Raden Gathutkaca
- Basunanda gamane Raden Gathutkaca
- Cundhamanik gamane Pandhita Durna
- Cakra Baswara gamane Prabu Kresna
- Candhabirawa gamane Prabu Salya
- Gada Rujak Polo gamane Raden Werkudara
- Kalanadhah gamane Raden Janaka (Arjuna)
- Kalimasada gamane Prabu Puntadewa
- Kunta Wijayandanu gamane Adipati Karno
- Neggala gamane prabu Baladewa
- Pasopati gamane Raden Janaka
- Pancanaka gamane/kukune Raden Werkudara
- Pulanggeni gamane Raden Janaka
- Sarotama gamane Raden Janaka
Nama-nama Dewa dan Dewi
Di bawah ini adalah daftar nama dewa dalam cerita wayang kulit, nama tempat tinggal dan kekuasannya:
1. Bathara Guru
Bathara Guru adalah rajanya para Dewa yang disebut juga Manikmaya, Sang Hyang Caturbuja, tempat tinggalnya di Jonggring Saloka atau Jong Giri Kelasa atau Suralaya. Ia dewa termuda dari tiga bersaudara yaitu Semar dam Hantogo atau Togog. Istrinya bernama Dewi Uma dan Umayi yang sangat cantik.
Bathara Guru menguasai semua para Dewa dan sangat sakti, namun dia selalu kalah dengan Semar Bodronoyo saudara tuanya.
2. Anantoboga
Anantoboga atau Hanantoboga adalah dewa penyangga bumi yang tinggal di Kahyangan Saptapratala. Pada masa mudanya bernama Nagasesa, dia memiliki dua anak yaitu Dewi Nagagini dan Nagatatmala, di mana Nagagini akhirnya menjadi istri Brataseno (Werkudara) yang kemudian menurunkan anak Antareja.
3. Sanghyang Asmara
Sanghyan Asmara adalah dewa kasih sayang yang tinggal di Kahyangan Mayaretna. Ia memiliki ilmu pangabaran, Aji Asmaragama, Asmaratantra dan Asmaraturida.
Aji Asmaragama pernah diajarkan kepada Prabu Arjunasasra, raja negara Maespati, dan Raden Arjuna satria Pandawa. Sedangkan Aji Asmaratantra dan Asmaraturida diajarkan kepada Kresna, raja negara Dwarawati.
Dalam dunia wayang kulit peran serta dewa ini jarang sekali ditampilkan.
4. Bathara Aswan dan Aswin
Bathara Aswan dan Aswin adalah dewa kembar yang bertugas menjaga kedamaian dan keselamatan kehidupan manusia di bumi. Aswan memiliki keahlian memerangi segala macam penyakit, sedangkan aswin memiliki pengetahuan apa saja yang akan terjadi nanti di bumi.
Kedua dewa ini menitis kepada putra kembar Prabu Pandu, Aswan menitis kepada Nakula dan Aswin menitis kepada Sadewa.
5. Bathara Baruna
Bathara Baruna adalah dewa keturunan Sanghyang Wenang yang menguasai alam air atau lautan dan tinggal di dasar samudera. Konon Bathara Baruna memiliki dua putri cantik bernama Dewi Srengganawati dan Dewi Srenggini yang akhirnya diperistri oleh Nakula dan Sadewa.
6. Bathara Basuki
Bathara Basuki atau disebut juga bathara Wasu adalah dewa keselamatan yang berwujud ular putih. Namun ia memiliki Aji Kawrastawan yang dapat berubah bentuk menjadi manusia biasa. Ia menitis kepada raja Mandura bernama Baladewa atau Kakrasana, sehingga Baladewa terhindar dari perang besar Baratayuda.
7. Bathara Bayu
Bathara Bayu adalah dewa yang menguasai angin, disebut juga Sanghyang Pawaka yang merupakan anak dari bathara Guru dan tinggal di Kahyangan Panglawung.
Watak Batara Bayu gagah berani, kuat, teguh, bersahaja, pendiam dan mempunyai kekuatan yang dahsyat.
8. Bathara Brahma (Brama)
Bathara Brahma atau Brama adalah dewa yang menguasai api dan tinggal di Kahyangan Argadahana. Ia memiliki putri bernama Dersanala yang diperistri Arjuna dan menurunkan Raden Wisanggeni yang sakti mandraguna hingga bathara Guru pun tidak sanggup menandingi kesaktiannya.
9. Bathara Bremana dan Bremani
Bathara Bremana dan Bremani adalah dewa kembar yang jarang keluar dalam lakon pewayangan. Sedikit kisahnya adalah perkawinan Bramana dan Bramani dengan Dewi Sri Unon, putri Batara Wisnu.
10. Bathara Cakra
Bathara Cakra adalah putra bathara Guru yang bertugas sebagai pujangga di kahyangan bersama Bathara Gana. Ia tinggal dikahyangan Ujung Semeru. Karyanya yang terkenal adalah Serat Pustaka Jamus Kalimasada dan Jitapsara.
11. Bathara Calakutha
Bathara Calakutha adalah dewa yang menguasai segala serangga berbisa, tinggal di kahyangan Wisabawana di lereng Gunung Jamurdipa.
12. Bathara Candra
Bathara Candra adalah dewa yang bertugas menjaga bulan dan sinarnya yang merupakan anak dari Batara Ismaya dan Dewi Kanastren. Dewa ini berhubungan erat dengan legenda gerhana bulan.
13. Bathara Cingkarabala
Bathara Cingkarabala adalah dewa berwujud raksasa putra raksasa Gopatama yang bertugas menjaga gerbang yang menuju ke kahyangan Suralaya bernama Selamatangkep. Ia merupakan saudara kembar Balaupata.
13. Bathara Balaupata
Bathara Balaupata adalah dewa yang berwujud raksasa putra raksasa Gopatama yang tugasnya berdua dengan Cingkarabala menjaga Selomatangkep pintu gerbang kahyangan Suralaya.
14. Bathara Darma
Bathara Darma adalah dewa yang bertugas menjaga kebenaran dan keadilan. Dialah ayah biologis sesungguhnya Puntadewa, karena pada waktu Dewi Kunti menerapkan ajian Adityarhedaya untuk mengundang para dewa, dan Batara Darma yang pertama kali dipanggil.
15. Dewa Ruci
Dewa Ruci adalah nama seorang dewa kecil (kerdil) dalam suatu kisah pernah dijumpai oleh Brataseno atau Werkudara dalam sebuah perjalanan mencari air kehidupan yang dikatakan gurunya Resi Durna.
Lakon tersebut mengajarkan tentang kepatuhan seorang murid kepada guru, keberanian bertindak, dan perjuangan berat menemukan jati diri. Menurut ajaran filsafat Jawa, pengenalan jati diri menyadarkan bahwa ia adalah ciptaan Tuhan. Dengan mengenal Tuhan maka seseorang hidup selaras dengan kehendak Tuhan, bahkan menyatu dengan-Nya, yang kemudian disebut sebagai Manunggaling Kawula Gusti, yaitu bersatunya hamba dan Penciptanya.
Dewa Ruci merupakan wujud sempurna dari Werkudara atau Bima.
16. Dewasrani
Dewasrani adalah dewa putra Bathara Guru dan Dewi Umayi (Bathari Durga) yang tinggal di Tunggulmalaya. Ia memiliki Aji Kawrastawan yang jika digunakan akan berubah menjadi siapa saja yang dikehendaki.
Anak bathari Durga ini memiliki sifat dan perwatakan; serakah, bengis, kejam, suka membuat usil dan mau benarnya sendiri. Sehingga meskipun dewa ia menjadi lambang kejahatan.
17. Dewi Dersanala
Dewi Dersanala adalah bidadari cantik anak dari dewa Brahma ialah Ibu dari Wisanggeni hasil pernikahannya dengan Janaka atau Arjuna.
18. Bathari Durga
Bathari Durga merupakan penjelmaan dari Demi Uma setelah dikutuk menjadi raksasa wanita oleh Bathara Guru dan tinggal di Kahyangan Setra Gandamayit, di Hutan Krendawahana. Ia kembali menjadi cantik jelita setelah diruwat oleh Sadewa dalam lakon Sudamala.
19. Bathara Dwapara
Bathara Dwapara adalah dewa yang berhati iri, dengki, dan licik karena ia suka memfitnah para dewa. Karena kejahatannya maka ia dikutuk Sang Hyang Tunggal agar turun ke dunia kemudian menitis kepada seorang bayi bernama Arya Suman yang kelak menjadi tokoh licik Kurawa bernama Sengkuni.
20. Bathari Gagar Mayang
Bathari Gagar Mayang adalah bidadari yang memiliki paras cantik dan ceking. Tokoh ini pernah muncul dalam kisah Arjuna Wiwaha yang diperintahkan turun ke dunia bersama 6 bidadari lainnya untuk menggoda Arjuna yang sedang bertapa di Goa Mintaraga di lereng Gunung Indrakila. Namun sayang tugas ini gagal, karena Janaka sama sekali tidak tergoda dengan hadirnya 7 bidadari, justru para bidadari yang jatuh cinta kepada Arjuna.
21. Bathara Ganesa
Bathara Ganesa sering juga disebut Bathara Gana adalah dewa ilmu pengetahuan yang mencakup pendidikan yang tinggak di Kahyangan Glugutinatar. Wujud dewa yang satu ini menyerupai gajah yang dilahirkan oleh Dewi Uma, karena pada saat mengandung kagum kepada Gajah Airawata milik Bathara Indra.
Namun, pada sebuah lakon Batara Brama Krama, Bathara Ganesha bisa berubah menjadi wujud yang tampan setelah diruwat Bathara Brahma.
22. Bathari Gangga
Bathari Gangga adalah dewi yang dikutuk dan harus hidup di dunia menjadi istri Prabu Santanu.
23. Bathara Indra
Bathara Indra adalah dewa keindahan dan dewa prajurit di kahyangan yang tinggal di Kahyangan Endra Loka. Ia memimpin para bidadari di kahyangan kainderan. Ia putra ke-3 Bathara Guru yang memiliki kesaktian wibawa halilintar dengan tunggangannya Gajah Erawana.
24. Bathari Irim-Irim
Bathari Irim-Irim disebut juga Dewi Surendra yang memiliki kecantikan luar biasa. Sehingga menimbulkan keinginan Prabu Kalimantara raja Nusahambara untuk memperistrinya. Namun karena ditolak para dewa maka terjadilah peperangan hebat yang berakhir dengan terbunuhnya Kalimantara oleh Bambang Sakutrem, putra Resi Manumayasa dari pertapaan Retawu.
25. Sanghyang Ismaya atau Semar
Sanghyang Ismaya atau Semar adalah dewa ngejawantah yang hidup di dunia. Ia memiliki 2 saudara yaitu bathara Guru dan Tejamaya, atau Antaga atau yang populer di sebut Togog.
Karena sebuah kesalahan Sanghyang Ismaya dan Sangyang Tejamaya harus turun ke Marcapada untuk menjadi pamong. Ismaya menjadi pamong raja baik, dan Antogo sebaliknya.
26. Bathara Kala
Bathara Kala adalah dewa putra bungsu bathara Guru yang terlahir dari benih yang jatuh di samudera. Ia tinggal di Kahyangan Selamangumpeng dan menikah dengan Dewi Pramuni atau Durga yang menguasai para siluman di Setra Ganda Mayit.
27. Bathara Kala Gumarang
Bathara Kala Gumarang adalah dewa jahat yang selalu mengejar-ngejar Dewi Sri sebagai dewa padi. Ia akhirnya mati dipanah oleh Prabu Makukuhan di negara Medangkamulan.
28. Kalarahu
29. Bathara Kuwera
30. Bathari Lengleng Mulat
31. Sanghyang Mahadewa
32. Dewi Nagagini
33. Prabu Nagaraja
34. Bambang Nagatatmala
35. Nandi
36. Sanghayang Narada
37. Bathara Panyarikan
38. Bathara Parikenan
39. Bathari Prabasini
40. Bathari Pertiwi
41. Dewi Rekatawati
42. Bathara Sadana
43. Sanghyang Sambo
44. Dewi Sri
45. Bathara Srigati
46. Dewi Srihuna
47. Dewi Sri Widowati
48. Bathari Supraba
49. Bathara Surya
50. Dewi Tara
51. Dewi Tari
52. Bathara Temboro
53. Sanghyang Tunggal
54. Dewi Tunjungbiru
55. Dewi Umayi
56. Bathari Warsiki
57. Sang Hyang Wenang
58. Bathari Wilutama
59. Dewi Winata
60. Sang Hyang Wisnu
61. Batara Wrahaspati
62. Bathara Yamadipati
63. Bathara Rama Yadi
Demikian rahasia wayang kulit yang jarang diketahui orang, semoga dapat menambah pengetahuan kita.