Tembung Garba Bahasa Jawa: Pengertian, Fungsi, Jenis dan 57+ Contohnya

Avatar of Supriyadi Pro

- Author

Rabu, 29 Mei 2024 - 23:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawruhbasa.com – Tembung Garba adalah dua kata yang penggunaannya diringkas, umumnya digunakan pada tembang Jawa untuk menyesuaikan guru wilangan. Dalam bahasa Indonesia tembung tersebut disebut kata gabungan. Misalnya: tembung “aneng” yang artinya “di”. Tembung tersebut terbentuk dari tembung ana dan ing, sehingga menjadi kata baru aneng.

Dalam bahasa Jawa, tembung garba yaiku tembung loro sing diringkes, lumrahe ana ing tembang kanggo nguyak guru wilangan.

Dalam sebuah buku bertajuk “Pepak Basa Jawa Lengkap“, tembung garba adalah sebuah kata yang terbentuk atas dua kata atau lebih yang penggunaannya digabung tetapi dengan mengurangi jumlah suku katanya yang menghasilkan sebuah kata baru.

Secara simpelnya, tembung garba adalah kata yang terbentuk dua kata yang disingkat agar dalam pengucapannya lebih cepat dan mudah. Mungkin anda masih belum paham, agar anda lebih mudah untuk mengerti, berikut penjelasan lebih lanjut.

Pelajari juga : Tembung Saroja lengkap contoh dan artinya dalam bahasa Jawa dan Indonesia

Fungsi dan Manfaat Tembung Garba

Tembung Garba: Pengertian, Fungsi, Jenis dan 57+ Contohnya
Tembung Garba Bahasa Jawa: Pengertian, Fungsi, Jenis dan 57+ Contohnya 2

Dalam buku Paramasastra Bahasa Jawa, tembung garba biasanya digunakan ketika kita membuat sebuah tembang macapat, dimana tembang tersebut memiliki rumus baku guru wilangan yang berupa jumlah suku kata. Namun, dalam pergaulan sehari-hari, masyarakat Jawa masih banyak menggunakannya, karena diucapkan lebih simpel dan cepat.

Menurut etika masyarakat Jawa, tembung garba yang memiliki arti kiasan hanya boleh digunakan untuk percakapan dengan orang yang usianya sebaya atau lebih muda, tetapi jika dengan orang yang lebih tua dianggap kurang sopan.

4 Jenis Tembung Garba dan Contohnya

Dikutip dari karya ilmiah berjudul “Tembung Garba Wonteng Ing rubrik Macapat Kalawarti Djaka Lodhang” karya Wahyu Retnosari, ternyata tembung garba dibagi menjadi 4 macam. Berikut penjelasannya yang dilengkapi dengan contoh.

1. Tembung Garba Lumrah

Lumrah artinya umum, maka tembung garba jenis tidak mengalami perubahan suku kata ketika digabungkan.

Contohnya:

Jiwangga

Penjelasan: Tembung garba tersebut berasal dari kata jiwa dan angga. Jiwangga artinya jiwamu.

Sinom

Penjelasan: Tembung di atas berasal dari kata si dan enom. Sinom artinya yang muda.

2. Tembung Garba Sustrawan

Tembung garba sustrawan adalah kata yang terbentuk dari perpaduan dua kata yang mendapat sisipan huruf “w” pada awal suku kata terakhir.

Contoh tembung garba sustrawan:

Tumujweng

Penjelasan: Tembung di atas berasal dari kata tumuju dan ing, lalu mendapat sisipan huruf “w”. Tumujweng artinya menuju.

Nujwari

Penjelasan: Tembung tersebut berasal dari kata nuju dan ari, yang mendapat sisipan huruf konsonan “w”. Nujwari berarti pada hari.

3. Tembung Garba Sustra Ye

Tembung Garba Sustra Ye hampir mirip dengan tembung garba sustrawan, namun huruf konsonan sisipan yang digunakan adalah “y”.

Contoh tembung garba sustra ye:

Sedyarsa

Penjelasan: Tembung ini berasal dari gabungan sedya + arsa yang disisipi huruf “y”. Sedyarsa tujuan akan.

Sugyarta

Penjelasan: Tembung terbentuk dari gabungan kata sugih dan arta. Sugyarta artinya kaya uang/banyak uang.

4. Tembung Garba Warga Ha

Jenis tembung garba yang ke-4 adalah warga ha. Adapun ciri khas dari tembung Garba Warga Ha adalah dengan mengurangi salah satu atau beberapa huruf.

Contoh:

Narendra: berasal dari kata Nara + endra

Penjelasan: Tembung Narendra terbentuk kata Nara dan endra dengan mengurangi huruf vokal “a” pada suku kata “Nara“.

Narpendah: berasal dari kata Narpa + endah.

Penjelasan: Tembung narpendah terbentuk dari kata Narpa dan endah dengan mengurangi huruf vokal “a” pada suku kata “Narpa“.

Pelajari juga Tembung Rangkep: Pengertian, Macam, Contoh, dan perbedaannya

Rumus Sandi Tembung Garba

Menurut buku “Baboning Pepak Basa Jawa” karya Budi Anwari, tembung garba memiliki rumus tertentu, jadi tidak sembarangan. Adapun rumus sandi untuk membentuk kata menjadi tembung garba adalah sebagai berikut:
a + i = e
Contoh: Kaloka + ing = Kalokeng

a + u = o
Contoh: Wira + utama = Wirotama.

a + e = e
Contoh: Nara + endra: Narendra.

u + a = wa
Contoh: Ratu + agung: Ratwagung.

u + e: we
Contoh: Jalu + estri: Jalwestri.

u + i: we/wi
Contoh: Tumuju + ing = Tumujweng, Mungguh + ing: Munggwing.

i + a: ya
Contoh: Taksih + alit: Taksyalit.

Pelajari juga Geguritan: Pengertian, Contoh, 9 Unsur, dan Ciri

57 contoh Tembung Garba

Untuk memperjelas dan mempertegas jenis tembung garba dan rumusnya, perhatikan contoh di bawah ini:

Tembung GarbaAsal Kata
anengana + ing
aranekiarane + iki
bisoncatbisa + oncat
dadyajatdadi + ojat (gendra)
dhemennyardhemen + anyar
dadyewuhdadi + ewuh
dorengdora + ing
dupyarsadupi + arsa
jalwestrijalu + estri
jayeng yudajaya + ing + yuda
jiwanggajiwa + angga
kajwarengkajwara + ing
kalokengkaloka + ing
kawindrakawi + indra
lagyantuklagi + antuk
lebdenglebda + ing
lokeswaraloka + iswara
lumuenglumuh + ing
lumakwenglumaku + ing
lumebenglumebu + ing
maharsimaha + resi
malebengmalebu + ing
munggengmungguh + ing
murwengmurwa + ing
mahmerumaha + meru
mringmarang + ing
narendranara + endra
natengnata + ing
narpendahnarpa + endah
nujwarinuju + ari
pranawingprana + ing
praptengprapta + ing
prawirengprawira + ing
prawiratamaprawira + utama
patyawratpati + awrat
ratwelokratu + elok
ratwagungratu + agung
sumengkengsumengka + ing
sugiartasugih + arta
sitinggilsiti + inggil
siniwihingsiniwaka + ing
sutendrasuta + endra
suwitengsuwita + ing
sedyarsasedya + arsa
sakingsaka + ing
surendrasura + endra
sarotamasara + utama
sarwendahsarwa + endah
sinomsi + enom
sirakusira + aku
tatwengtatu + ing
tumengengtumenga + ing
tumekengtumeka + ing
tumujwengtumuju + ing
taksyalittaksih + alit
wirotamawira + utama
yekuya + iku

Pelajari juga : 55+ contoh Cangkriman wancahan, irib iriban, blenderan, tembang, dan wantah lengkap Jawaban dan Artinya

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai contoh “Tembung Garba” lengkap dengan pengertian, jenis, fungsinya. Semoga menambah wawasan bagi anda yang sedang mempelajari Bahasa Jawa. Selalu kunjungi KawruhBasa.com agar tidak ketinggalan update terbaru kami atau ikuti kami di Google News

Berita Terkait

Adeg dalam Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Filosofi Mendalam
Adang Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-Hari
Abot dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya
“Abang” dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya
Arti dan Penggunaan Kata “Goblog” dalam Bahasa Jawa
Bajingan dalam Bahasa Jawa: Makna, Sejarah, dan Penggunaan
Jancuk atau Jancok Bahasa Jawa Kasar: Arti, Asal Usul, dan Penggunaan
Makna Kata “Asu” dalam Bahasa Jawa Kasar dan Konteks Penggunaannya

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 20:32 WIB

Adeg dalam Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Filosofi Mendalam

Jumat, 22 November 2024 - 20:29 WIB

Adang Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-Hari

Rabu, 20 November 2024 - 19:26 WIB

Abot dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Rabu, 20 November 2024 - 19:20 WIB

“Abang” dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Kamis, 14 November 2024 - 20:06 WIB

Arti dan Penggunaan Kata “Goblog” dalam Bahasa Jawa

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Adeg dalam Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Filosofi Mendalam

Jumat, 22 Nov 2024 - 20:32 WIB

Bahasa Jawa

Abot dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Rabu, 20 Nov 2024 - 19:26 WIB

Bahasa Jawa

“Abang” dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Rabu, 20 Nov 2024 - 19:20 WIB