4 jenis Tembung Camboran Bahasa Jawa, pengertian dan contohnya

Avatar of Supriyadi Pro

- Author

Senin, 27 Mei 2024 - 16:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawruhbasa.com – Tembung camboran adalah dua kata atau lebih yang digunakan bersamaan dalam sebuah kalimat tetapi hanya memiliki satu arti/makna. Tembung tersebut dibagi menjadi empat (4) yaitu: camboran wutuh, tugel, tunggal, dan wudhar.

Dalam bahasa Jawa tembung camboran yaiku tembung loro utawa luwih kang dijejerake naginging mung nduweni teges siji.

Dalam pembahasan kali ini admin akan mengulas tuntas apa itu tembung camboran dan apa saja jenis tembung camboran. Agar Anda memahami secara penuh, teruslah membaca artikel ini sampai habis, dan jangan lupa bagikan jika menyukainya.

Pengertian Tembung Camboran

Tembung Camboran
4 jenis Tembung Camboran Bahasa Jawa, pengertian dan contohnya 2

Tembung camboran jika dipersamakan dalam Bahasa Indonesia adalah kata majemuk. Menurut Sasangka (2008), menyatakan bahwa tembung camboran adalah tembung loro utawa luwih sing digandheng dadi siji lan tembung mau dadi tembung anyar kang tegese uga melu anyar.

Sedangkan Setiyanto (2007) berpendapat bahwa pengertian tembung camboran adalah dua kata atau lebih yang disambung menjadi satu.

Pelajari juga: Tembung Garba Bahasa Jawa: Pengertian, Fungsi, Jenis dan 57+ Contohnya

Jenis Tembung Camboran dan contohnya

Seperti telah disinggung di atas bahwa camboran dibagi menjadi tembung camboran wutuh dan camboran tugel. Wutuh dalam bahasa Indonesia artinya utuh tanpa dikurangi atau ditambahi. Sedangkan tugel artinya patah, yang berarti sudah dipotong alias tidak lengkap.

Lalu apa perbedaan camboran wutuh dan camboran tugel? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Tembung Camboran Wutuh

Kata wutuh dalam bahasa Indonesia utuh, tidak dikurangi dan tidak ditambahi, alias apa adanya. Jadi yang dimaksud camboran wutuh adalah gabungan dua kata yang keduanya utuh tanpa adanya pengurangan maupun penambahan suku kata.

Cambotan wutuh dibagi menjadi 5 (lima) jenis yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri, yaitu sebagai berikut:

a. Mbangetake: tembung loro ngarep mburi padha tegese. (Melebihkan : dua kata depan dan belakang yang artinya sama)

Contoh dan artinya:

  • ajur ajer : luwes artinya: sangat luwes
  • baya pakewuh : kabeh bebaya artinya: semua bahaya
  • bulu bekti : pisungsung minangka pajek artinya: upeti
  • bau suku : bebau artinya: tenaga
  • campur bawur : campuraning kekembangan artinya: bercampur
  • edi peni : sarwa becik artinya: semua baik
  • ewuh aya : pekewuh banget artinya: tidak enak hati
  • gagah prakosa : gedhe dhuwur lan santosa artinya: tinggi besar dan perkasa
  • kala mangsa : kala-kala artinya: terkadang
  • lara lapa : rekasa artinya: sengsara
  • ngelu mules : lara artinya: sakit
  • tindak tanduk : polah tingkah artinya: tingkah laku

Kesimpulan:

Dari contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa tembung camboran mbangetake kata atau tembung yang yang digunakan bermakna melebihkan atau menekankan kata paling depan. Misalnya “gagah prakoso”

Kata gagah sudah kita ketahui tetapi masih ditambahi prakosa, artinya subyek yang dimaksud sudah gagah masih perkasa. Jadi jika diperhatikan secara seksama gabungan dua kata tersebut terkesan lebih dan menonjol.

b. Utawa/kosok balen : tembung loro ngarep mburi tegese kosok balene. (Atau: Dua kata depan belakang bermakna lawan kata)

Contoh dan artinya:

  • adoh cedhak artinya: dekat jauh
  • bapa biyung artinya: bapak ibu
  • endhek dhuwur artinya: pendek tinggi
  • gedhe cilik artinya: besar kecil
  • jaler estri artinya: pria wanita (laki-laki perempuan
  • lunga teka artinya: pergi datang
  • nom tuwa artinya: muda tua

Kesimpulan:

Dari contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa tembung camboran utawa/kosok balen, antara kata yang depan dan belakang bermakna lawan kata.

c. Sabangsa : tembung loro ngarep mburi tegese lan karo. (Sejenis : dua kata depan belakang yang bermakna dan)

Contoh dan artinya:

  • kebo sapi artinya: kerbau sapi
  • beras pari artinya: beras padi
  • sandang pangan artinya: pakaian makanan
  • tegal sawah artinya: ladang sawah
  • anak bojo artinya: anak istri/suami
  • dupa ratus artinya: dupa kemenyan

Kesimpulan:

Dengan mengamati contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa tembung camboran sabangsa (sejenis), adalah menyebutkan sesuatu yang semacam.

Misalnya: kebo sapi (kerbau sapi). Dua kata tersebut merupakan dua kata yang jenisnya sama-sama hewan.

d. Nerangke ngarep: tembung loro sing mburi nerangake sing ngarep. (Menerangkan kata depan : dua kata di mana kata belakang menerangkan kata di depannya).

Contoh dan artinya:

  • klambi kuning artinya: baju kuning
  • buku waosan artinya: buku bacaan
  • meja dhahar artinya: meja makan
  • pitik walik artinya: ayam walik
  • watu item artinya: batu kali

Kesimpulan:

Tembung camboran nerangke ngarep berarti bahwa kata yang belakang menerangkan kata yang didepannya. Misalnya: klambi kuning.

Klambi kuning (baju kuning) berarti kuning menerangkan warna kata baju (klambi) yang ada di depannya.

e. Nerangake mburi : tembung loro sing ngarep nerangake sing mburi. (Menerangkan kata belakang: dua kata di mana kata depan menerangkan kata di belakangnya).

Contoh dan artinya:

  • tri sula artinya: trisula
  • panca sila artinya: pancasila
  • jana loka artinya: tempat bermain
  • sura laya artinya: kahyangan

Kesimpulan:

Tembung camboran nerangke mburi berarti kata depan yang menerangkan kata di belakangnya. Contoh panca sila. Kata tersebut terdiri dari dua kata, di mana kata sila dijelaskan dengan kata panca yang berarti lima.

Pelajari juga Tembung Saroja lengkap contoh dan artinya dalam bahasa Jawa dan Indonesia

2. Tembung Camboran Tugel

Kata “tugel” artinya patah, meskipun bisa juga diartikan potong atau penggal. Jadi, tembung camboran jenis ini terbentuk dari gabungan dua kata atau lebih, namun dengan katanya patah karena sengaja dipotong kedua suku katanya.

Contoh camboran tugel dan artinya:

  • bangjo berasal dari kata abang + ijo, artinya: merah + hijau
  • bangcuk berasal dari kata abang + pucuk, artinya: merah + pucuk (ujung)
  • botsih berasal dari kata abot + sisih, artinya: berat + sebelah
  • dubang berasal dari kata idu abang, artinya: ludah + merah
  • dhegus berasal dari kata gedhe + bagus, artinya: besar + tampan
  • dhelik berasal dari kata gedhe + cilik, artinya: besar + kecil
  • dhemes berasal dari kata gedhe + lemes, artinya: besar + lemas
  • dhekmu berasal dari kata endhek + lemu, artinya: pendek + gemuk
  • dhekwur berasal dari kata endhek + dhuwur, artinya: pendek + tinggi
  • jitus berasal dari kata siji + satus, artinya: satu + seratus
  • jiro berasal dari kata siji + loro, artinya: satu + dua
  • kwelem berasal dari kata kweni + pelem, artinya: kweni (nama mangga) + mangga
  • kotcuk berasal dari kata bongkot + pucuk, artinya: pangkal + ujung
  • kongel berasal dari kata bokong + cengel, artinya: pantat + leher bagian belakang
  • kakkong berasal dari kata tungkak + bokong, artinya: tumit + pantat
  • lunglit berasal dari kata balung + kulit artinya: tulang + kulit
  • mahrep berasal dari kata mlumah + mengkurep, artinya: telentang + tengkurap
  • paklik berasal dari kata bapak + cilik, artinya: bapak (ayah) + kecil
  • pakdhe berasal dari kata bapak + gedhe, artinya: bapak (ayah) + besar
  • rengning berasal dari kata ireng + kuning, artinya: hitam + kuning
  • thukmis berasal dari kata bathuk + klimis, artinya: kening + bersih
  • tahteng berasal dari kata mentah + mateng, artinya: mentah + matang (masak)

Kesimpulan:

Dari contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa Tembung Camboran Tugel adalah gabungan dua kata di mana keduanya mengalami pemotongan suku kata di depannya.

Misalnya kata botsih yang berasal dari kata abot (berat) dan sisih (sebelah).

  • Kata abot di ambil suku kata bot saja, dan
  • Kata sisih diambil suku kata sih saja

Dapatkah saya membuat Tembung Camboran Tugel?

Bisa! Dengan memperhatikan daftar kata di atas kita dapat membuatnya dengan mudah.

Bagaimana cara membuat Tembung Camboran Tugel?

Dengan mengambil suku kata bagian belakang dari dua kata tertentu.

Pelajari juga Tembung Rangkep: Pengertian, Macam, Contoh, dan perbedaannya

3. Tembung Camboran Tunggal

Tunggal berarti satu. Jadi tembung camboran tunggal adalah gabungan kata yang kedudukannya digunakan sebagai kata ganti, namun dalam penggunaannya baik penulisan maupun pengucapan harus bersamaan, karena jika dipisah akan memiliki arti sama sekali berbeda dengan yang dimaksud.

Contoh tembung Camboran Tunggal dan artinya:

  • Nagasari : adalah nama makanan tradisional yang terbuat dari gandum yang masak, dibagian tengahnya diberi irisan pisang yang sudah masak, kemudian dibungkus dengan daun pisang.
  • Daramuluk : adalah kode atau tanda kentongan yang dibunyikan pada waktu malam hari ketika mereka melakukan ronda.
  • Randharoyal : adalah nama makanan tradisional Jawa yang terbuat dari tapai ubi yang digoreng.

Pelajari juga Geguritan: Pengertian, Contoh, 9 Unsur, dan Ciri

4. Tembung Camboran Wudhar

Wudhar dalam bahasa Indonesia berarti bubar atau bercerai. Jadi tembung Camboran Wudhar adalah gabungan dua kata, namun eleman kata pembentuknya masing-masing memiliki arti.

Contoh dan artinya:

  • Sega Kucing : adalah nama makanan tradisional Jawa yang berwujud nasi yang dibungkus kecil-kecil.
  • Buku gambar : adalah buku yang khusus digunakan untuk menggambar
  • Kamar mandi : adalah ruangan untuk mandi atau membersihkan diri
  • Pasar malem : adalah pasar yang hanya dibuka ketika malam hari saja yang menyediakan hiburan malam.
  • Rumah sakit : adalah tempat khusus (rumah) yang digunakan untuk merawat orang sakit.
  • Wayang kulit : adalah wayang yang terbuat dari bahan kulit hewan yang biasanya digunakan dalang dalam menampilkan pertunjukan. Namun bisa juga hanya sebagai hiasan.

Pelajari juga 3 Tembang Jawa: Jenis, Watak, Sasmita, lan Tuladha yang harus Anda ketahui

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai Tembung Camboran, semoga menambah wawasan bagi yang suka belajar kawruh basa. Kunjungi terus KawruhBasa.com untuk mendapatkan update terbaru seputar bahasa Jawa atau ikuti kami di Google News

Berita Terkait

Bahasa Jawanya Rambut: Memahami Makna, Penggunaan, dan Variasinya dalam Bahasa Jawa
Bahasa Jawanya Jarum: Arti, Penggunaan, dan Maknanya dalam Budaya Jawa
Teks Anekdot Bahasa Jawa: Contoh, Ciri, dan Cara Membuatnya
Cerpen Bahasa Jawa: Mengenal Karya Sastra Daerah yang Sarat Makna
Arti Gendeng Bahasa Jawa: Makna, Penggunaan, dan Konteks Budaya
Peribahasa Jawa dan Artinya: Makna dalam Kehidupan Sehari-hari
Pepatah Jawa Kuno: Kearifan Lokal yang Penuh Makna
Bojo Artinya dalam Bahasa Jawa: Makna, Penggunaan, dan Filosofinya

Berita Terkait

Selasa, 29 Oktober 2024 - 22:47 WIB

Bahasa Jawanya Rambut: Memahami Makna, Penggunaan, dan Variasinya dalam Bahasa Jawa

Selasa, 29 Oktober 2024 - 22:37 WIB

Bahasa Jawanya Jarum: Arti, Penggunaan, dan Maknanya dalam Budaya Jawa

Senin, 28 Oktober 2024 - 15:15 WIB

Teks Anekdot Bahasa Jawa: Contoh, Ciri, dan Cara Membuatnya

Senin, 28 Oktober 2024 - 15:11 WIB

Cerpen Bahasa Jawa: Mengenal Karya Sastra Daerah yang Sarat Makna

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 11:22 WIB

Arti Gendeng Bahasa Jawa: Makna, Penggunaan, dan Konteks Budaya

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Teks Anekdot Bahasa Jawa: Contoh, Ciri, dan Cara Membuatnya

Senin, 28 Okt 2024 - 15:15 WIB

Bahasa Jawa

Cerpen Bahasa Jawa: Mengenal Karya Sastra Daerah yang Sarat Makna

Senin, 28 Okt 2024 - 15:11 WIB

Bahasa Jawa

Arti Gendeng Bahasa Jawa: Makna, Penggunaan, dan Konteks Budaya

Sabtu, 26 Okt 2024 - 11:22 WIB