Kawruhbasa.com – Perwatakan Hari dan Pasaran terhadap bayi lahir: Dalam primbon Jawa baik hari dan pasaran memiliki perwatakan sendiri-sendiri, sehingga diyakini memiliki pengaruh terhadap sifat bayi yang lahir pada hari dan pasaran tersebut, seperti yang telah dijelaskan pada watak bayi lahir menurut hari pasaran Primbon Jawa.
Kali ini admin Kawruh Basa akan mengulas lebih detail mengenai perwatakan hari dan pasaran terhadap bayi lahir. Masyarakat Jawa mengenal 7 hari dan 5 pasaran, yaitu:
7 hari:
- Senin
- Selasa
- Rabu
- Kamis
- Jumat
- Sabtu
- Minggu
5 pasaran:
- Pon
- Wage
- Kliwon
- Legi
- Pahing
Dari kedua daftar hari dan pasaran tersebut akan kita ulas bagaimana masing-masing perwatakannya.
Pelajari juga Karakter bayi lahir menurut tanggal kelahiran Jawa
Daftar isi artikel
Perwatakan hari
Tabel di bawah ini menerangkan perwatakan hari terhadap kelahiran bayi dan syarat yang bisa dilakukan ketika akan bepergian agar selamat tidak ada kendala apa pun, tanpa mengesampingkan Yang Maha Kuasa.
Hari | Perwatakan |
---|---|
Minggu | panas, Hyang Surya, sarate: manawa lelungan nganggo sumping kembang. (artinya: panas, Dewa Surya, syaratnya: jika bepergian mengenakan sumping bunga) |
Senin | welasan, Hyang Candra, sarate: menawa lelungan angetrapake lelandhep, watak gampang sedyane. (artinya: welas asih, syaratnya: jika bepergian membawa senjata tajam, mudah tercapai segala keinginan) |
Selasa | banter, Hyang Bayu, sarate: menawa lelungan anglarani tangan, watak jinurung sakarsa. (artinya: cepat, Dewa Bayu, syaratnya: jika bepergian menyakiti tangan, watak didorong satu keinginan) |
Rabu | kuwat, Hyang Sambo, sarate: menawa lelungan akekuddhung, watak antuk rejeki lan kabungahan. (artinya: kuat, Dewa Sambo, syaratnya jika bepergian menggunakan pelindung kepala, mudah dapat rejeki dan kegembiraan) |
Kamis | murka, Hyang Yama, sarate: menawa lelungan tumenga tumungkul, antuk kajen keringan. (artinya: murka, Dewa Yama, syaratnya jika bepergian memandang depan dan belakang, dihormati sesama) |
Jumat | adem, Hyang Basuki, sarate: menawa lelungan sisi lan raub, akeh samaya asih. (artinya: dingin, Dewa Basuki, syaratnya jika bepergian membersihkan hidung dan mencuci muka, banyak yang mengasihi) |
Sabtu | ginugua, Hyang Guru, sarate: manawa lelungan njejak bumi ping telu tan ambegan, puser kausap lemah, watake pinituhu ing sapadhane. (artinya: turutilah, Dewa Guru, syaratnya jika bepergian menginjak bumi dengan keras sebanyak 3x dengan menahan nafas, pusar diusap dengan tanah, watak menjadi panutan sesamanya). |
Perwatakan pasaran
Dalam primbon Jawa, karakter atau perwatakan bayi akan dipengaruhi oleh hari pasaran ketika ia dilahirkan. Di bawah ini tabel pasaran dan wataknya:
Pasaran | Watak |
---|---|
Pon | diri ing sarira (artinya: angkuh) |
Wage | kenceng ing petung (artinya: teguh dalam perhitungan) |
Kliwon | mengku tuwin niteni (artinya: memiliki dan mengingat-ingat) |
Legi | krama amrih sae (artinya: menikah agar baik) |
Pahing | pradhah amrih asil (artinya: dermawan agar menghasilkan) |
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai Perwatakan Hari dan Pasaran terhadap bayi lahir, semoga tidak mengurangi keimanan kita terhadap Allah SWT, ini hanya sekedar pengetahuan yang ada pada primbon Jawa. Selalu kunjungi Kawruh Basa untuk mendapatkan artikel Bahasa Jawa terbaru, atau ikuti kami di Google News