Kawruhbasa.com – Dalam primbon Jawa dijelaskan bahwa telinga berdenging bukan bunyi semata, tetapi memiliki makna atau firasat tertentu. Kadi waspadalah! Namun ini menurut primbon, sedangkan dari segi medis, telinga berdenging dikenal dengan istilah Tinnitus. Hal ini terserah anda bagaimana memahaminya, yang jelas apapun yang terjadi di dunia adalah kehendak Sang Pencipta, namun terkadang Dia memberikan peringatan atau petunjuk untuk umatnya.
Dalam kawruh (ilmu) Jawa, hampir semua kejadian yang ada di alam ini menjadi petunjuk untuk tuntunan hidup menuju ke yang lebih baik, selalu waspada dan ingat kepada Yang Maha Kuasa, termasuk telinga berdenging.
CATATAN: Artikel ini semata-mata hanya untuk menambah pengetahuan saja, apa yang kami tulis hanya bersumber dari primbon Jawa.
Baca juga Watak bayi lahir menurut hari pasaran Primbon Jawa
Ilmu gaib Sasmita Hunya
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita telusuri terlebih dahulu dari mana asal penjelasan bahwa telinga berdenging memiliki arti dalam ilmu Jawa.
Dikutip dari Primbon Jawa Sabda Guru karangan S.P.H. Handanamangkara dijelaskan bahwa telinga berdenging merupakan sebuah ilmu gaib yang diajarkan oleh salah satu pandita/resi jaman Jawa Kuno. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
- Jika telinga kiri berbunyi “nging” itu adalah firasat akan datang kegembiraan yang disebut dengan istilah “Seka Murti” yang artinya pamor gembira.
- Jika telinga kanan berbunyi “nging” maka itu adalah firasat akan datang kesusahan yang disebut dengan istilah “Sungkawa Murti“.
- Jika telinga kiri berbunyi “bek-bek” itu adalah firasat akan datang rasa kegembiraan tetapi belum sampai benar-benar gembira,. Dalam bahasa Jawa disebutkan: ana dhaulate, ora ana begjane, disebut dengan istilah “Suka Murca” yang artinya kegembiraan yang hilang.
- Jika telinga kanan berbunyi “bek-bek, ini pertanda akan menemui kesusahan, tetapi belum benar-benar susah. Dalam bahasa Jawa disebut: ana bebaya ora dadi apa (ada bahaya tetapi tidak menjadi kendala). Hal ini disebut dengan istilah “Sungkawa Murca” artinya duka yang hilang.
Baca juga Pranata Mangsa yang masih digunakan masyarakat Jawa
3 jenis telinga berdenging menurut primbon Jawa
Dalam primbon Jawa dijelaskan bahwa telinga berdenging dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu bening atau keruhnya bunyi nging, panjang pendeknya bunyi nging, dan keras atau pelan bunyi nging.
Jika anda suka mengamati, menurut pengalaman saya memang bunyi nging di telinga berbeda-beda atau macam-macam di setiap waktu, terkadang bening, panjang, dan keras. Tetapi terkadang sebaliknya. Unik bukan?
Nah, agar lebih memahami mari kita bahas satu-persatu.
1. Bening atau keruh telinga berdenging
Jenis telinga berdenging yang pertama dilihat dari bening atau keruhnya bunyi nging. Adapun menurut primbon Jawa penjelasannya sebagai berikut:
- Jika bunyi nging bening di telinga kiri, itu pertanda akan mendapatkan anugerah suci.
- Jika bunyi nging keruh atau bahkan bunyinya ngik di telinga kiri, itu pertanda akan mendapatkan anugerah tetapi kotor.
- Jika bunyi nging bening di telinga kanan, itu pertanda akan menemui kesusahan yang nyata.
- Jika bunyi nging keruh di telinga kanan, itu pertanda akan menemui kesusahan yang tersimpan.
2. Panjang pendeknya suara denging
Jenis telinga berdenging yang kedua adalah panjang atau pendeknya suara nging. Jika anda suka mengamati, sebenarnya bunyi nging pada telinga memang terkadang panjang, namun terkadang pendek.
Lalu apa perbedaan firasat yang dibawa melalui bunyi tersebut? Berikut penjelasannya:
- Jika bunyi nging di telinga panjang, atau bunyi bek-bek berulang-ulang, maka itu pertanda kejadian yang akan dialami biasanya akan datang dalam waktu 3 hari 3 malam.
- Jika bunyi nging di telinga itu pendek, atau bunyi bek-bek hanya sekali, maka itu pertanda kejadian atau peristiwa akan segera datang, biasanya 1 hari 1 malam sudah terjadi.
- Perhatikan! Dalam satu hari satu malam bunyi nging atau bek-bek sekali atau berulang-ulang, maka itu pertanda tidak jauh dari apa yang telah diterangkan di atas.
Baca juga Neptu Dina (Hari), Pasaran, Sasi (Bulan), dan Tahun menurut Primbon Jawa
3. Keras, sedang, atau pelan suara nging pada telinga
Jenis telinga berdenging yang terakhir adalah dengan melihat keras, sedang atau pelannya suara. Penjelasannya sebagai berikut:
- Jika telinga kiri berbunyi nging keras, itu pertanda akan mendapatkan anugerah besar.
- Jika telinga kiri berbunyi nging sedang, itu pertanda akan mendapatkan anugerah sedang juga.
- Jika telinga kiri berbunyi nging pelan, itu pertanda akan mendapatkan anugerah kecil.
- Jika telinga kanan berbunyi nging keras, itu pertanda akan mendapat kesusahan besar.
- Jika telinga kanan berbunyi nging sedang, itu pertanda akan mendapat kesusahan sedang pula.
- Jika telinga kanan berbunyi nging keras, itu pertanda akan mendapat kesusahan kecil.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai “3 jenis telinga berdenging menurut primbon Jawa membawa firasat tertentu”, semoga memberi manfaat tertentu.
Baca juga Cara mengetahui rejeki menurut weton dan umur dalam Primbon Jawa
Kunjungi terus Kawruhbasa.com untuk mendapatkan update artikel terbaru seputar kehidupan orang Jawa dan seni budaya, atau ikuti kami di Google News.