Neptu Dina (Hari), Pasaran, Sasi (Bulan), dan Tahun menurut Primbon Jawa

Avatar of Supriyadi Pro

- Author

Senin, 1 Juli 2024 - 23:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawruhbasa.comMengenal Neptu Dina dan Pasarannya: Dengan mengetahui neptu dalam kehidupan sehari-hari bisa membuat kita semangat atau bisa juga membuat kita pesimis. Tetapi, jika kita tetap menyerahkan semuanya kepada Allah SWT, pasti kita akan selalu semangat, karena apapun ada di tangan-Nya. Manusia hanya bisa berusaha semaksimal mungkin, selanjutnya Dialah yang menentukan.

Neptu Dina dan Pasaran mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun sebenarnya keduanya merupakan istilah yang penting untuk diketahui terutama bagi masyarakat Indonesia yang masih memegang tradisi-tradisi kepercayaan nenek moyang.

Istilah ini seringkali digunakan dalam memilih hari baik untuk berbagai kegiatan seperti pernikahan, membangun rumah, atau bahkan mulai membuka usaha. Di dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci tentang Neptu Dina dan Pasarannya, serta mengapa penting untuk mengetahui hal ini dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Neptu Dina?

neptu primbon jawa
Neptu Dina (Hari), Pasaran, Sasi (Bulan), dan Tahun menurut Primbon Jawa 2

Neptu Dina adalah suatu perhitungan dalam kalender Jawa yang digunakan untuk menentukan hari baik atau hari buruk. Neptu Dina biasanya dinyatakan dalam angka, dan masing-masing angka tersebut memiliki arti yang berbeda.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi nilai Neptu Dina, seperti hari pasaran, wuku, serta kejadian alam di sekitar. Neptu Dina dapat dihitung dengan menggunakan kalender Jawa atau melalui beberapa aplikasi di smartphone yang sudah tersedia di Playstore.

Baca juga Pranata Mangsa yang masih digunakan masyarakat Jawa

Arti dari Setiap Nilai Neptu Dina

  • Neptu Dina 1 (siji) : Hari baik untuk melakukan pernikahan atau upacara selamatan
  • Neptu Dina 2 (loro) : Tidak dianjurkan untuk melakukan acara penting, terutama yang berkaitan dengan keberuntungan
  • Neptu Dina 3 (telu) : Hari yang baik untuk melakukan acara penting seperti pernikahan atau upacara selamatan
  • Neptu Dina 4 (papat) : Tidak disarankan untuk memulai usaha atau melakukan pernikahan
  • Neptu Dina 5 (lima) : Hari yang baik untuk melakukan pernikahan, usaha, atau acara penting lainnya
  • Neptu Dina 6 (nenem) : Tidak dianjurkan untuk melakukan acara penting atau memulai usaha
  • Neptu Dina 7 (pitu) : Hari yang baik untuk melakukan acara penting seperti pernikahan atau upacara selamatan
  • Neptu Dina 8 (wolu) : Tidak dianjurkan untuk melakukan acara penting atau memulai usaha
  • Neptu Dina 9 (sanga) : Hari yang baik untuk memulai usaha atau melakukan acara penting lainnya.

Pentingnya Mengetahui Neptu Dina dalam Kehidupan Sehari-hari

Meskipun terlihat sepele, mengetahui Neptu Dina dapat membantu kita dalam menentukan hari yang baik atau buruk untuk melakukan berbagai kegiatan.

Dalam kepercayaan nenek moyang, Neptu Dina digunakan sebagai acuan dalam memilih hari baik untuk melakukan upacara atau memulai usaha. Namun, dalam kehidupan modern, kita juga dapat mengaplikasikan Neptu dengan perjalanan hidup kita sendiri.

Catatan: perlu diingat bahwa kepercayaan ini tidak selalu benar dan sebaiknya tetap memandang rejeki dari segi usaha, kerja keras, dan tawakal kepada Tuhan.

Pelajari juga Perwatakan Hari dan Pasaran dan pengaruhnya terhadap bayi lahir

Neptu Dina (Hari) dan Pasaran

Sebelum anda mengetahui rejeki menurut weton dan umur, ketahui terlebih dahulu neptu dina (hari) dan pasaran di bawah ini:

Neptu Dina (Hari)

Masyarakat Jawa mengenal 7 hari dalam seminggu layaknya hari nasional, yaitu: Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Neptu dina atau hari adalah nilai hari pada hitungan Jawa. Adapun nilai masing-masing hari sebagai berikut:

Dina (Hari)Neptu
Minggu5
Senin4
Selasa3
Rabu7
Kamis8
Jumat6
Sabtu9

Bagi yang belum paham, tabel neptu dina di atas menunjukkan bahwa hari Minggu (Ahad) nilainya 5, hari Senin 4 dan seterusnya.

Neptu Pasaran

Masyarakat Jawa mengenal 5 pasaran dalam sepasar (5 hari), yaitu: Kliwon, Legi, Paing, Pon, dan Wage. Neptu pasaran adalah nilai pasaran pada hitungan Jawa. Adapun nilai masing-masing pasaran sebagai berikut:

PasaranNeptu
Kliwon8
Legi5
Pahing9
Pon7
Wage4

Neptu Sasi (Bulan) Jawa

Di bawah ini adalah tabel neptu Sasi (Bulan) Jawa:

Sasi (Bulan) JawaNeptu
Sura7
Sapar2
Rabingulawal3
Rabingulakir5
Jumadilawal6
Jumadilakir1
Rejeb2
Ruah4
Pasa5
Syawal7
Dulkangidah1
Besar3

Neptu tahun Jawa

Di bawah ini adalah neptu tahun Jawa yang terdiri dari 1 windu sama dengan 8 tahun.

TahunNepti
Alip1
Ehe5
Jimawal3
Je7
Dal4
Be2
Wawu6
Jimakir3

Pratelane windu urut

Pratelane berarti penjelasannya. Di bawah ini adalah penjelasan windu urut, dimana 1 windu adalah 8 tahun yang masing-masing memeiliki perwatakan.

  1. Windu Hadi watake: kabeh wong padha suka-suka, murah asih, becik. (artinya: banyak orang bersuka cita, murah kasih sayang, dan baik).
  2. Windu Sengara watake: akeh wong kang padha kleru, mati, salah, ala. (artinya: banyak orang keliru dalam tingkah laku, meninggal, salah, buruk)
  3. Windu Sancaya watake: wong-wong padha antuk kabegjan. (artinya: banyak orang mendapatkan keberuntungan)
  4. Windu Kunthara watake: wong-wong akeh kang pada tumindak ora bener, ala. (artinya: banyak orang yang bertindak tidak benar, buruk)

Baca juga Cara mengetahui rejeki menurut weton dan umur dalam Primbon Jawa

6 Dina ala kanggo lelungan (Hari buruk untuk bepergian)

Dalam primbon Jawa disebutkan bahwa ada beberapa hari yang dianggap tidak baik untuk melakukan perjalanan jauh, karena dikawatirkan akan menemui kendala di jalan. Adapun hari-hari yang dilarang untuk bepergian adalah sebagai berikut:

  1. Minggu Paing
  2. Sabtu Pon
  3. Jumat Wage
  4. Selasa Kliwon
  5. Senin Legi
  6. Kamis Wage

5 Dina ala banget (Hari sangat buruk)

Jika di atas disebutkan hari buruk, di bawah ini daftar hari-hari yang sangat buruk untuk bepergian dan melakukan hajad apa saja, menurut primbon Jawa yaitu:

  1. Minggu Paing
  2. Sabtu Pon
  3. Jumat Wage
  4. Selasa Kliwon
  5. Sabtu Kliwon

Pati uriping dina (Mati dan hidupnya hari)

Dalam primbon Jawa menjelaskan, bahwa sebelum melakukan sesuatu kita seyogyanya menggunakan petung. Misalnya jika kita akan bepergian mencari rejeki, hendaknya pilihlah hari yang hidup, biasanya akan terkabul apa yang menjadi keinginan.

Dalam petung Jawa, ada uriping dina (hidupnya hari), laraning dina (sakitnya hari), dan patining dina (matinya hari). Adapun yang di maksud arah mata angin timur, selatan, utara dll adalah arah kita bepergian.

Penjelasan: Jika arah yang kita tuju ternyata jatuh pada urip (hidup) lakukanlah, tetapi jika hari yang dipilih jatuh pada pati (mati), lebih baik diurungkan terlebih dahulu. Berikut daftar selengkapnya:

Dina (Hari)Urip (Hidup)Lara (Sakit)Pati (Mati)
Minggu (Ahad)Selatan
Timur
UtaraBarat
SeninSelatanTimur
Barat
Utara
SelasaUtaraSelatan
Timur
Barat
RabuUtara
Timur
BaratSelatan
KamisSelatan
Timur
BaratUtara
JumatUtaraTimur
Barat
Selatan
SabtuBaratSelatan
Timur
Utara

Dina (Hari) Anggara Kasih

Dalam primbon Jawa memberikan tuntunan, bahwa bagi orang yang akan punya hajad atau punya gawe jangan menggunakan bulan yang tidak ada hari anggara kasihnya (suwung), agar selalu menemui keselamatan dan keberkahan. Adapun daftar tahun dan bulan yang tidak ada hari anggara kasih ada pada daftar di bawah ini:

TahunBulan yang tidak ada hari Anggara Kasih
AlipJumadilakir, Besar
EheRejeb
JimawalSura, Ruwah
JeSapar, Ruwah
DalMulut, Pasa
BeRabingulakir
WawuRabingulawal, Dulkaidah
JimakirJumadilawal

Agar mudah dihafal, R.N.G Ranggawarsita telah meuatnya dalam tembang macapat Dhangdhanggula di bawah ini:

Manis lekanggarakasih
Sepi warsa Alip Jumadilakir
Lan Besar de Ehe
Rejebe Jimawal
Sakbanipun lan Mukaram
Yen Je kang warsi
Sapar tanpi Ruwah
Dal Siyam myang Mulud
Be Rabingulakirira
Wau Rabingulakir Dulkaidah Jimawal Madilawal

Pelajari juga Karakter bayi lahir menurut tanggal kelahiran Jawa

Sirikaning Dina weng duwe gawe (Hari yang dihindari orang punya hajad)

Menurut primbon Jawa, petung wong duwe gawe (orang punya hajad) hindarilah hari yang buruk dan hari sangaring sasi, insyaalah mendapatkan keselamatan dan keberkahan.

Sangaring sasi

Berikut daftar Sangaring sasi:

No.Sasi (Bulan)Dina (Hari)
1PasaJumat
2SyawalJumat
3DulkaidahJumat
4BesarSabtu – Minggu (Ahad)
5SuraSabtu – Minggu (Ahad)
6SaparSabtu – Minggu (Ahad)
7MuludSenin – Selasa
8RabingulakirSenin – Selasa
9JumadilawalSenin – Selasa
10JumadilakirRabu – Kamis
11RejebRabu – Kamis
12RuwahRabu – Kamis

Dina ala (hari buruk)

Berikut daftar dina ala atau hari buruk menurut bulan (sasi):

No.Sasi (Bulan)Dina (Hari)
1PasaSabtu – Minggu
2SyawalSabtu – Minggu
3DulkaidahSabtu – Minggu
4BesarSenin – Selasa
5SuraSenin – Selasa
6SaparSenin – Selasa
7MuludRabu – Kamis
8RabingulakirRabu – Kamis
9JumadilawalRabu – Kamis
10JumadilakirJumat
11RejebJumat
12RuwahJumat

Pelajari juga Watak bayi lahir menurut hari pasaran Primbon Jawa, waspada yang punya weton ini

Petung (perhitungan) Na’as

Di bawah ini adalah syarat-syarat untuk orang yang ingin bepergian agar selalu menemui keselamatan, maka hindari waktu-waktu tertentu menurut hari.

Dina (Hari)Hanyirika wayah
(Hindari waktu)
Sarate (syarat)Angluluri tindake
Minggu (Ahad)Malem, sewengi
(Semalam)
Asusumping
(mamakai sumping)
Nabi Yusuf
SeninTengane, srengenge ing tengah
(Matahari di atas kepala)
Natap landhepSayidina Umar
SelasaEsuk kira-kira jam 6 – 8.
(Pagi kira-kira jam 6 – 8)
Manggang tangan ing geni (memanggang tangan di atas api)Sayidina Abu Bakar
RabuLingsir wetan, kira2 jam 8 – 10
(Pagi kira-kira jam 8 – 10)
Kukudhung jarik
(Mengenakan penutup kepala dengan jarik)
Nabi Yakub
KamisTengane, srengenge ing tengah
(Matahari di atas kepala)
Tumenga ing ngakasa tumungkul ing pratiwi (memandang ke langit, kemudian memandang ke bumi)Sayidina Ali
JumatAsharKekemu sarto susur (berkumur serta bersusur)Muhammad
SabtuLingsir kulon kira-kira jam 2 – 4
(Siang menjelang sore kira2 jam 2 – 4)
Ngandut lemah ing puser
(membawa sedikit tanah di dekat pusar)
Adam

Naasing para Nabi menurut tanggal dan bulan

Bagi orang yang punya gawe (hajad) baiknya hindari, jangan sampai pada tanggal naasnya para Nabi (menemui kesusahan) agar selalu menemui keselamatan dan keberkahan. Tanggal pada daftar adalah tanggal Jawa pada bulan Jawa pula.

Sasi (Bulan)TanggalKeterangan
Sura13Kanjeng Nabi Ibrahim kaobong dening Raja Namrud. (Nabi Ibrahim dibakar oleh Raja Namrud)
Mulud3Kanjeng Nabi Adam tinurunake saka swarga menyang bumi. (Nabi Adam diturunkan dari surga ke bumi)
Rabingulakir16Kanjeng Nabi Yusuf kacemplungake ing sumur. (Nabi Yusuf di masukkan ke dalam sumur)
Jumadilawal5Kanjeng Nabi Nuh Kinelen ing banjir topan. (Nabi Nuh terkena banjir besar)
Pasa21Nabi Musa perang kaliyan raja Pirngon. (Nabi Musa perang dengan Raja Firaun)
Dulkaidah24Nabi Yunus diuntal dening iwak nus. (Nabi Yunus dimakan oleh ikan nus)
Besar5Nabi Muhammad ingkang waja kaguthuk ing watu. (Gigi nabu Muhammad terbentur di batu)

Sangat Nabi menurut tanggal dan jam

Di bawah ini adalah daftar sangat Nabi, sebaiknya hindari jam-jam tersebut sesuai tanggal Jawa untuk kepentingan punya hajad atau keperluan penting lainnya.

TanggalJamJamJamJamJam
6.8.2.48.2.4.10.4.810.4.8.1.121.12.3.3.63.3.6 sateruse
1, 6, 11, 16, 21, 26AmatJabarailIbrahimYusufNgijrail
2, 7, 12, 17, 22, 27JabarailIbrahimYusufNgijrailAmat
3, 8, 13, 18, 23, 28IbrahimYusufNgijrailAmatJabarail
4, 9, 14, 19, 24, 29YusufNgijrailAmatJabarailIbrahim
5, 10, 15, 20, 25, 30NgijrailAmatJabarailIbrahimYusuf

Keterangan:

  1. Amat, Yusuf : Becik (baik)
  2. Jabarail, Ngijaril : ala (buruk)
  3. Ibrahim : sedheng (sedang)

Sangat Nabi menurut pasaran

LegiPituturRejekiSlametPangkalanPacakwesi
PaingRejekiSlametPangkalanPacakwesiPitutur
PonSlametPangkalanPacakwesiPituturRejeki
WagePankalanPacakwesiPituturRejekiSlamet
KliwonPacakwesiPituturRejekiSlametPangkalan

Keterangan:

  1. Pitutur, Rejeki, Slamet: Becik (Baik)
  2. Pangkalan, Pacakwesi: ala (buruk)

Pati uriping sasi (Mati hidupnya bulan)

Pada setiap tahun Jawa pasti ada bulan yang baik dan buruk, maka dari itu jika orang Jawa ingin punya gawe sebaiknya pilihlah bulan yang baik dan hindari bulan yang buruk.

Karena setiap tahun terdiri dari 12 bulan (Jawa), maka nama bulan di sini hanya dilambangkan dengan angka, seperti: Bulan Sura = 1, Sapar =2, Mulud = 3 dan seterusnya.

Angka bulan yang tidak disebutkan sedang, artinya tidak terlalu baik dan tirak terlalu buruk.

No.TahunBulan baikBulan buruk
1Alip19, 11
2Ehe1, 2, 6, 7, 8, 104, 9, 11, 12
3Jimawal7, 8, 101, 2, 3, 5, 12
4Je4, 5, 6, 7, 8, 9, 121, 2, 3, 10, 11
5Dal6, 7, 9, 102, 3, 8, 11
6Be6, 121, 2, 7
7Wawu2, 3, 4, 5, 91, 10, 11, 12
8Jimakir3, 5, 7, 8, 10, 121, 11

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai Neptu Dina (Hari), Pasaran, Sasi (Bulan), dan Tahun menurut Primbon Jawa serta hari baik dan hari buruk untuk orang yang akan mempunyai gawe. Ikuti terus website Kawruh Basa agar tidak ketinggalan informasi seputar bahasa Jawa, seni budaya, serta petung menurut sumber primbon Jawa, atau ikuti kami di Google News

Berita Terkait

Cara mengetahui rejeki menurut weton dan umur dalam Primbon Jawa
Pranata Mangsa yang masih digunakan masyarakat Jawa
Perwatakan Hari dan Pasaran dan pengaruhnya terhadap bayi lahir
Karakter bayi lahir menurut tanggal kelahiran Jawa
Watak bayi lahir menurut hari pasaran Primbon Jawa, waspada yang punya weton ini
3 jenis telinga berdenging menurut primbon Jawa dan maknanya

Berita Terkait

Senin, 1 Juli 2024 - 23:07 WIB

Cara mengetahui rejeki menurut weton dan umur dalam Primbon Jawa

Senin, 1 Juli 2024 - 23:07 WIB

Neptu Dina (Hari), Pasaran, Sasi (Bulan), dan Tahun menurut Primbon Jawa

Senin, 1 Juli 2024 - 23:05 WIB

Pranata Mangsa yang masih digunakan masyarakat Jawa

Jumat, 28 Juni 2024 - 10:11 WIB

Perwatakan Hari dan Pasaran dan pengaruhnya terhadap bayi lahir

Jumat, 28 Juni 2024 - 10:11 WIB

Karakter bayi lahir menurut tanggal kelahiran Jawa

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Abot dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Rabu, 20 Nov 2024 - 19:26 WIB

Bahasa Jawa

“Abang” dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Rabu, 20 Nov 2024 - 19:20 WIB

Sejarah Jawa

Prasasti Canggal: Jejak Sejarah Awal Peradaban di Tanah Jawa

Minggu, 17 Nov 2024 - 18:17 WIB

Bahasa Jawa

Arti dan Penggunaan Kata “Goblog” dalam Bahasa Jawa

Kamis, 14 Nov 2024 - 20:06 WIB