Guru lagu yaiku tibaning swara ing saben pungkasaning gatra. (Guru lagu adalah bunyi suara (huruf) vokal dari setiap akhir baris tembang)
Penjelasannya:
Guru lagu digunakan dalam tembang macapat, dan ini merupakan pedoman. Artinya dalam sebuah tembang macapat harus mengikuti guru lagu yang telah ditetapkan yang meliputi a, i, u, e, o.
Contoh:
Dalam salah satu tembang macapat Pangkur seperti di bawah ini:
Mingkar-mingkuring ukara
Akarana karenan mardi siwi
Sinawung resmining kidung
Sinuba sinukarta
Mrih kretarta pakartining ilmu luhung
Kang tumrap ing tanah Jawa
Agama ageming aji.
Dari tembang di atas dapat kita lihat jatuhnya guru lagu dari setiap baris yang ditandai dengan huruf tebal miring.
Mingkar-mingkuring ukara, guru lagunya : “a“
Akarana karenan mardi siwi, guru lagunya : “i“
Sinawung resmining kidung, guru lagunya : “u“
Sinuba sinukarta, guru lagunya : “a“
Mrih kretarta pakartining ilmu luhung, guru lagunya : “u“
Kang tumrap ing tanah Jawa, guru lagunya : “a“
Agama ageming aji, guru lagunya : “i“
Kesimpulan:
Jadi, guru lagu dari tembang pangkur adalah a, i, u, a, u, a, i
« Kembali ke Kamus Jawa Indonesia