Basa krama desa adalah bahasa Jawa yang semua katanya terdiri dari basa krama dicampur dengan kata-kata krama desa. Untuk lebih jelaskan akan diterangkan berikut ini:
- Aku diubah menjadi kula
- Kowe diubah menjadi sampeyan
- Ater-ater dak– diubah menjadi kula
- Ater-ater ko– diubah menjadi sampeyan
- Ater-ater di– diubah menjadi dipun
- Panambang –ku diubah menjadi kula
- Panambang –mu diubah menjadi sampeyan
- Panambang –e diubah menjadi ipun
- Panambang –ake diubah menjadi aken
Bahasa krama desa terkadang terkesan memaksakan suatu kata agar seakan-akan menjadi krama yang terdengar lebih sopan dan halus. Oleh karenanya banyak masyarakat kota yang menganggap basa krama desa itu tidak benar.
Seiring berjalannya waktu, kosakata dari basa krama ini dibawa masyarakat desa yang merantau ke kota. Menurut jurnal kebahasaan dan kesastraan Widyaparwa, contohnya meliputi artos (arti), milai (mulai), sedanten (sedaya), teras (terus), dan énjang (énjing). Bersama dengan kata krama madya dan kata krama enggon-enggonan, kata krama desa merupakan kelompok kata krama yang tidak baku.
Baca juga: Basa Krama Inggil Bahasa Jawa yang sering digunakan oleh ratu
Di bawah ini akan diberikan beberapa contoh lagi kata krama desa:
- Kedhele krama desanya kedhangsul, dhekeman
- Kwali krama desanya kwangsul
- Jaran krama desanya kepel
- Belo krama desanya belet
- Mori krama desanya monten
- Kori krama desanya konten
- Ratan krama desanya radosan
- Wedi krama desanya wedos
- Kacang krama desanya kaos
- Tuwa krama desanya sepah
- Jagung krama desanya boga, gandum
- Gaga krama desanya gagi
- Tembako krama desanya santun
- Segelo krama desanya segenten
- Dhuwit krama desanya yatra
- Wani krama desanya wantun
- Duren krama desanya ambetan
Kadang-kadang nama kota atau tempat dibentuk menjadi krama desa, dan admin pernah mendengar bahwa nama tempat atau kota tidak boleh dikramakan. Ini ada benarnya, karena justru terdengar aneh dan dipaksakan. Contohnya sebagai berikut:
- Imagiri krama desanya Meginten
- Semarang krama desanya Semawis
- Wanasaba krama desanya Wanasowan
- Pati krama desanya Santenan
- Boyolali krama desanya Bajulkesupen
- Salatiga krama desanya Salatigen
- Kendhal krama desanya Gajihan
- Temanggung krama desanya Temanggel
- Kedhiri krama desanya Kedhinten
- Karangasem krama desanya Kawisasem
- Pekalongan krama desanya Pengangsalan
- Parakan krama desanya Pendhetan
- Banyumas krama desanya Toyajene
Baca juga: Basa Wredha Krama bahasa Jawa yang sudah jarang dipakai
Contoh penggunaan basa krama desa dalam percakapan sehari-hari adalah sebagai berikut:
A : Lho, kowe Ten, apa padha slamet?
B : Pangestu sampeyan, inggih wilujeng. Sowan kula ngaturaken kagungan sampeyan pantun gagi sapunika sampuh sepah.
A : Sokur ta, jagung lan kedhele apa durung tuwa?
B : Boganipun dereng, dhekemanipun kados sepeken engkas sampun sepah.
A : Paestrenmu kok tanduri apa?
B : Kula dhawahi walesan, nanging mboten ngekap, amargi kebenan pejah sedaya. Punika bab sampeyan, tiyang estri nyaosi angsal-angsal ulig kaliyan ambetan.
(Ki Padmasusastra, Oerapsari)