Kawruhbasa.com – Perbedaan Pelog karawitan dan Pelog campursari: Seperti telah disinggung pada artikel gamelan pelog bahwa pelog pada gamelan karawitan dilihat dari nada atau larasnya berbeda dengan gamelan yang digunakan pada campursari. Karena, sebenarnya pelog karawitan disebut nada pentatonis, sedangkan pada campursari disebut nada diatonis.
Pada umumnya, perbedaan diatonis dan pentatonis terletak pada jumlah nada. Nada diatonis meliputi do, re, mi, fa, sol, la, dan si, yang terbagi menjadi dua yaitu mayor dan minor. Contoh alat musik diatonis: Piano, Keyboard, Klarinet, Harmonika, Pianika, Gitar, Biola, dll.
Sedangkan nada pentatonis hanya terdiri dari 5 nada, yaitu 1 2 3 5 6, contohnya seperti gamelan laras slendro. Lalu bagaimana dengan pelog, bukankah juga terdiri dari 7 nada? Yaitu: 1 2 3 4 5 6 7, yang jika dipersamakan dengan diatonis nada pelog tersebut juga bisa menjadi do, re, mi, dan seterusnya meskipun agak fals. Admin sendiri belum menemukan jawabannya.
Daftar isi artikel
Perbedaan Pelog karawitan dan Pelog campursari
Bagi anda yang sudah akrab dengan suara gamelan, tentu akan sangat merasakan perbedaan di antara Pelog karawitan dan Pelog campursari. Namun, terkadang orang awam menganggapnya sama saja. Berikut ulasan perbedaan keduanya:
Pelog Karawitan
Laras pelog pada gamelan karawitan adalah laras yang memiliki tinggi nada dan interval unik khas gamelan Jawa.
Maka, sebenarnya jika diselaraskan dengan nada keyboard (diatonis) tanpa discale maka akan sama sekali berbeda.
Jika anda dengarkan dengan seksama, laras pelog pada gamelan karawitan memiliki nada dan interval yang tidak ada duanya di dunia. Tinggi nadanya dari nada 1 sampai 7 jika dibunyikan satu persatu bersamaan dengan nada diatonis sangatlah akan sangat terasa perbedaannya.
Laras pelog karawitan biasanya memiliki babonan atau pedoman nada tersendiri dan sampai sekarang masih digunakan.
Jika ingin tahu seberapa tinggi rendah nada pelog pada karawitan silahkan kunjungi 7 Suara Nada Saron Pelog.
Setelah anda mendownloadnya, coba bunyikan dengan nada keyboard. Jika anda anda jeli, pasti akan tahu perbedaan tinggi rendah nadanya.
Pelog campursari
Pelog campursari adalah laras pelog yang tinggi rendahnya nada disesuaikan dengan tangga nada pada keyboard. Sehingga titi laras atau titi nada pada gamelan pelog pada musik campursari tidak ada nada yang fals, karena memang sudah dilaras dengan nada keyboard.
Dengan begitu, ketika keyboard memainkan musik bernada mayor atau minor, maka nada gamelan langsung bisa mengikuti nada persisnya. Hanya saja, pada gamelan pelog campursari tidak ada nada # (kres) dan nada mol.
Nada kres berarti naik setengah nada dan mol berarti turun setengah nada. Namun, pada campursari wilah nada kres dan mol tidak disertakan. Karena jika pada gamelan campursari dilengkapi nada tersebut, maka wilah gamelan akan menjadi sangat banyak, akibatnya wilayah nada menjadi sangat panjang. Hal ini akan menyulitkan niyaga untuk menabuhnya.
Selain itu para niyaga biasanya belum mengenal nada kres dan mol, tentunya ini akan sangat menyulitkan para niyaga, meskipun sebenarnya bisa dipelajari. Tetapi, bagi yang mengerti nada diatonis, ini bukan merupakan sesuatu yang sulit.
Saron pelog dalam campursari
Agar lebih mudah dalam menjelaskan, di sini admin akan menggunakan saron sebagai contoh, karena mayoritas campursari menggunakan saron. Saron pelog saat ini banyak disertakan dalam musik campursari maupun elektone. Nada saron pelog yang digunakan pada campursari sudah dilaras (disamakan) dengan nada diatonis seperti keyboard.
Laras atau nada pelog campursari juga mengenal 3 laras, yaitu pelog 5, pelog 6 (bem), dan pelog 7 (barang). Dalam penggunaan laras, pelog 5 dan pelog 6 tidak banyak perbedaan, hanya saja nuansa musik yang terdengar memang terasa berbeda.
Namun pada laras pelog 7 atau barang baik nada maupun suara yang dihasilkan akan sangat terasa perbedaannya. Agar lebih jelas, mari kita ulas secara lebih rinci.
Nada dasar saron pelog 6 (nem)
Dalam lagu campursari yang menggunakan laras pelog 6, nada dasar saron pelog berada pada nada 6 = do. Jadi urutannya sebagai berikut:
- 6 = do
- 7 = re
- 1 = mi
- 2 = fa
- 3 = sol
- 4 = la
- 5 = si
Bagi anda yang ingin mengetahui bagaimana nada saron bisa senada dengan musik diatonis, berikut gambar ilustrasi saron pelog jika nadanya dipersamakan dengan nada diatonis.
Dari gambar ilustrasi saron pelog di atas dapat kita lihat susunan nadanya secara berurutan dari laras 1 sampai 7. Nah, bagi anda yang belum tahu persamaan nadanya amati tabel di bawah ini:
Laras Gamelan | Nada Diatonis |
---|---|
Laras 1 | Nada 3 (mi) |
Laras 2 | Nada 4 (fa) |
Laras 3 | Nada 5 (sol) |
Laras 4 | Nada 6 (la) |
Laras 5 | Nada 7 (so) |
Laras 6 | Nada 1 (do) |
Laras 7 | Nada 2 (re) |
Dari daftar persamaan nada pelog 6 di atas dengan nada diatonis, maka jika anda membaca notasi gamelan dan ingin memainkannya di keyboard bisa anda jadikan patokan, begitu juga sebaliknya.
Contoh:
- Jika anda membunyikan laras 1 pada saron pelog dan nada mi pada keyboard maka bunyinya akan sama.
- Jika anda membunyikan laras 6 pada saron pelog dan nada do pada keyboard maka bunyinya akan sama.
- Dan seterusnya….
Nada dasar saron pelog 7 (barang)
Dalam lagu campursari yang menggunakan laras pelog barang (7), nada dasar saron pelog berada pada nada (wilah) 3 = do. Namun pada nada 2 yang menjadi nada si harus menggunakan sorokan (pengganti wilah) agar tidak fals.
Jadi dalam saron campursari ada 2 buah wilah nada 2, 1 untuk pelog 6 dan yang satu untuk pelog barang. Jadi urutannya sebagai berikut:
- 3 = do
- 4 = re
- 5 = mi
- 6 = fa
- 7 = sol
- 1 = la
- 2 = si
Perhatikan gambar ilustrasi nada dasar saron pelog barang di bawah ini!
Agar lebih jelas, berikut tabel persamaan nada saron dan keyboard dalam campursari;
Laras Gamelan (pentatonis) | Nada Diatonis |
---|---|
Laras 1 | Nada 6 (la) |
Laras 2 | Nada 7 (si) |
Laras 3 | Nada 1 (do) |
Laras 4 | Nada 2 (re) |
Laras 5 | Nada 3 (mi) |
Laras 6 | Nada 4 (fa) |
Laras 7 | Nada 5 (sol) |
Dari daftar persamaan nada pelog 7 (barang) di atas dengan nada diatonis, maka jika anda membaca notasi gamelan dan ingin memainkannya di keyboard bisa anda jadikan patokan, begitu juga sebaliknya.
Contoh:
- Jika anda membunyikan laras 1 pada saron pelog dan nada la pada keyboard maka bunyinya akan sama.
- Jika anda membunyikan laras 3 pada saron pelog dan nada do pada keyboard maka bunyinya akan sama.
- Dan seterusnya….
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai Perbedaan Pelog karawitan dan Pelog campursari, semoga menuai manfaat. Kunjungi terus Kawruh Basa untuk mendapatkan artikel Bahasa Jawa dan Seni budaya, atau ikuti kami di Google News