Kawruh Basa – Meminta maaf merupakan salah satu kebiasaan orang Jawa dalam berbagai hal, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun situasi resmi. Misalnya sebelum mengatakan sesuatu atau bahkan ketika akan memulai berpidato, biasanya orang tersebut akan meminta maaf karena telah berani berdiri dan berpidato di depan para tamu.
Dalam tata bahasa Jawa ada beberapa macam kata maaf, mulai dari bahasa ngoko hingga krama. Di bawah ini adalah beberapa macam kata maaf dan penjelasannya.
1. Njaluk ngapura
Njaluk ngapura artinya minta maaf. Kata ini termasuk dalam bahasa ngoko yang biasanya digunakan oleh seseorang ketika meminta maaf dengan teman sebaya atau dengan orang yang usianya di bawahnya atau kepada siapa saja yang akrab.
Contoh kalimat:
“Bud, aku njaluk ngapura ya wingi kowe ora tak enteni.” Artinya: Bud, saya minta maaf yang kemarin aku tidak menunggumu.
2. Sepurane
Sepurane artinya maaf. Kata ini termasuk dalam bahasa ngoko yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa Timur ketika meminta maaf kepada orang yang seumuran, orang yang usianya lebih muda atau yang sudah akrab.
Contoh kalimat:
“Wan, sepurane ya aku ora bisa ngajak awakmu menyang Jakarta”. Artinya: Wan, maaf ya saya tidak bisa mengajak kamu ke Jakarta.
3. Nyuwun pangapunten
Nyuwun pangapunten artinya minta maaf. Kata ini termasuk bahasa krama yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah ketika meminta maaf kepada orang yang lebih tua atau dihormati atau ketika akan mulai berpidato.
Contoh kalimat:
“Nyuwun pangapunten kula kumowani ngadeg wonten sak ngajeng panjenengan sami”. Artinya: Maaf, saya telah berani berdiri di depan anda semua.
4. Nuwun sewu
Nuwun sewu artinya minta maaf. Kata ini termasuk dalam bahasa krama yang sering digunakan untuk mengucapkan kata maaf kepada orang yang lebih tua, lebih dihormati atau kepada tamu undangan ketika seseorang akan mulai berpidato dalam bahasa Jawa.
Contoh kalimat:
“Nuwun sewu sedaya para tamu, kula badhe hamiwiti adicara ing siang punika.” Artinya: Mohon maaf para tamu, saya akan mulai acara pada siang hari ini.
5. Pangaksama/pangaksami/aksama/aksami
Pangaksama atau pangaksami artinya juga minta maaf. Kata ini termasuk juga dalam bahasa krama yang biasanya sering digunakan untuk meminta maaf kepada orang yang dihormati atau dalam sebuah upacara adat, misalnya ucapan pranatacara pada sebuah upacara pengantin Jawa.
Contoh kalimat:
“Menawi wonten keladuking atur, patrap, lan pangucap ingkang mboten mranani penggalih kawula nyuwun agunging samodra pangaksami“. Artinya: Jika ada kata, tingkah laku, dan ucapan yang kurang pantas, yang tidak menyenangkan hati saya minta maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai kata maaf dalam bahasa Jawa, semoga menambah pengetahuan bagi anda yang ingin belajar bahasa Jawa lebih mendalam.