Kawruhbasa.com – Dalam bahasa Jawa, jenis tembung ada 9 dan ukara ada 7. Tembung artinya kata dan ukara berarti kalimat.
Dengan memahami penggolongan tembung kita dapat merangkainya dengan baik, begitu pula jika kita mengenal jenis ukara. Karena ukara atau kalimat terbentuk dari gabungan tembung (kata).
Dalam bahasa Indonesia dikenal kata (tembung) benda, kata sifat, kata kerja, kata bilangan dan sebagainya. Sedangkan ukara (kalimat) dikenal kalimat berita, kalimat tanya, kalimat langsung, kalimat aktif, dan lain-lain. Semuanya akan kami jelaskan di bawah ini beserta contoh kalimatnya.
Daftar isi artikel
9 contoh jenis tembung (jenis kata)
Bahasa Jawa mengenal 9 macam tembung, yaitu sebagai berikut:
1. Tembung aran (kata benda)
Contoh: meja, kursi, lemari (almari), watu (batu), langit, sepedha (sepeda), dll.
2. Tembung kriya (kata kerja)
Contoh: nulis (menulis), nembang (menyanyi), macul mencangkul), ngarit (menyabit), maca (membaca), mangan (makan), dll.
Pelajari Penggunaan tembung kriya, tembung aran, tembung kahanan dan contohnya
3. Tembung ganti (kata ganti)
Contoh: aku (saya), kowe (kamu), ibu, bapak, paklik (paman), simbah (kakek/nenek), kakang (kakak), adhik (adik), dll.
4. Tembung wilangan (kata bilangan)
Contoh: siji (satu), loro (dua), sekilo (satu kilogram), seprapat (seperempat), separo (separuh), akeh (banyak), dll.
5. Tembung kahanan/sipat (kata sifat)
Contoh: abang (merah), putih, bagus (tampan), apik (bagus), ayu (cantik), dll.
6. Tembung katrangan (kata keterangan)
Contoh: wetan (timur), kulon (barat), ora (tidak), sido (jadi), dudu (bukan), dll.
7. Tembung panguwuh (kata seru)
Contoh: adhuh, ah, tulung (tolong), wah, lho, dll.
8. Tembung sandhangan (kata sandang)
Contoh: Raden, Kyai, Sang, Hyang, dll.
9. Tembung panyambung (kata sambung)
Contoh: lan (dan), sarta (serta), wusana (terakhir), dll.
Pelajari juga Penggunaan tembung kriya, tembung aran, tembung kahanan dan contohnya
7 contoh jenis ukara (kalimat)
Di bawah ini adalah tujuh jenis ukara atau kalimat:
1. Ukara kandha (kalimat langsung)
Contoh: Ibu dhawuh, “Kowe kudu sinau sing mempeng” (Kamu harus giat belajar)
2. Ukara crita (kalimat tak langsung)
Contoh: Kancaku wingi takon, kena apa aku wingi ora mangkat sekolah. (Temanku kemarin bertanya, kena apa aku kemarin tidak berangkat sekolah)
3. Ukara tandhuk (kalimat aktif)
Contoh: Dhokter Soetomo amandhegani Budhi Utomo. (Dokter Sutomo memimpin Budi Utomo)
4. Ukara tanggap (kalimat pasif)
Contoh: Paprangan ing Ambarawa dipimpin dening Jendral Sudirman. (Perang Ambarawa dipimpin oleh Jenderal Sudirman)
5. Ukara pakon (kalimat perintah)
Contoh: Jupukno bukuku ing meja iku. (Ambilkan buku saya di meja itu)
6. Ukara panjaluk (kalimat permohonan)
Contoh: Tulung jupukna bukuku ing meja iku. (Tolong ambilkan buku saya di meja itu)
7. Ukara pitakon (kalimat tanya)
Contoh: Sapa sing lagi teka? (Siapa yang baru datang?
Pelajari juga 22 cara Ngrimbag Tembung Jawa dan contohnya
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai jenis tembung dan jenis ukara, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Kunjungi terus kawruhbasa.com untuk mendapatkan artikel bahasa terbaru, atau ikuti kami di Google News