Tembung Dasanama: Pengertian, Manfaat, Jenis, lengkap Contohnya

Avatar of Supriyadi Pro

- Author

Minggu, 2 Juni 2024 - 16:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawruhbasa.com – Secara etimologi dasanama terdiri dari dua kata, yaitu dasa artinya sepuluh, dan nama artinya nama. Singkatnya sepuluh nama, maksudnya satu bisa memiliki sepuluh nama.

Dasanama yaiku tembung-tembung kang tegese padha. Dalam bahasa Indonesia, dasanama adalah kata-kata atau istilah yang memiliki arti sama. Jika dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah sinonim atau persamaan kata.

Dengan adanya tembung dasanama, kita akan lebih menyebutkan sesuatu berkali-kali atau berulang tanpa menimbulkan kesan monoton.

Pengertian Dasanama

Tembung Dasanama
Tembung Dasanama: Pengertian, Manfaat, Jenis, lengkap Contohnya 2

Seperti telah disinggung di atas, bahwa dasanama adalah kata atau dalam istilah Jawa disebut tembung yang memiliki satu arti, satu makna, atau terkadang serupa/mirip.

Seperti halnya sinonim, dasanama juga demikian, namun orang Jawa terkadang memiliki koleksi yang lebih variatif dan beraneka ragam.

Dalam pembelajaran bahasa Jawa, tembung dasanama termasuk dalam pembelajaran “Kawruh Parama Sastra” dalam kategori “Sapala Basa”.

Paramasastra adalah bagian ilmu bahasa Jawa yang mempelajari tentang penulisan, huruf, kata, suku, kata, dan kalimat.

Sedangkan sapala artinya sepele. Namun yang dimaksud sesungguhnya, sepele tetapi besar manfaatnya.

Dasanama tercipta karena pada masyarakat Jawa, terdapat perbedaan kata dalam menyebutkan sesuatu. Terkadang, sebuah benda di satu daerah sangat berbeda namanya jika disebutkan di daerah lain.

Selain itu, memang orang Jawa kaya akan kosakata. Dasanama pasti banyak kita temui dalam berbagai karya sastra, seperti pada tembang macapat, syair karawitan (sindhenan), wayang kulit, dan lain-lain.

Sebagai contoh rembulan, dasanamane: basanta, candra, sasadara, sasangka, sitaresmi, tengsu.

Jadi, pengertian tembung dasanama adalah kata atau istilah yang memiliki arti serupa atau sama.

Fungsi dan manfaat Tembung Dasanama

Tembung Dasanama digunakan masyarakat Jawa sebuah kata agar luwes dan enak didengar. Selain itu, karena tidak ingin menyinggung perasaan lawan bicaranya, mereka memanfaatkan dasanama untuk memperhalus kata hingga menjadi kalimat yang enak didengar.

Dengan begitu, lawan bicaranya tidak akan merasa tersinggung, tetapi akan tersenyum dan mengerem kemarahannya.

Tembung dasanama banyak digunakan dalam berbagai karya sastra Jawa seperti, tembang macapat, parikan, geguritan, sindhenan gendhing, dan antawacana dalang wayang kulit ketika menceritakan sebuah peristiwa atau adegan.

Jenis tembung dasanama

Sebenarnya, jenis tembung dasanama sangat banyak, jika disebutkan semuanya pun pasti masih da yang ketinggalan. Namun kami mencoba membaginya antara lain sebagai berikut:

  1. Alam
  2. Badan
  3. Benda
  4. Dewa
  5. Istilah umum
  6. Manusia
  7. Nama hewan
  8. Penanggalan
  9. Tempat
  10. Tokoh wayang
  11. Warna
  12. dll

Macam-macam penggunaan tembung dasanama sangat beragam dalam dunia sastra Jawa. Kemampuan untuk menciptakan keluwesan dan keindahan dalam sebuah karya sastra sangat bergantung pada penulis atau penuturnya. Hal ini berhubungan dengan pemilihan kata yang tepat, dan dalam situasi yang pas.

Sebagai contoh, jika anda memperhatikan seorang dalang wayang kulit sedang berbicara, setiap dalang pasti akan memiliki perbedaan. Karena hal ini sangat bergantung pada banyak hal, terutama sifat dan karakter sang dalang.

Semakin tinggi filosofi seorang dalang, dia akan lebih mampu menggunakan tembung dasanama dengan lebih pas dan indah.

Bagaimana cara mengetahui bahwa penggunaan dasanama pas? Wah, ini sangat sulit. Karena ini berhubungan dengan rasa. Hanya rasa yang mampu merasakan keindahan rangkaian tembung dasanama.

Contoh Dasanama

Terdapat banyak sekali tembung dasanama, namun kami berusaha menuliskannya sebanyak mungkin hingga menjadi sebuah daftar yang dapat membantu anda mencari tembung dasanamanya sesuatu. Di bawah ini telah kami kelompokkan menurut kategori:

Dasanama hewan

Meskipun hewan, orang Jawa juga memiliki dasaname-nya. Mengapa hewan diberi dasanama? Karena orang Jawa itu halus, terkadang untuk menyebut nama hewan tertentu terdengar kasar yang membuat penutur canggung. Misalnya “asu”, untuk memperhalus kata maka orang Jawa lebih memilih segawon.

Berikut daftar dasanama nama-nama hewan:

  1. asu = anjing, aswibuja, cika, camera, kuwaka, sona, srenggala, swa, segawon, wreka, purisika, basu, bugel
  2. bantheng = andaka, angun-angun, sarawa, jawidha, yawa, go, goh, gurisa, gawindra, gawaksa, gawala, bapakridha
  3. banyak = awija, angsa, wranggura, gangsa
  4. bulus = krudhapada, kurmanda, welusa, wedhungha, weyangga
  5. celeng = andhapan, celengan, durgangsa, sungkara, waraha, wijung, wag, weg, jubris, bakwi
  6. coro = curwa, karlaka, wragna, lipasa
  7. gajah = asti, esthi, kunjara, dwirocana, dwaradha, dwipa, dwipangga, samadya, samaja, waniti, liman, pinggala, matengga, gajaksa, gathamuthu, bajramuka
  8. garangan = sapwan, walagra, gitraka, giyu
  9. iwak = oti, wiyangga, jita, mina, mira, matsya, maswa
  10. jangkrik = rikrita, wiksnadha, jota
  11. kadhal = umetaka, karla, didika, bundhan
  12. kebo = andhanu, karbwita, danuka, setyaka, srawana, maesa, mundhing, miswa, gopaka, gomi, badhagas
  13. kemangga = umeng, kyaksa, kamamangga, warmata, gumenggeng
  14. kethek = rewanda, kenyung, kera, kapi, kuthila, kuthilapas, wanara, wre, plawaga, palwaga, palgosa, juris, munyuk, monyet, gocara, bruk, bedhes
  15. kinjeng = kipada, trawanggana, trungka, saspada, gambyang
  16. kucing = uridha, kusingha, kumwangga, windula, landhika, pusa, posiya, pawasa
  17. kupu = rangana, karmija, drupawa, trija
  18. lawa = cot, seri, sopla, sembu, laba
  19. lutung = anjani, cenguk, kanjura, kresnadha, kresnangga, anuki, sulanjani, wiruka, joni, budheng
  20. manuk = kukila, kaga, saimbra, paksi, garura, garelya, garudha
  21. pitik = ahyam, ayam, kruha, sata, pitrik, kruwaka, ekraya
  22. sapi = andana, andaka, iyata, nadrika, sumwata, lembu, lambana, gorawa, garwita, gutara, gomara, biksu
  23. semut = rurinda, kasarya, tutsma, brakithi
  24. tawon = tusara, tuskara, tapsa, wata, metala, labet
  25. ula = ananta, urar, aliman, nuwinda, naga, taksaka, sarpa, sawer, wasu, wiswaka, bujangga
  26. walang = kithika, wancak, wancal, wancala
  27. warak = endhepan, ascarma, karthupa, durgangga, sandela, warkapati, libra, panyula, barkita
  28. yuyu = rakatha, karkatha, kratika, kalakatha

Dasanama alam

Masyarakat Jawa menyadari sepenuhnya bahwa alam semesta merupakan milik Allah (Tuhan), untuk itu mereka juga memiliki dasanama untuk benda atau suasana alam. Dan ini hanya di Bahasa Jawa dan satu-satunya di dunia.

Berikut dasanama untuk elemen dan kenampakan alam.

Elemen dasar alam

  1. Angin = anila, aliwawar, sindhung, sadhaka, samirana, lesus, prahara, pracandha, pawana, maruta, barat, bajra, bayu
  2. Banyu = har, her, udaka, hwap, amerta, ranu, tirta, tita, toya, tuban, tangaka, sindu, sunda, sanghara, sangara, we, warih, waya, wayi, lwah, jahnawi, jahning, jala, yeh, yahning, yeng, gangga, bong
  3. Geni = anala, api, apuyya, agni, dahana, latu, pawaka, puya, puyika, mercu, mretyu, bahni
  4. Lemah = rasatala, kisma, kismaka, siti, swanapada, laksititala, bantala, bumija

Objek alam

  1. Langit = akasa, nabastala, cakrawala, rawismara, dik, dik-dik, widik-widik, wiyat, wiyati, lirang, paywarata, juma, gagana, boma
  2. Lintang = ucu, kartika, karwikaya, trangga = trengga, tranggana = trenggana, taranggana, sukra, sukla, sudama, sodama, sasa, susup, susup-susup, wintang, ganera, bintang
  3. Mega = urur, urut, irawan, awang, ima, imanda, imantara, imalaya, imangkara, nirada, karau, kukap, kokap, kuwera, digda, samegana, sangheb, sanggana, sangub, wataragana, jaladara, jadha, bataragana
  4. Rembulan = indu, indung, candra, rati, ratih, kirana, tengsu, sitaresmi, sitangsu, sasi, sasadhara, sasangka, salancana, sangkara, wulan, lek, lalwun, prabancana, basanta
  5. Srengenge = aruna, arkara, arditya, asuman, nanda, radite, raditya, rawi, rawikara, karaba, kalandaragni, kalandakara, dinakara, diwangkara, talaba, surya, suwanda agni, pratangga, pratanggakara, pratanggapati, prabangkara, baskara, bagaskara, bagaspati

Kenampakan alam

  1. Alas = utyana, rimba, taratab, wana, wanantara, wanadri, wanadurga, wanawasa, wanapringga, wulusan, lirang, paringga, baga
  2. Gunung = endra, acala, ardi, arga, asalingga, aldaka, himawan, dri, sarswa, wukir, paraswa, prawata, parwata, mahahimawan, meru, giri, geger, giriwara, basulingga
  3. Kali = nadi, narmada, sunghe, wlahan, lwah, lepen, jahning, bahnawi, banawi, bangawan
  4. Rawa = rawi, telar
  5. Segara = hernawa, udadi, udaya, tasik, samudra, saganten, sabaga, waudadi, waudaya, pasir, jadhi, jalanidhi, jaladri, jaladiyan

Dasanama hari dan penanggalan

Berikut ini adalah dasanama nama-nama hari nasional dalam seminggu:

  1. Senen = Soma
  2. Selasa = Anggara
  3. Rebo = Buda
  4. Kemis = Respati
  5. Jumuwah = Sukra
  6. Setu = Tumpak
  7. Ahad = Dite

Berikut ini adalah dasanama hari pasaran Jawa yang terus berulang setiap 5 hari sekali:

  1. Legi = Manis
  2. Pahing = Paing, Pethakan
  3. Pon = Kuningan, Kelabet
  4. Wage = Cemengan
  5. Kliwon = Kasih

Dasanama tokoh pewayangan

Seperti telah saya singgung di atas, bahwa dalang pasti menggunakan dasanama ketika menampilkan pertunjukan. Berikut beberapa daftar dasanama tokoh pewayangan:

Ratu (Raja)

  1. Abyasa = Rancakaprawa, Kresnadwipayana, Dewayana, Suktinaprawa, Wyasa
  2. Arjunasasra = Arjunawijaya, Sasrabau
  3. Baladewa = Halayuda, Kakrasana, Kusumawalikita, Wasi Jaladara, Basukiyana, Balarama, Sangkrasana, Resi Curiganata, Kusuma Winengpita
  4. Basukethi = Wasupati
  5. Bismaka = Hiranyaka, Rukmaka
  6. Boma Narakaswara = Sitija, Mahitalasuta, Trajutresna, Mahija
  7. Dasamuka = Rahwana, Wasaswa
  8. Drawakawaca = Ardawalika
  9. Drupada = Sucitra, Pancalaraja
  10. Durgandana = Wiratheswara, Matswanata, Matswapati, Maswapati, Baswendra
  11. Karna = Radeya, Kunthibojatenaya, Suryaputra, Basusena
  12. Kresna = Sri Bathara Arimurti, Narasingha, Narayana, Kresna, Danar(janar)dana, Wisnumurti, Wasudewa, Padmanaba, Basudewaputra, Madawa, Gowinda, Keshawa, Jelitheng, Cemani
  13. Niwatakawaca = Nirbita
  14. Pandhu Dewanata = Darmaraja, Dewayana, Gandrawastra
  15. Parikesit = Darmasarana, Mahabrata, Paripurna, Kresnadipayana
  16. Ramawijaya = Ramabadra, Ragawa, Dasapati
  17. Salya = Narasoma, Somadanta, Madrakeswara, Madridipa
  18. Setyaki = ekaboma, Sarayuddha, Sinisuta, Wresniwira, Yaduwresni, Bimakunthing
  19. Suyudana = Anggendarisuta, Kurupati, Duryudana, Jayapitana, Jaka Pitana
  20. Ugrasena = ekawwama, Setyajit
  21. Wisrawana = Dhanaraja, Dhanapati
  22. Yudhistira = Darmaraja, Darmakusuma, Darmawangsa, Darmaputra, Dwijakangka, Puntadewa, Gunatalikrama, Sami Aji, Ajatasaru, Kantakapura, Kalimataya, Kalimantara
  23. Yugiswara = Yudayana, Baswara

Satriya dan Pandhita

  1. Anoman = Anilatmaja, Anjanisuta, Ramadayapati, Pawanasuta, Maruti, Marutasuta, Bayusuta, Bawyatmaja, Guruputra, Rewandapingul, Wanara Seta, Mayangkara, Senggana
  2. Harya Jayadrata = Sindurja, Sindupati, Sapwaniputra
  3. Harya Wrekudara = Kusumadilaga, Kusumayuda, Sena, Wayuninda, Pawanasuta, Judhipati, Jayalaga, Gandawastratmaja, Bayusuta, Bayuputra, Bayusiwi, Bratasena, Bima, Bimasena, Kunthisunu, Pandhusiwi, Jagal Abilawa, Tugu Wasesa, Wijasena,
  4. Patih Sengkuni = Harya Suman, Gendaraputra, Triganalpati
  5. Patih Suwanda = Semantri
  6. Patih Udawa = Pawanayadi
  7. Raden Angkawijaya = Abimanyu, Sumbadriya, Wanuddhara, Jaya Murcita, Jaka Pengalasan, Wanudara, Palguna Putra, Kiriyatmaja, Parta Suta, Banjaransari, Wirabratama
  8. Raden Antareja = Anantareja, Antasena, Senaputra, Jayabuntala, Nagaraja
  9. Raden Drusthajumena = Drupadaputra, Sikandhana, Pancaleya
  10. Raden Gathutkaca = Krincing Wesi, erawana, Arimbyatmaja, Tutuka, Senaputra, Purobaya, Guretna, Purbaya
  11. Raden Janaka = endraputra, Endratanaya, Arjuna, Kunta, Kirithi, Kumbalyali, Dananjaya, Pandhuputra, Parta, Pararta, Premadi, Palguna, Janawi, Kombang Ali-Ali, Pamadya, Jelamprong, Begawan Ciptaning, Begawan Mintaraga
  12. Raden Leksmana = Andakasiwaya, Nitiatma, Ramaleksmana, Trunasudarsana, Trunawimbaningrum, Tanggulmaruta, Sumitratmaja
  13. Raden Nakula = Pinten, Grantika
  14. Raden Sadewa = Tangsen, Tantripala
  15. Raden Samba = Kresnaputra, Wisnubrata, Jembawatiputra, Kusuma Kilatmaka
  16. Raden Warsakusuma = Anggakusuma, Karnasuta
  17. Resi Bisma = Santanuja, Satwana, Warabisma, Wisama, Jahnawisuta, Ganggasuta, Biwara, Dewabrata
  18. Resi Druna = Kumbayana, Kumbayoni, Swayana, Baratmadyaputra
  19. Resi Kanwa = Kano, Kowara, Nagata
  20. Resi Parashurama = Rama Bhargawa, Bregupati
  21. Satyaki = ekaboma, Sinisuta, Sarayoddha, Wresniwira, Yaduwresni, Bimakunthing, Setyaki, Sencaki, Garburuci, Yuyudana, Padmanegara. Singa Mulangjaya

Dasanama umum

Dasanama umum adalah kata (tembung) yang sering digunakan masyarakat pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut daftarnya yang kami urutkan dari A sampai Z.

A

  1. Akeh = akweh, keh, kweh, ripah, gung, agung, waha.
  2. Aku = amba, ngong, ingong, ingwang, ulun, patikbra, katengong, ingsun, kawula, manira, robaya.
  3. Ala = dur, durta, juti, durstha, dusta, kunjana, durniti, durlaksana.
  4. Alas = wana, bana, tarataban, girang, lirang, utan, baga, wulusan, welahan, wanawasa, wanadri, jenggala, kenana.
  5. Alem = astawa, alembana.
  6. Alis = drasthi, rasthi, siratmaja, hening, dahya.
  7. Alus = mredu, wredu, mardawa, wedi, widigda, sudha, tanu.
  8. Ambekan = napas, huswa, swasa, huswasa.
  9. Anak = suta, putra, sunu, yoga, siwi, weka, tanaya, atmaja, siwaya, ja, patut, banu.
  10. Angin = riwut, bajra, sindhung, anila, bayu, aliwawar, tata, barat, samirana, wirayang.
  11. Anggone = dennya, denya, dera, denira, donira.
  12. Aran = ngaran, kekasih, panelah, juluk, parab, panengran, wewangi.
  13. Arep = arsa, apti, ayun, arsi, yun, hyun.
  14. Asu = sona, srenggala, basu, anjing, swa, kuwaka, cemera, kicika, purisika, calura, segawon.
  15. Asor = adama, dama, sudra, ina, kumadama, pidak-pedarakan.
  16. Asri = raras, rarasrum, sri, lengeng, lawen, amer, resmi.
  17. Ati = budi, ambek, manah, galih, driya, praya, budaya, nala, prana, drana, tyas, wardaya, angen-angen, cita, sangka.
  18. Awang-awang = akasa, ambara, antarala, antariksa, awiyat, dirgantara, boma, gagana, tawang, widik-widik, namu-namu, jumantara, udara, ardya.
  19. Awak = wak, lingga, dhiri, raga, angga, deha, badan, tubuh, sulaksana.

B

  1. Bagekake = nambrama, ngacarani, sambrama.
  2. Bagus = sigit, pekik, jenthara.
  3. Bala = wadya, tantra, bretya, balakuswa, wadyabala, wrahatbala, wadu.
  4. Balung = tosan, tulang, walung, asthika, dalengka, sadhi.
  5. Bantal = karangulu, lempir, kajangsirah, suraga.
  6. Bantheng = andaka, nandaka, go, gawindra, gurisa, angun-angun, sarawa, jawidha, gawala.
  7. Banyu = we, tirta, warih, har, sindu, wayi, tuban, her, amerta, arjuna, udaka, sangara, jala, jahni, jahnawi, jahning.
  8. Banget = antya, asru, arda, mandra, lwih, dahat, sakamantyan, tan sipi.
  9. Bangke = wangke, pratipa, parasu, watangga, sawa, kunarpa, kuwanda.
  10. Barat = angin, anila, bajra, maruta, pawana, samirana, bayu, sindhung, panca-ura, prabancana, pracandha, prahara, ata, gati, indri, margana, lesus, erawati, pratipa.
  11. Beda = pae, waneh, beneh.
  12. Bebaya = bencana, westhi, wancana, bema.
  13. Bedhil = sanjata, saragni, brahmastra, mercukala, bahnija, warahas.
  14. Becik = adi, adya, ayu, sae, tama, ajeng, yogya, darma, arja, penet, santa, pelag, suba, tulyasri, yoga.
  15. Biyen = dhihin, dhingin, ndhisik.
  16. Biyung = babu, biyang, rena, ibu, umi, wibi, indhung, darani, puyengan, bibi.
  17. Bilahi = tiwas, westhi, pringga, durgama, pataka, parjaya, kasmala, pakewuh, pinun, laya, cilaka.
  18. Bledheg = bajra, gelap, guntur, wrahaspati, erawati, mretyu, bahnindra, sirwa.
  19. Bumi = mandhala, dharana, maetala, buwana, basundara, basundari, pratyana.
  20. Bungah = harsana, arsaya, tustha, arsa, wijah, gambira, lalita, girang, enggar.
  21. Buta = danawa, danuja, ditya, diyu, wil, raseksa, raseksi, kalana, yaksa, kala, asura, dyani.
  22. Bojo = somah, suwami, garwa, grha, kalulut, kucumbi.
  23. Bodho = punggung, pingging, jugul, dama, kumprung.
  24. Bocah = rarya, wala, larya, walaka, rare, lare.

C

  • Cangkem = lesan, nana, panglinga, dukara.
  • Cangklakan = kelek, goswa, kadakya.
  • Cacad = ina, mala, cela, cintra, ceda.
  • Cacing = wrecita, wrejit, nahuti, lusi.
  • Celeng = waraha, wegang, durgangsa.
  • Cekel = sambut, asta, jabat, gegen.
  • Cleret = kilat, lidhah, thathit, gelap.
  • Cumbana = among yun, among lulut, among raras, karasikan, pulangsih.

D

  1. Dalan = marga, sopana, enu, lebuh, lurung, yana, hawan.
  2. Dampar = amparan, padmasana, singgasana, patarana, malige, meru-padma, palangka.
  3. Dandan = ngadiraga, mandara, busana, tata.
  4. Deleng = dulu, miyat, ngeksi, mulat, satmata, anon, nabpada, ton.
  5. Delik = umpetan, senetan, ampungan, bonglot, umet.
  6. Dewa = absara, dewata, bathara, jawata, amara, resi-gana, hyang, widadara, nasa, sura.
  7. Dewi = apsari, bathari, widadari, dewati, sura-wadu, sura-retna, waranggana.
  8. Durjana = duratmaka, dhustha, weri, kunjana, dursila.
  9. Dhewe = priyangga, juga, gana, anggana, pribadi.
  10. Dhuwit = arta, ardana, yatra, picis, kopang.
  11. Dhuwur = bentar, luhur, punjung.
  12. Dina = A-Dite, S-Soma, S-Anggara, R-Buda, K-Respati, J-Sukra, St-Tumpak.

E

  • Endah = raras, rarasrum, senen, wicitra, berama, alep, resmi, sulistya.
  • Emas = jene, kancana, kanaka, rukma, rukmi, rikma, lancana, suwarna, iradya.
  • Endhas = sirah, mustaka, mastaka, murda, utamangga, kumba, sidhira, ulu, mudangkara.

G

  1. Gada = dhandha, bisana, lori, dhandhaka, loita, candha.
  2. Gajah = asti, dirada, esthi, dwipangga, liman, matengga, waniti, gajahmuka, angga.
  3. Galak = rota, lodra, krura, pragalba, darna, wiroda.
  4. Gaman = astra, sanjata, sara, bedhama, braja.
  5. Gandewa = danu, laras, langkap, busur, puksana, nusara.
  6. Gawe = makirtya, ambangun, karya, kardi, karti, yasa.
  7. Gedhe = agung, gora, dhakah, raya, sigrong, murda.
  8. Gendera = dwaja, tengeran, panji, lalayu, sinjang, laga, tandha, daludag, umbul-umbul, rontek.
  9. Geni = agni, api,, bahni, dahana, brama, pawaka, siking, guna, mreta, brahma, puyika, latu, puya, jata.
  10. Gludhug = grah, guntur, gumuruh, gerah, guruh, gurnita, gurnang, getuk, geter, pater, goragra, bituk.
  11. Gulu = tenggak, jangga, lungayan, lungkaya, leher, lungaya.
  12. Gumun = ascaraya, kawismayan, mindu, lamlam.
  13. Gunem = wacana, ujar, wicara, deleng, wiwaksita, ling.
  14. Gunung = adri, aldaka, ancala, ardi, arga, giri, parwata, wukir, enadra, giri, meru, parbata.
  15. Guwa = guha, rago, gothaka, giyana, awama, ragu, runggu, susupan, song, padhuhan.
  16. Godhong = ron, rondhan, patra, taru, dhahon, parna.

I

  1. Inten = ira, retna, sotya, galuh, nila, kumala, manik, kalengka, wedhihan.
  2. Irung = grana, parsana, nasika.
  3. Iwak = mina, jita, matswa, oti, wiyangga, mira, maswa.

J

  1. Jam = tabuh, pukul, tabeh, gathi, gathita.
  2. Jaran = swa, aswa, turangga, wajik, undhakan, kalangkya.
  3. Jeneng = bisikan, parab, juluk, tengran, sebut, wewangi, asma, sambat, tengeran.
  4. Jurang = parung, rejeng, trebis, trejung, sigrong, grong, lembah, kalora, gahana, nadindra.
  5. Joged = baksa, ngibing, ngigel, mataya, taya, patrayuda.

K

  1. Kabeh = pwa, sakeh, sanggya, sadarum, sagung, salir, sawegung, sakalir, sakweh, kapwa, samanta, kapya.85. Kedhaton = karaton,, kadhatun, kenyapuri, puri, pura, prasadarga, pusantara, kadhatyan, kadhatwan.
  2. Kaya = kadya, kadi, lir, anglir, lwir, tulya, pinda, yayah, pendah, asawang, sasat, saksat, saprati.
  3. Kayangan = endralaya, endraloka, endrapada, dewalaya.
  4. Kalajengking = karkala, kiha, mracika, wrisika, wikatha, pracika.
  5. Kalah = asor, kasor, kandhah, kandhih, katitih.
  6. Kanca = kanthi, rowang, rewang, graya, pasaya.
  7. Kancil = palguna, pethangkus, gumira, marguna, wariga, sasa.
  8. Kang = sing, nikang, kanang, ponang, rikatang, rikanang.
  9. Kangen = wulangun, kudhandhangan.
  10. Karep = abipraya, sadya, kapti, arah, angkah, praya, parasdya, kedah, dwistha.
  11. Kasengsem = wulangun, lengleng, manguneng, mangunkung, moneng.
  12. Kasmaran = karungrungan, brangta, kandhuhan, brangti.
  13. Katon = wuryan, kawangwang, kasatmata, keksi, kengis.
  14. Kacilakan = katriwadhan, kawatgata, pataka, sengkala.
  15. Kawelasan = wilasa, parimarma, parimirma, runya.
  16. Kawuk = menyawak, salira, diksa, miyangga.
  17. Kawruh = pangawikan, sastra, weda, widya.
  18. Kewuhan = emeng, kaweken, kepyan, kepon, keron, kewran, wagugen.
  19. Kebo = mundhing, wrasaba, misa, andhanu, srawana, andhana, maesa.
  20. Kemangga = warmata, kyaksa, garagati, gumenggeng, kemamangga
  21. Kembang = sekar, sari, puspa, puspita, kusuma, kumala, padma.
  22. Kendel = sudira, darna, nirbaya, nirbita, wani.
  23. Kepengin = kudhandhangan, mahyun, sambega.
  24. Kepithing = drahi, darika, kamitra, kathira, mindara.
  25. Keris = dhuwung, wangkingan, katga, curiga, suduk, sundhapa.
  26. Kesengsem = wulangun, wuyung, brangta, brangti, tura, suraga.
  27. Kesuwur = sumbung, sumbaga, kalok, kaonang-onang, kajanapriya, kasub, kawentar, kombul, kaloka.
  28. Kethek = wre, rewanda, kapi, kuthila, wanara, palwaga, kapila, kuthilapas, juris.
  29. Kidang = arina, sanggira, walgasa, ujung, mrega, saraba, cemuru, wariga.
  30. Kidul = dyaha, duksina, daksina, raksira.
  31. Kidulwetan = tunggara, byabya.
  32. Kidulkulon = kaneya.
  33. Kilat = thathit, laban, lidhah, widyuta, lidha, obar-abir.
  34. Kinjeng = Kipada, trungka, gambyang, trawinggana.
  35. Klabang = kanaba, manggakala, sirsa, sirusapa, sangkatha.
  36. Kuburan = astana, pasetran, pasarean, makam, patyastana.
  37. Kuku = kenaka, tulangsa, umet, pakri.
  38. Kulit = walulang, kumara, wacucal, carma, kusika.
  39. Kuning = pita, jenar, gadhing.
  40. Kuping = talingan, padlingan, pangrenga, karana, karni, kenoh.
  41. Kucing = pusa, kumwangga, kuwikri, posiyang, lindhika.
  42. Kuwatir = sumelang, sandeya, waswita, wancakdriya, mamang, walangati, ganggam, walangkayun, walangkapti, kapita.
  43. Kobong = geseng, basmi, kawelagar, tunu.
  44. Kodhok = wiyangga, canthoka, pas, wiyung, wrestika, weyangga.
  45. Kombang = bremara, sadpada, madukara, madubrata, pohali.
  46. Konangan = kawadaka, kacengikan, kabikana.
  47. Kongkonan = utusan, duta, caraka, sagnyana, cundhaka, gandhek, wimbasara.
  48. Kowe = andika, rika, ta, kita, pakenira, sira, pukulun, paduka, pena, dika, panten.
  49. Kreta = rata, padhati, ratangga, yana, wimana, gotana.

M

  1. Layang = nawala, serat, pustaka, kinteki, walgita, wilapa, palupi, patra.
  2. Laku = lakwa, laksa, laksana, laksita, caraka, laris, lintang.
  3. Lambe = lathi, bibir, talawya, dukara, kalpija, wiwitra, wiruca.
  4. Lan = dan, len, lawan, kalawan, miwah, tanapi, apituwin.
  5. Lanang = jaler, jalu, priya, purusa, kakung.
  6. Langgeng = baka, lana, anitya, satiti, sanityasa.
  7. Langit = boma, bomantara, akasa, antariksa, wiyat, wiyati, cakrawala, gagana, widik-widik, byoma, antarariya.
  8. Lara = roga, agring, rapuh, angluh, grah, wikara, marana.
  9. Lawang = wiwara, dwara.
  10. Leng = nanda, wilasita, rong, rago, song, trustha, trusthi, wiwara, guwa, gatra, babahan.
  11. Legi = hartati, madura, sarkara, manis.
  12. Lemah = (idem bumi) siti, kisma, kismaka, pratiwi, bantala, bumija, pratala, maitala, buh.
  13. Lemes = mredu, mardawa, wredu, lentur, luwes.
  14. Lemut = nyamuk, murinda, muring, jingklong.
  15. Liya = len, liyan, beda, maneh, pae.
  16. Lindhu = prakempa, lindhung, kampita.
  17. Linuwih = linuhung, danuja, dibya, maha, kalana, nindhita, nindya, prameya, narawantah.
  18. Lintah = wredu, uta, wreduangga
  19. Lintang = wintang, kartika, sudama, tranggana, sasa, taranggana, bintang, sukra, buda, (merkurius), baoma (mars).
  20. Lingsang = canana, dokara, waringsang.
  21. Lumaku = lumaksana, lumastari, lumampah, lumaris, tumindak.
  22. Lunga = ales, les, anis, linggar, wisata, mentar, mandra, layat.
  23. Lungguh = lenggah, linggih, sila, satata, pinarak.
  24. Lutung = cenguk, budheng, kresnangga, wiruka, anjani, silanjani.
  25. Luwak = lewis, harwaka, lardha.
  26. Luwih = langkung, kalangkung, wi, ti, di, su, kamantyan, dibya, maha, nin, prama, nindya, kamayangan.
  27. Lor = utara, untara, nurwitri (lor wetan), narasunya (lor wetan).

M

  1. Mabur = nglayang, ngambara, muluk, maudara, lawat.
  2. Marcapada = madyapada, marapada, narapada, janmapada, janapada, janaloka.
  3. Maling = cora, curi, durjana, dursila, endrajala.
  4. Maneh = malih, manih, maning, muwah.
  5. Manuk = kaga, paksi, kukila.
  6. Mangan = bukti, nadhah, boja, bojana, baksa, dhahar.
  7. Mangkene = nihan, kadyeka, nono, ya ta, samangkana.
  8. Mangsa = a. arane :1. Buda, 2. Buja, 3. Wedha, 4. Caturyuga, 5. Gati, 6. Wanaya, 7. Biksuka, 8. Basu, 9. Nanda, 10. Boma. b. pranatamangsa: 1. Kasa (Kartika) 41 dina, 2. Karo (Pusa) 23 dina, 3. Katelu (Manggasri) 24 dina, 4. Kapat (Sitra) 25 dina, 5. Kalima (Manggakala) 27 dina, 6. Kanem (Naya) 43 dina, 7. Kapitu (Palguna) 43 dina, 8. Kawolu (Wisaka) 26 dina, 9. Kasanga (Jita) 25 dina, 10. Kasepuluh (Srawana) 24 dina, 11. Destha (Padrawana) 23 dina, 12. Sadha (Asuji) 41 dina.
  9. Mata = aksa, aksi, eksi, tingal, soca, caksu.
  10. Mati = lalis, ngajal, lampus, lena, palastra, antaka, ngemasi, antu, seda, surud, pralaya, padhem, murud.
  11. Macan = mong, arimo, sima, singa, sardula, pragalba.
  12. Mega = ima, jaladara, irawan, imalaya, kokap, dumaya, imantaka, urur.
  13. Melu = nut, anut, tumuntur, dumulur, umiring, tutwuri, tutwuntat.
  14. Mempeng = asreng, kapiadhem, kapatibrata, keseksan, tumembirang, adreng.
  15. Menang = jaya, digdaya, digjaya, wijayanti, wijaya, unggul.
  16. Menjangan = sangsam, krandhi, canggah, randhi, rusah, wrangga.
  17. Mendhung = remeng, rumung, dhanu, jaladara, rarabi, ambuda, limud, gana, jaladha.
  18. Meneng = minggu, regu, mona, kapineng.
  19. Merak = badhak, cohung, manyura.
  20. Meteng = nggarbini, ngandut, ngandheg, maudara.
  21. Mili = umis, drawaya, marawaya.
  22. Miranti = samekta, sangkep, siyaga.
  23. Misuwur = kaloka, kondhang, kalok, kontab, kajuwara, kawarta, kuncara, kawentar, kasub, kasumbaga, kasusra, kasruh.
  24. Muja = manekung, semedi, neges, manuswara.
  25. Mulane = dadi, marma, sumarma, sangsipta, marmi, matang.
  26. Mung = anging, juga, kewala, muhung, leheng.
  27. Munggah = sumengka, nungsung.
  28. Mungsuh = satru, ripu, lawan, parangmuka, weri, durniti.
  29. Murangkrama = calawanthah, murangkrama, narukrama, murangtata.
  30. Muring-muring = kurda, krodha, condha, kotbuta, duka, bramantya.
  31. Murub = malad, maladi, makara, lumeng, arkara, jwalita.
  32. Mokal = dupara, durantara, asambawa.
  33. Momong = among, wong-wong, wangwang.

N

  1. Nagara = praja, kutha, radya, pura.
  2. Nalika = rikala, sahat, sedheng, duk, kala, dupi, tatkala.
  3. Nanging = anging, anapi, mapan.
  4. Napas = huswa, huswasa, niswasa.
  5. Nempuh = ngambul, angrok, byat, sumebet.
  6. Nengsemake = birama, lengeng, manoara, manuhara, ragakarana.
  7. Niliki = maninjo, manambangi, ngendhangi.
  8. Nistha = adama, asor, papa, sampati, kuthip, cuta.
  9. Nuli = nunten, tandya, nulya, dan, adan, saksana, wawang, reke, samantara, maneher, wangwang.
  10. Nulis = nurat, nyitra, mareka, nitra.
  11. Nom = nem, anom, mudha, taruna, taruni, anyas.
  12. Nyambutgawe = nambutkarya, nambut kardi, ngupa boga, ngupajiwa.
  13. Nyandhak = ngrenggep, rumenggep, nyambut, ngasta.
  14. Nyapa = nambrama, nyenggara, sumapa.
  15. Nyata = yekti, byakta, wyakti, niyata, wedi.
  16. Nyawa = atma, jiwa, satmaka, suksma, atmaka, yitma, yatmaka.
  17. Nyembah = wotsari, wotsinom, wotsekar, nembah, mangenjali, mangarcana, mandrawa, ngaraspada, mangestupada.
  18. Nyunggi = ngembun, nuhun, mundhi.
  19. Ngadeg = mandhiri, madeg, mandaka, mradeksa.
  20. Ngalem = ngalembana, ngumastawa, manadukara, mudya, galang, muji, ngela-ela, ngastuti.
  21. Ngamuk = gardaka, ngiwung, liwung, mamuk, mawuk.
  22. Nganggit = angiket, angapus, anggupita, angrumpaka, nawunggita, angripta, anggubah, anukarta.
  23. Ngarep-arep = ngarsa-arsa, ngarsi-arsi, marep-arep
  24. Ngenaki = sambrana, maenaka, mahandani.
  25. Ngenani = mranani, angene, manduki, cumundhuk.
  26. Ngesah = angluh, manglah, angsasa.
  27. Nginang = mucang, menang, mawoh, nambuka.
  28. Nginceng = ngincer, nginte, niyangake.
  29. Nglipur = ngimur, ngalimur, ngrarapu, mriyembada.
  30. Ngumbara = ngalaya, kalana.
  31. Ngunandika = anggarjita, ngudasmara.
  32. Ngrengga = miweh, nguparengga, macarana, manupaka, marunggya, ngoswa, sumungga, nawung, mimaha, mandara, karawistha, mangiweh, manukarta.
  33. Ngrintih = ngrengik, ringing-ringih, ngrengih.
  34. Ngrujuki = mangayubagya, manadukara, manaduganda, manobawa.

O

  1. Oleh = antuk, molih, pakantuk.
  2. Omah = griya, wisma, dalem, suyasa, graha, bale, panti.
  3. Oncat = angles, les, linggar, wiwarjita.
  4. Ora = tan, tar, datan, datar, taman.

P

  1. Pajangan = patani, pajungutan, tilamrum, jinemrik, mandakiya.
  2. Padha = samya, kapya, kapwa.
  3. Padhang = prawana, dipa, bawera, lasa.
  4. Pakewuh = bancana, bendana, pringga, walangsangker.
  5. Pakurmatan = pangastawa, astuti, kastawa, panakrama.
  6. Pakumpulan = paheman, pahoman.
  7. Palungguhan = patarana, sasana.
  8. Pamulangan = pawiyatan, pracabakan, kartawaran.
  9. Pamujan = sanggar, palanggatan, pamelengan, pidikan, wijana.
  10. Panah = astra, sara, braja, jemparing, margana, bana, naraca, sayaka, warastra.
  11. Pandhita = biksu, bramana, resi, wiku, dwija, wipra, yogi, yogiswara, maharsi, dwijawara, mahayekti, mahamuni, mahaning, sunyata, suyati, sewasogata, ajar.
  12. Panengah = pamade, wirun.
  13. Panggonan = gwan, unggwan, don, laya, enu.
  14. Panuntun = nayaka, pramugari.
  15. Pantes = yogya, respati, yukti, mungguh.
  16. Pangaji-aji = pudyastuti, pujabrata, pujakrama.
  17. Pangan = bukti, boja, baksa, boga.
  18. Pengarep = kretawadana, nayaka, pramuka, pramugari.
  19. Panggawe = pakerti, kirta, kirti, kirtya.
  20. Pagawean = pakaryan, pakarti, gawe, ayahan.
  21. Panggonan = asana, endon, sasana, sana, loka, laya.
  22. Paprangan = adilaga, pabaratan, payudan, palagan, pamedan, rananggana, rana.
  23. Para nyai = pawongan, cethi, paricara, manih, kaka-kaka, kaki-kaki.
  24. Pasaran = Kl-Kasih, L-Manis, P-Paing (pethakan), Pn-Pon, (kuningan, kelabet), W-Cemengan.
  25. Paseban = pasewakan, panangkilan, pasowanan, pancaniti, balerong.
  26. Patamanan = adyana, wedari, mantrasari, sarilaya, mandrakusuma, pijana, taman sari.
  27. Patapan = dhepok, asrama, pamidikan.
  28. Pati = antaka, pralaya, lena, surud, ngemasi.
  29. Patih = nindyamantri, rekyanapatya, mantrimuka, mantriwisesa.
  30. Paturon = boma, pagulingan, papreman, tilam, pajungutan, gupit, jinem rum.
  31. Paweh = paparing, wilasa, ganjaran, nugraha, parman, pitedhan.
  32. Pedang = sabet, candrasa.
  33. Pedhed = lawana, lona, kathuka.
  34. Pedhut = lamuk, ampak, limun.
  35. Penyu = masiran, ketem, kurma.
  36. Perang = yuda, laga, jurit, pupuh, rok, bandayuda, bandawala, pragola.
  37. Pesthi = yekti, niscaya, istura, tamtu, wastu, byakta.
  38. Pilingan = pilisan, pamidhi, pilis.
  39. Pinter = nimpuna, widigda, widura, guna, wasis, budiman, putus, wicaksana, wignya, lebda, kartiyasa, sentika, limpad.
  40. Pinggir = tepi, imbang, swamipa.
  41. Piranti = pandaya, wiyasa, wisaya.
  42. Pitutur = darma, warsita, wursita, wasita, warah, wuruk.
  43. Pujangga = kawireja, kawitana, kawindra, yampu.
  44. Pulo = nuswa, nusa, dipa.
  45. Piwulang = warah, wuruk, wiyata.
  46. Punggawa = nayaka, wadana, pratiwa, prameya, manggala, bretyapati, mantri.
  47. Putih = seta, pingul, dawala, kapila, pinge.
  48. Putu = wayah, putraka, wancala.
  49. Putri = dewi, duhita, wahini, rini.
  50. Pucak = agra, gera, cundha, tunga.
  51. Polatan = naya, nayana, netya, wanglu.
  52. Pondhokan = sanggraha, kuwu, pakuwon, pasanggrahan, parereman, wangunan.
  53. Pupus = pradapa, elung, laksmi, komala, suhun.
  54. Prajurit = wira, prawira, wara, sura, danuja, narawara, tamtama.
  55. Prahara = bayu bajra, pancawora, pracanda, riwut, sindhung, aliwawar, pratipa.
  56. Prameswari = dayinta, dayita, sori, mahisi, narpawadu, natadewi, bini aji.

R

  1. Rajabrana = brana, rajatadi, dunya, rajapeni.
  2. Rai = muka, waktra, wadana, surya, pasuryan, swa.
  3. Rambut = rema, roma, weni, sinom, kesawa, jatha, kesa.
  4. Rame = atri, ramya, umyung. gumuruh, asrang, gurnita, gumer, gumrek, rumung, sumrek.
  5. Rampung = paripurna, palakarta, palestha, pulasta, labdakarya.
  6. Rase = rasya, julungwangi, widata.
  7. Ratu = esa, aji, dipa, raja, nata, narendra, nararya, naranata, nara iswara, sri, maharaja, pamase, buminata, mah raja, dhatu, prabu.
  8. Rembug = wuwus, ujar, ucap, ling, wacana, wicara, wursita, ngling, gusthi.
  9. Rembulan = candra, badra, sasi, basanta, kirana, wulan, lek, sitaresmi, sasadara, sitengsu, soma.
  10. Rerenggan = busana, uparengga, carana, pahyasan, unadi, karawistha.
  11. Reca = pratima, arca, bimba.
  12. Rungu = piyarsa, rengen, piyarsi.
  13. Rusak = ruksa, suh, brastha, rempak, prawasa, rabasa, nir, gempang. punah, rurah, rug.
  14. Rosa = sarosa, daya, prakosa, gagah, baka.

S

  1. Sabab = karana, niwanda, nimita.
  2. Sadulur = kadang, sudara, sagarba, saringan, yadu, warga, wandawa.
  3. Sadhiya = rumanti, miranti, siyaga.
  4. Sagara = samodra, tasik, jaladri, jalanidi, lahut, gambiralaya, udadi.
  5. Saya = sangkin, ngranuhi.
  6. Sayembara = pasanggiri.
  7. Sakti = yoni, nuraga, wijaya.
  8. Samar = maya, tambung, tidha-tidha.
  9. Sanak = kadang, kadang-kadeyan, bandhu, bandhawa, palibaya.
  10. Sanaksadulur = wandu-wandawa, wanduwarga, wangsa.
  11. Sapi = lembana, andini, andana.
  12. Sareh = santa, rerem, komala.
  13. Satriya = danudara, andanawarsih.
  14. Senapati = senapatya, bretyapati, narawara, panglima, hulubalang, pramugari.
  15. Satus = sata, satak, swata.
  16. Sewu = saharsa, saiwu.
  17. Sedhih = wyung, wulangun, angles, duhkita, dukacipta, giyuh, katresnan, kung, manastapa, manonbawa, manguneng, mepu, margiyuh, rancaka, rimang, turida, emeng.
  18. Semedi = manungku puja, mangeka pada.
  19. Sumaput = kantaka, kantu, kapidara, marput.
  20. Sembah = astawa, astuti, arcana, bekti, mangenjali, estu, ngestupada, wotsari, wotsinom, mangastawa, widya, nadpada.
  21. Sembrana = lirwa, pepeka, pramada.
  22. Semu = asmu, esmu, masmu.
  23. Semut = brekithi, tutsama, kariti, sarawa.
  24. Sendhang = bak, lwah, botrawi, warigi, jahning, nastapa.
  25. Seneng = tusta, lamlam, tusthi, kasarjon, karongron, lelangen.
  26. Sengsem = asmara, sem, turida, carya, sarya.
  27. Serik = runtik, eru, rengu, ru.
  28. Sepi = sunja, sunya, samun.
  29. Sathithik = sapala, samatra, alpa.
  30. Sigeg = ata, atita, data tita, data pitana.
  31. Sih = asmara, manobawa, parimarma, palimirma, wilapa.
  32. Sih-sinihan = karonsih, salulut, prejiwatan.
  33. Siyung = jatha, jethis, saradala.
  34. Sikil = suku, pada, sampeyan, paduka, samparan.
  35. Siksa = sapudhendha, wesiasat, wigraha.
  36. Sitinggil = sitiluhur, sitibentar, manguntur, balerungga.
  37. Slamet = ayu, basuki, yuwana, swasta.
  38. Sugih = kaya, drebala, sardana.
  39. Suket = dhukut, kalang-kalang, trena.
  40. Suksma = yatma, yatmaka, yitma.
  41. Sulaya = derganca, salawana.
  42. Sumur = parigi, gustha, andu.
  43. Sumorot = amyang, dumilah, mradipta, rucitra, supraba.
  44. Supaya = darapon, supadya, maran, darapwan.
  45. Surup (wayah) = sandekala, sandyakala, sandyawila, sirem-sirem.
  46. Susah = rudita, manastapa, mirong, turida, ruwida, duhka, wirangrong, wingit, rudah, wigena, kung, kingkin, sungkawa, sekel, wuyung, galana, bunek, wiyadi, wiyoga.
  47. Suci = jernih, bresih, makening.
  48. Suwiwi = paksa, lar, penjawat, lahuyang.
  49. Suwung = napi, namu-namu, wuk, wun.
  50. Sorot = kenyar, kirana, kram, ujwala, ujwalita, senen, sunu.
  51. Srengen = runtik, bendu, bramantya, maringut, rengat, duka.
  52. Srengenge = arka, aruna, raditya, pratangga, diwangkara, prabangkara, pratanggapati, bagaspati, baskara, bagaskara, arditiya, radite, suwandagni, arimurti, banu.
  53. Swara = sraba, bawa, wakya.
  54. Suwarga = endrabawana, kahyangan, nirwana, kadewatan, suraya, suranadi, ariloka, aribawana, endraloka, surabawana.

T

  1. Tali = pusara, apus, bendana, pratisara.
  2. Tamba = usada, mausada, maosadi.
  3. Tameng = puksur, paris, jebeng, kantar.
  4. Tampa = sambut, tanggap, tarima.
  5. Tansah = nityasa, titir, anggung, lana, nitya, lot, manggung.
  6. Tangan = asta, lungia, lungiyan, sikara, bujaka.
  7. Tangi = bangun, wungu, manindawa, manandra.
  8. Taun = warsa, warsaya, warsaka. (Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, Jimakir)
  9. Tatakrama = kramaniti, parikrama, udanagara, subasita.
  10. Tatu = labet, kanin, brana.
  11. Tawon = bremara, sadpada, tuskara.
  12. Teja = wangkawa, kuwung, danu, danumaya.
  13. Tegal = talun, pathalunan, medan, setra.
  14. Tekek = basu, tatmaka, darnita.
  15. Tentrem = rerem, enang, gayeng, santi, jenjem.
  16. Tetep = lana, langgeng, sasada, lane.
  17. Tikus = wegang, musi, wehyang.
  18. Tilik = tinjo, sambang, lawat.
  19. Tlapukan = pakejepan, duraksa, anetah.
  20. Tuladha = darsana, kupiya, lupiya, palupi, sudarsana.
  21. Tulis = nerat, citra, carik, sastra, ciri, gurit, lukita.
  22. Tulus = sudarga, widada, sudha.
  23. Tumbak = lembing, waos, watang, sulaka, galah.
  24. Tumungkul = mabukuh, makidhupuh, marikelu.
  25. Tuna = rugi, ruge, nirlaba.
  26. Tunjung = trate, sarasidya, samawih, kumuda, pakaja.
  27. Tunggangan = titihan, wahana, tumangan, wimana.
  28. Turu = tilem, sare, guling, nendra, mrem, supta.
  29. Tutwuri = tutwuntat, lumiring, lumirig, tumular, lumud, tumuntur.
  30. Tuwa = tuha, wredha, sepuh, jimbun.

U

  1. Udan = wresthi, jawah, jawuh, jaweh, riris, warsa, wresti, truh, ratacap, taracah, sra, rarabi, rereb, kremun, darsa, surur.
  2. Ula = sarpa, taksaka, naga, urar, ananta, wasu, basu, bujangga, ardawalika.
  3. Ulat = nitya, naya, liring, wulat, nayana, jaswa, natya, netya.
  4. Uler = wreki, hurta, kramira.
  5. Umbul-umbul = tunggul, dwaja, daludag, juluk-juluk.
  6. Ukum = gedhak-gedhik, sengkung, sengung, garwita.
  7. Untu = waja, danta, denta, udaka.
  8. Urang = makara, mangkara, pakeng.
  9. Urip = gesang, hidhup, atma, juwita, tuwuh, jiwana, kayun, satmaka.
  10. Utawa = atawa, atanapi, nguniweh.
  11. Utusan = duta, cacala, caraka, cundhaka, gandhek.
  12. Uwang = wehang, wegang, paksa.

W

  1. Wadon = estri, dyah, wanita, juwita, wanudya, kani, waita, garini, wara, reni, dayita, gini, retna.
  2. Walang = wancak, anggas, wancal.
  3. Wani = sura, darna, guragadha.
  4. Wangi = amrik, arum, sumrik, wida.
  5. Waringin = mandira, gurda, prih.
  6. Warna = rupa, aneka.
  7. Waskitha = wicaksana, sinangjana.
  8. Waspada = pranawa, prastawa.
  9. Wates = ingan, tata, parimana.
  10. Watu = sela, gilang, parang, kumalasa, padsa.
  11. Wedi = jrih, tres, takut, wiwrin, giris, girisa, ulap.
  12. Wedhus = kambing, dumba, padrawana, medaka, menda.
  13. Wekasan = wasana, puwara,temah,, datatita, iti, anta.
  14. Welas = turida, tura, wilasa, kurunya, rudya.
  15. Weruh = udani, upiksa, upaksi, wikan, wrin.
  16. Wetu = wijil, wiyos, wahya, wimba, ja, wurya.
  17. Wesi = ayah, aya, besi, warani.
  18. Weteng = padharan, udara, garba.
  19. Widadari = apsari, dewi, dewati, bathari, waranggana, yuwati.
  20. Windu = Kuntara, Sangara, Sancaya, Adi.
  21. Wiwit = lekas, gagat, prawita, wurya.
  22. Wit = wreksa, taru.
  23. Wuda = lagna, lagnyana, legena.
  24. Wudel = puser, nabi.
  25. Wong = wang, jana, janma, jalma.
  26. Woh = pala, uma, wilupa.
  27. Wuku = diurut = Sinta, Landep, Wukir, Kuranthil, Tolu, Gumbreg, Warigalit, Warigagung, Julungwangi, Sungsang, Galungan, Kuningan, Langkir, Mandhasiya, Julungpujud, Pahang, Kuruwelud, Mrakeh, Tambir, Medhangkungan, Maktal, Wuye, Manail, Prangbakat, Bala, Wugu, Wayang, Kulawu, Dhukut, Watugunung.

Y

  • Yen = yan, menawa, bilih, upama, upami, lamun, kalamun.

Pelajari juga:

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai Tembung Dasanama yang meliputi Pengertian, Manfaat, Jenis, lengkap Contohnya, dapatkan referensi pembelajaran Bahasa Jawa hanya di kawruhbasa.com atau ikuti kami di Google New

Berita Terkait

Abot dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya
“Abang” dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya
Arti dan Penggunaan Kata “Goblog” dalam Bahasa Jawa
Bajingan dalam Bahasa Jawa: Makna, Sejarah, dan Penggunaan
Jancuk atau Jancok Bahasa Jawa Kasar: Arti, Asal Usul, dan Penggunaan
Makna Kata “Asu” dalam Bahasa Jawa Kasar dan Konteks Penggunaannya
Bahasa Kasar Jawa Apa Saja?
100 Kosakata Bahasa Jawa Sehari-hari untuk Pemula

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 19:26 WIB

Abot dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Rabu, 20 November 2024 - 19:20 WIB

“Abang” dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Kamis, 14 November 2024 - 20:06 WIB

Arti dan Penggunaan Kata “Goblog” dalam Bahasa Jawa

Selasa, 12 November 2024 - 14:37 WIB

Jancuk atau Jancok Bahasa Jawa Kasar: Arti, Asal Usul, dan Penggunaan

Selasa, 12 November 2024 - 14:28 WIB

Makna Kata “Asu” dalam Bahasa Jawa Kasar dan Konteks Penggunaannya

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Abot dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Rabu, 20 Nov 2024 - 19:26 WIB

Bahasa Jawa

“Abang” dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Rabu, 20 Nov 2024 - 19:20 WIB

Sejarah Jawa

Prasasti Canggal: Jejak Sejarah Awal Peradaban di Tanah Jawa

Minggu, 17 Nov 2024 - 18:17 WIB

Bahasa Jawa

Arti dan Penggunaan Kata “Goblog” dalam Bahasa Jawa

Kamis, 14 Nov 2024 - 20:06 WIB