Skema gendhing dalam karawitan bisa dikatakan sebagai rumus atau struktur dasar tabuhan. Dalam memainkan sebuah gending pada dunia karawitan memiliki skema masing-masing, baik itu gending gedhe, lancaran, ketawang, ladrang, langgam maupun dangdut Jawa. Namun kali ini admin hanya akan mengulas 3 skema saja, yaitu lancaran, ketawang dan ladrang.
Jadi, bagi anda yang baru belajar di dunia karawitan sebelum mulai menabuh dan memainkan sebuah gending, perhatikan terlebih dahulu jenis lagu yang akan di mainkan, apakah itu lancaran, ketawang atau ladrang.
Dengan cara memahami terlebih dahulu skema gendhing, ini akan memudahkan anda dalam memainkan gamelan.
CATATAN: Kami tidak menyertakan skema tabuhan kendang, karena jika dijelaskan dengan tulisan cukup rumit.
Daftar isi artikel
Struktur notasi gending Jawa
Dalam karawitan, terdapat pedoman tertentu dalam memainkan sebuah gending Jawa. Mulai dari gending gede, lancaran, ketawang, dan ladrang strukturnya berbeda. Sehingga, jika seseorang sudah lihai dan jeli menabuh gamelan, hanya dengan mendengarkan selama 16 ketukan akan tahu jenis gending yang sedang dimainkan.
Dalam 16 ketukan atau bahkan 8 ketukan terdapat perbedaan bunyi ricikan gamelan, seperti kendang, kethuk, kenong, kempul, dan gong.
Jadi semua jenis gending Jawa memiliki skema teratur dan tertata dengan rapi, dan itu sudah menjadi rumusan baku sejak jaman dahulu kala. Sacara garis besar urutannya sebagai berikut:
- Buka
- Ompak
- Lagu
Mari kita ulas lebih mendalam lagi agar kita paham perbedaan skema tabuhan gending dalam dunia musik pentatonis karawitan.
Manfaat mengetahui skema gendhing
Dengan memahami skema tabuhan sebuah gendhing dalam karawitan, maka akan sangat membantu mempermudah kita dalam belajar gamelan.
Dengan mengetahui skema gendhing, baik lancaran, ketawang, dan ladrang, maka dengan cepat kita akan tahu bagaimana cara menabuh kethuk, kenong, kempul, dan gong, atau memainkan notasi yang sudah disediakan.
Pada suatu saat mungkin anda akan menemukan notasi gundul, yang tidak diberi tanda kethuk, kenong, kempul, maupun gong.
Jika kita telah memahami skema tabuhan gamelan, maka kita tinggal melihat gendhing tersebut jenis apa, apakah lancaran, ketawang, atau ladrang. Setelah mengetahui jenisnya, maka dengan mudah kita akan dapat menabuh dengan lancar.
Jadi, manfaat utama kita memahami skema tabuhan gendhing adalah akan sangat mempermudah kita dalam mempelajari sekaligus menabuh gamelan, meskipun jenisnya berbeda-beda.
Skema tabuhan lancaran
Dalam membawakan gendhing lancaran, skema tabuhan atau struktur dasarnya mempunyai ciri tersendiri. Adapun kerangka tabuhan lancaran urutannya sebagai berikut:
- Buka (disingkat BK)
- Ompak
- Lagu
Perhatikan ilustrasi notasi “Manyar Sewu, laras Slendro pathet 6” di bawah ini:
Keterangan:
Bk = Buka
^ = kethuk
ᴖ = kenong
ᴗ = kempul
[.] = gong suwukan/siyem
(.) = gong ageng/gedhe
Penjelasan:
Dari ilustrasi notasi lancaran manyar sewu di atas dapat kita ketahui bahwa skema tabuhan lancaran adalah: setiap 1 baris yang terdiri dari 16 ketukan yang memuat tabuhan kenong, kempul, kethuk, gong suwukan dan gong ageng (gedhe). Atau simpelnya seperti di bawah ini:
- Setiap 16 ketukan terakhir gong suwukan dipukul (pada ketukan ke 16)
- Setiap 16 ketukan terdapat 4 kenong (pada ketukan 4, 8,m12, dan 16)
- Setiap 16 ketukan terdapat 3 kempul (pada ketukan 6, 10, dan 14)
- Setiap 16 ketukan terdapat 8 kethuk (pada ketukan 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, dan 15)
- Setiap 16 ketukan diakhiri dengan gong kecil (suwukan)
- Setiap 16 x 4 (64) ketukan diakhiri dengan gong ageng (gedhe)
Video ilustrasi tabuhan ricikan gamelan lancaran
Perhatikan setiap ricikan gamelan di bawah ini dalam memainkan lancaran, di sini kami mengambil contoh lancaran kebo giro.
Skema tabuhan ketawang
Gending ketawang merupakan salah satu gending Jawa dalam karawitan yang memiliki skema atau pola baku. Adapun kerangka tabuhan ketawang urutannya sebagai berikut:
- Buka (disingkat BK)
- Ompak
- Ngelik
Struktur notasi ketawang menyertakan kapan kenong, kempul, dan gong harus dipukul (ditabuh). Di bawah ini kami mengambil contoh notasi ketawang Puspowarno. Perhatikan baik-baik!
Dari notasi di atas dapat kita simpulkan bahwa gendhing ketawang, skema tabuhan atau struktur dasarnya mempunyai ciri sebagai berikut:
- Setiap 16 ketukan terdapat 2 kenong (pada ketukan 8 dan 16
- Setiap 16 ketukan terdapat 2 kempul (pada ketukan ke 4 dan 12)
- Setiap 16 terdapat 4 kethuk (pada ketukan 2, 6, 10, 14)
- Setiap 16 ketukan diakhiri dengan gong ageng (gedhe)
- Untuk gendhing yang menggunakan laras pelog, ditambah pukulan kempyang pada setiap ketikan ganjil.
Untuk mempermudah memahami skema tabuhan lancaran pada gending Jawa, silahkan perhatikan video di bawah ini:
Skema tabuhan ladrang
Baik ladrang atau ketawang merupakan jenis gending yang sering dimainkan pada campursari atau karawitan. Untuk judulnya banyak sekali, ada yang slendro ada yang pelog. Adapun kerangka tabuhan ladrang urutannya sebagai berikut:
- Buka (disingkat BK)
- Ompak
- Ciblon/ngelik
Struktur notasi ladrang menyertakan kapan kenong, kempul, dan gong harus dipukul (ditabuh). Di bawah ini kami mengambil contoh notasi Ladrang Dirgahayu laras Slendro Manyura. Perhatikan baik-baik!
Dari notasi di atas dapat kita simpulkan bahwa gendhing ladrang, skema tabuhan atau struktur dasarnya mempunyai ciri sebagai berikut:
Irama dados (dadi):
Pada irama dados, terdapat 32 ketukan yang diakhiri dengan Gong ageng.
- Setiap 32 ketukan diakhiri dengan gong
- Setiap 32 ketukan terdapat 3 kempul (pada ketukan ke: 12, 20, dan 28)
- Setiap satu lagu (gongan) terdiri dari 8 kethuk
- Setiap 32 ketukan terdapat 4 kenong (pada ketukan ke: 8, 16, 24, dan 32)
- Setiap satu lagu (gongan) diakhiri dengan gong besar.
Ciblon (irama rangkep)
Pada irama rangkep, terdapat 64 ketukan yang diakhiri dengan Gong ageng.
- Setiap 16 ketukan 1 pukulan kenong
- Setiap 16 ketukan 1 pukulan kempul
- Setiap 64 ketukan 1 pukulan gong angeng (dedhe)
Untuk mempermudah mempelajari skema ladrang, baiknya perhatikan video di bawah ini:
Cara membedakan antara lancaran, ketawang, dan ladrang
Skema tabuhan gendhing berbeda-beda, adapun pembeda yang sangat menonjol terletak pada kendang, kempul, gong, dan kenong. Sedangkan tabuhan ricikan lainnya tidak ada bedanya, misalkan ada perbedaan biasanya hanya terletak pada tempo.
Sebagai contoh tabuhan kendang lancaran pasti berbeda dengan tabuhan kendangan ladrang dan ketawang, begitu pula sebaliknya. Hal ini juga berlaku pada kempul dan kenong.
Coba perhatikan tabuhan Lancaran Titipane Anak Putu dan Ladrang Dirgahayu, pasti kendangan, kempulan maupun kenongan berbeda.
Itulah salah satu keunikan karawitan, dari mana para nenek moyang memiliki skema tabuhan yang unik ini? Tentunya tidak ada yang tahu.
Jadi, untuk membedakan jenis apa gendhing yang sedang ditabuh terletak pada tabuhan kendang, kempul, gong, dan kenong, meskipun terkadang ricikan yang lain memiliki khas tertentu tetapi tidak menonjol.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai “Skema Tabuhan Gendhing Lancaran, Ketawang, dan Ladrang dalam Karawitan“, semoga memberi manfaat bagi yang membutuhkan. Kunjungi terus Kawruhbasa.com untuk mendapatkan update artikel terbaru seni budaya, atau ikuti kami di Google News.