Bahasa Jawa bukan hanya salah satu bahasa daerah di Indonesia, tetapi juga memiliki pengaruh yang melampaui batas geografis. Dengan penutur asli mencapai puluhan juta orang, bahasa Jawa menjadi salah satu bahasa daerah terbesar di Indonesia.
Namun, yang menarik, bahasa ini juga dapat ditemukan di beberapa negara di luar Indonesia. Artikel ini akan mengeksplorasi negara-negara di mana sebagian penduduknya bisa berbicara dalam bahasa Jawa.
Bagi Anda yang tengah belajar bahasa Jawa, pengetahuan ini akan memberi perspektif lebih luas bahwa belajar bahasa ini bukan hanya membuka wawasan lokal, tetapi juga global.
7 Negara Sebagian Penduduknya Bisa Berbahasa Jawa
1. Indonesia: Tanah Kelahiran Bahasa Jawa
Bahasa Jawa adalah bahasa utama yang dituturkan oleh masyarakat Jawa, terutama di Pulau Jawa. Mayoritas penuturnya berada di provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sebagian besar wilayah Jawa Timur.
Di kota-kota seperti Surakarta, Yogyakarta, dan Semarang, bahasa ini digunakan dalam komunikasi sehari-hari, media lokal, dan seni budaya seperti tembang, wayang, serta acara tradisional.
Bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, banyak warga yang masih fasih berbicara dalam bahasa Jawa di komunitas dan keluarga mereka.
Bahasa Jawa juga berkembang dengan berbagai dialek, seperti Jawa Ngoko (kasual), Madya (semi-formal), dan Krama (sopan), yang membuat pembelajaran bahasa ini menantang sekaligus menarik.
2. Suriname: Warisan Kolonial Belanda
Suriname adalah negara kecil di Amerika Selatan yang memiliki hubungan unik dengan Indonesia. Pada abad ke-19, ketika Suriname masih di bawah kekuasaan Belanda, banyak orang Jawa dibawa ke sana sebagai pekerja kontrak. Saat ini, keturunan mereka dikenal sebagai komunitas Jawa-Suriname.
Di Suriname, bahasa Jawa masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari di beberapa komunitas. Meskipun generasi muda lebih cenderung menggunakan bahasa Belanda atau Sranan Tongo, bahasa Jawa tetap menjadi simbol identitas budaya.
Bahkan, beberapa acara adat Jawa seperti slametan dan pernikahan tradisional masih dilakukan dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini menjadikan Suriname sebagai salah satu negara di luar Indonesia di mana bahasa Jawa tetap hidup.
Baca juga: Bahasa Jawa Anggota Tubuh: Menjelajahi Istilah dan Ungkapannya
3. Malaysia: Komunitas Jawa di Semenanjung Malaysia
Di Malaysia, terutama di wilayah Johor, Selangor, dan Perak, terdapat komunitas keturunan Jawa yang cukup besar. Migrasi orang Jawa ke Malaysia sudah berlangsung sejak abad ke-19, terutama untuk bekerja di perkebunan dan sektor pertanian.
Bahasa Jawa di Malaysia sering kali digunakan dalam lingkungan keluarga dan acara-acara adat. Namun, karena adanya asimilasi dengan bahasa Melayu, penggunaan bahasa Jawa di Malaysia sedikit banyak mengalami pergeseran.
Meski begitu, upaya melestarikan bahasa dan budaya Jawa di sana terus dilakukan, terutama melalui perkumpulan masyarakat Jawa dan acara budaya tradisional seperti wayang kulit dan gamelan.
4. Singapura: Warisan Imigran Jawa
Meskipun komunitas Jawa di Singapura tidak sebesar di Malaysia, masih ada sejumlah keturunan Jawa di negara kota ini.
Orang Jawa datang ke Singapura pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 sebagai pekerja atau pedagang.
Saat ini, sebagian kecil keturunan mereka masih mempertahankan bahasa dan budaya Jawa, meskipun mereka lebih fasih berbahasa Melayu atau Inggris.
Di Singapura, budaya Jawa sering terlihat dalam seni tradisional dan acara komunitas. Beberapa festival kebudayaan juga menampilkan tarian dan musik Jawa, yang menandakan bahwa meski kecil, jejak budaya ini tetap ada.
Baca juga: Pembukaan Presentasi dalam Bahasa Jawa: Menarik Perhatian dengan Kearifan Lokal
5. Belanda: Diaspora dan Warisan Kolonial
Sebagai bekas penjajah Indonesia, Belanda menjadi salah satu tujuan migrasi bagi warga Indonesia, termasuk komunitas Jawa.
Banyak keturunan Jawa di Belanda adalah bagian dari diaspora Indonesia, dan mereka masih menggunakan bahasa Jawa, terutama di lingkungan keluarga dan komunitas budaya.
Bahasa Jawa juga diajarkan dalam beberapa acara kebudayaan Indonesia di Belanda, seperti festival seni dan kursus bahasa.
Selain itu, restoran dan komunitas Indonesia sering menjadi tempat berkumpul bagi mereka yang ingin mempertahankan budaya dan bahasa leluhur mereka.
6. Hong Kong dan Taiwan: Tenaga Kerja Indonesia
Dalam beberapa dekade terakhir, Hong Kong dan Taiwan menjadi tujuan populer bagi para pekerja migran dari Indonesia.
Banyak dari mereka berasal dari Jawa, sehingga bahasa Jawa pun ikut terbawa ke negara-negara ini. Meskipun penggunaan bahasa Jawa lebih terbatas dalam lingkungan komunitas pekerja, bahasa ini tetap menjadi sarana komunikasi sehari-hari di antara para pekerja migran.
Beberapa organisasi dan gereja di Hong Kong dan Taiwan juga menyediakan ruang bagi komunitas pekerja migran untuk berkumpul, melakukan kegiatan sosial, dan melestarikan bahasa serta budaya Jawa.
Baca juga: Perkenalan dalam Bahasa Jawa, sebuah tata krama
7. Arab Saudi dan Negara Timur Tengah Lainnya
Seiring dengan banyaknya tenaga kerja asal Indonesia di Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya, bahasa Jawa ikut tersebar di sana. Mayoritas tenaga kerja ini bekerja sebagai pekerja rumah tangga dan berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Meskipun di tempat kerja mereka lebih sering menggunakan bahasa Indonesia atau Arab, bahasa Jawa tetap digunakan di antara sesama pekerja asal Indonesia, terutama dalam komunitas keagamaan dan kegiatan sosial.
Banyak juga dari mereka yang mempertahankan tradisi Jawa dalam acara seperti pengajian dan perayaan Idul Fitri.
Kenapa Bahasa Jawa Penting untuk Dipelajari?
Belajar bahasa Jawa bukan hanya tentang menguasai kosakata dan tata bahasa, tetapi juga memahami budaya dan nilai-nilai luhur yang melekat dalam masyarakat Jawa.
Bahasa ini mengajarkan tentang kesopanan dan hierarki sosial, yang tercermin dalam penggunaannya melalui tingkatan bahasa (ngoko, madya, dan krama).
Selain itu, belajar bahasa Jawa juga membuka akses ke berbagai karya sastra tradisional, seperti Serat Centhini dan Babad Tanah Jawi, serta seni budaya seperti tembang dan wayang.
Dengan mengetahui bahwa bahasa Jawa dituturkan di beberapa negara selain Indonesia, pembelajaran bahasa ini menjadi lebih relevan dan bermakna. Anda tidak hanya dapat berkomunikasi dengan masyarakat Jawa di Indonesia, tetapi juga dengan komunitas diaspora di berbagai belahan dunia.
Baca juga: Guru Lagu: Pedoman Mempelajari Tembang Macapat
Bahasa Jawa memiliki jangkauan yang melampaui batas Indonesia, dengan komunitas penutur di negara-negara seperti Suriname, Malaysia, Belanda, hingga Arab Saudi. Bagi Anda yang belajar bahasa Jawa, ini menjadi motivasi tambahan bahwa bahasa ini memiliki nilai dan fungsi yang luas, baik dalam konteks budaya maupun komunikasi global.
Melalui pembelajaran bahasa Jawa, Anda tidak hanya memperluas wawasan linguistik, tetapi juga turut melestarikan warisan budaya yang kaya dan berharga. Jangan ragu untuk terus belajar dan mempraktikkan bahasa Jawa, karena siapa tahu suatu hari Anda akan menemukan diri Anda berkomunikasi dengan penutur bahasa Jawa di tempat-tempat yang tak terduga di seluruh dunia.