Mengapa bahasa Jawa tidak dipilih menjadi bahasa nasional meskipun jumlah penuturnya sangat besar

Avatar of Supriyadi Pro

- Author

Senin, 19 Agustus 2024 - 09:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

kawruhbasa.com – Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya dan bahasa. Dari Sabang hingga Merauke, terdapat ratusan bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat. Namun, ketika tiba saatnya memilih bahasa nasional, bahasa Jawa, meskipun memiliki jumlah penutur yang besar, tidak terpilih. Mengapa demikian?

1. Keberagaman Bahasa di Indonesia

Salah satu alasan utama adalah keberagaman bahasa yang luar biasa di Indonesia. Jika bahasa Jawa dipilih, dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakadilan bagi penutur bahasa daerah lain. Bahasa Indonesia, yang berasal dari bahasa Melayu, dianggap lebih netral dan dapat diterima oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

2. Kompleksitas Bahasa Jawa

Bahasa Jawa memiliki tingkat tutur yang rumit, seperti ngoko, madya, dan krama. Hal ini bisa menjadi hambatan dalam komunikasi sehari-hari, terutama bagi mereka yang bukan penutur asli. Bahasa Indonesia, dengan strukturnya yang lebih sederhana, dianggap lebih mudah dipelajari dan digunakan.

Baca juga: Bahasa Jawa Ngoko, Krama, dan Halus dalam pergaulan sehari-hari

3. Penggunaan Aksara Jawa

Bahasa Jawa memiliki aksara sendiri yang berbeda dengan huruf Latin. Jika bahasa Jawa dijadikan bahasa nasional, tentu akan membutuhkan waktu dan usaha yang besar untuk mengajarkan seluruh penduduk Indonesia membaca dan menulis aksara Jawa.

4. Sejarah Pembentukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia telah memiliki sejarah panjang sebagai bahasa pemersatu bangsa. Sejak Sumpah Pemuda tahun 1928, bahasa Indonesia telah disepakati sebagai bahasa nasional. Hal ini semakin memperkuat posisinya sebagai bahasa yang menyatukan berbagai suku dan budaya di Indonesia.

Meskipun bahasa Jawa tidak terpilih sebagai bahasa nasional, bukan berarti bahasa ini tidak penting. Bahasa Jawa tetap memiliki peran penting dalam melestarikan budaya dan identitas masyarakat Jawa. Pemerintah juga terus berupaya untuk menjaga dan mengembangkan bahasa daerah, termasuk bahasa Jawa, melalui berbagai program pendidikan dan pelestarian budaya.

Baca juga: Pelajari Bahasa Jawa dan Artinya: Pengenalan, Struktur, dan Kosakata

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional, menjadi jembatan komunikasi yang mempersatukan seluruh rakyat Indonesia. Sementara itu, bahasa daerah, termasuk bahasa Jawa, tetap menjadi kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

Berita Terkait

7 Negara yang Sebagian Penduduknya Bisa Berbahasa Jawa
10 Kalimat Bahasa Jawa dan Artinya: Memahami Makna di Balik Kata
Cerkak Bahasa Jawa: Karya Sastra yang Memikat dan Sarat Makna
Geguritan Bahasa Jawa: Karya Sastra yang Sarat Makna dan Estetika
Kata “Giri” dalam Bahasa Jawa: Makna dan Filosofi
Bahasa yang Menjadi Cikal Bakal Bahasa Indonesia
Mengapa Bahasa Indonesia Disebut Sebagai Bahasa yang Egaliter?
Apa yang Dimaksud dengan Lingua Franca? Ciri dan contohnya

Berita Terkait

Senin, 14 Oktober 2024 - 18:43 WIB

7 Negara yang Sebagian Penduduknya Bisa Berbahasa Jawa

Rabu, 18 September 2024 - 09:18 WIB

10 Kalimat Bahasa Jawa dan Artinya: Memahami Makna di Balik Kata

Rabu, 18 September 2024 - 09:10 WIB

Cerkak Bahasa Jawa: Karya Sastra yang Memikat dan Sarat Makna

Rabu, 18 September 2024 - 08:45 WIB

Geguritan Bahasa Jawa: Karya Sastra yang Sarat Makna dan Estetika

Rabu, 11 September 2024 - 10:32 WIB

Kata “Giri” dalam Bahasa Jawa: Makna dan Filosofi

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Abot dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Rabu, 20 Nov 2024 - 19:26 WIB

Bahasa Jawa

“Abang” dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Rabu, 20 Nov 2024 - 19:20 WIB

Sejarah Jawa

Prasasti Canggal: Jejak Sejarah Awal Peradaban di Tanah Jawa

Minggu, 17 Nov 2024 - 18:17 WIB

Bahasa Jawa

Arti dan Penggunaan Kata “Goblog” dalam Bahasa Jawa

Kamis, 14 Nov 2024 - 20:06 WIB