Hukum Mandi Junub setelah Imsak: Penjelasan Lengkap

Avatar of Gita Juwita

- Author

Sabtu, 25 Maret 2023 - 01:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mandi junub adalah mandi besar yang dilakukan oleh umat Muslim setelah melakukan hubungan atau mimpi basah. Namun, bagaimana hukum mandi junub setelah imsak? Apakah mandi junub bisa dilakukan setelah waktu imsak atau harus menunggu waktu shubuh?

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang hukum mandi junub setelah imsak.

Pengertian Mandi Junub

Mandi junub adalah mandi besar yang dilakukan untuk membersihkan diri setelah melakukan hubungan atau mimpi basah.

Mandi junub menjadi salah satu kewajiban bagi umat Muslim untuk membersihkan diri sebelum melakukan shalat. Mandi junub juga bisa dilakukan untuk membersihkan diri setelah haid atau nifas.

Waktu Mandi Junub

Waktu mandi junub bisa dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam hari. Namun, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan saat melakukan mandi junub, yaitu:

  • Mandi junub harus dilakukan setelah selesai melakukan hubungan atau mimpi basah.
  • Mandi junub harus dilakukan sebelum waktu shalat yang berikutnya.

Hukum Mandi Junub setelah Imsak

Imsak adalah waktu yang menandakan batas akhir untuk melakukan sahur. Setelah waktu imsak, umat Muslim tidak diperbolehkan untuk makan dan minum hingga waktu berbuka puasa tiba.

Namun, bagaimana hukum mandi junub setelah imsak? Apakah mandi junub bisa dilakukan setelah waktu imsak atau harus menunggu waktu shubuh?

Menurut pandangan mayoritas ulama, mandi junub masih bisa dilakukan setelah waktu imsak. Hal ini dikarenakan mandi junub bukan termasuk dalam hal yang membatalkan puasa. Namun, sebaiknya mandi junub dilakukan sebelum waktu shubuh tiba.

Keutamaan Mandi Junub

Mandi junub memiliki beberapa keutamaan, yaitu:

  • Membersihkan diri dari najis dan hadas besar.
  • Menjaga kesucian tubuh dan jiwa.
  • Meningkatkan kebersihan diri dan kesehatan tubuh.

Hadist mandi junub

Mandi junub merupakan salah satu mandi besar yang dianjurkan dalam agama Islam. Mandi junub dilakukan setelah seseorang melakukan hubungan atau mimpi basah. Mandi junub bertujuan untuk membersihkan tubuh dari hadas besar atau hadas akbar.

Adapun dalil atau hadist tentang mandi junub adalah sebagai berikut:

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Mandinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena janabah (selesainya hubungan seksual atau mimpi basah) hanya dengan menggunakan satu satu liter air”. (HR. Bukhari, no. 248 dan Muslim, no. 316).

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan aku mandi bersama-sama dari satu bejana air. Kami berdua mencari-mencari air dalam satu bejana, aku mendahului dia dalam mencari air. Ketika dia hendak mengambil airnya, aku berkata: ‘Biarkan aku merahasiakan suatu hal darimu.’ Ia berkata: ‘Apa yang akan kamu rahasiakan dariku?’ Aku berkata: ‘Karena suatu hal yang seharusnya aku rahasiakan darimu.’ Maka, dia pun tidak memaksa aku. Aku menutupi muka dan mencari airnya. Ketika aku telah merasa cukup, aku memberitahukannya. Lalu, ia mencucikan kedua telapak tangannya tiga kali dan kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana untuk mandi. Setelah itu, beliau mencucikan kemaluannya sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari, no. 261 dan Muslim, no. 306).

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumah kami pada suatu pagi dan aku melihat air yang masih menetes dari kepalanya karena mandi janabah.” (HR. Abu Dawud, no. 230).

Dari hadist-hadist di atas, kita dapat memahami bagaimana tata cara mandi junub yang benar menurut ajaran Islam. Mandi junub harus dilakukan dengan membasuh seluruh anggota badan dan harus menggunakan air yang cukup.

Dalam hadist pertama, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa cukup menggunakan satu liter air untuk mandi junub. Selain itu, dalam hadist kedua dan ketiga, kita dapat memahami tata cara mandi junub secara detail, seperti mencucikan kedua telapak tangan sebanyak tiga kali dan mencucikan kemaluan sebanyak tiga kali.

Dalam agama Islam, mandi junub merupakan salah satu kewajiban bagi umat Muslim yang telah selesai melakukan hubungan atau mimpi basah. Dengan melakukan mandi junub, tubuh akan menjadi bersih dan suci kembali. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Cara Mandi Junub

Mandi Junub setelah Imsak
Hukum Mandi Junub setelah Imsak: Penjelasan Lengkap 2

Berikut ini adalah cara mandi junub yang benar:

  1. Niat mandi junub.
  2. Membaca basmalah.
  3. Mencuci kedua tangan sampai bersih.
  4. Berkumur-kumur dan membersihkan gigi.
  5. Membersihkan alat kelamin dengan air.
  6. Mencuci seluruh tubuh dengan air, dimulai dari kepala hingga ujung kaki.
  7. Memastikan seluruh tubuh sudah terkena air.
  8. Membaca doa setelah selesai mandi junub.

Baca juga Hukum Menonton Film Dewasa Saat Puasa di Malam Hari

FAQ

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan seputar mandi junub setelah imsak:

Apakah mandi junub setelah imsak membatalkan puasa?

Tidak, mandi junub tidak termasuk dalam hal yang membatalkan puasa. Oleh karena itu, mandi junub masih bisa dilakukan setelah waktu imsak.

Apakah mandi junub bisa dilakukan sebelum imsak?

Ya, mandi junub bisa dilakukan kapan saja. Namun, sebaiknya mandi junub dilakukan sebelum waktu shubuh tiba.

Apakah mandi junub harus dilakukan setelah melakukan hubungan atau mimpi basah?

Ya, mandi junub harus dilakukan setelah melakukan hubungan atau mimpi basah.

Apakah mandi junub hanya dilakukan oleh laki-laki?

Tidak, mandi junub harus dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.

Apa hukumnya jika tidak mandi junub setelah hubungan atau mimpi basah?

Tidak mandi junub setelah hubungan atau mimpi basah dapat mengganggu kesucian tubuh dan jiwa serta dapat mempengaruhi kebersihan diri dan kesehatan tubuh.

Kesimpulan

Mandi junub adalah mandi besar yang harus dilakukan oleh umat Muslim setelah melakukan hubungan atau mimpi basah. Waktu mandi junub bisa dilakukan kapan saja, namun harus dilakukan sebelum waktu shalat yang berikutnya.

Meskipun mandi junub masih bisa dilakukan setelah waktu imsak, sebaiknya mandi junub dilakukan sebelum waktu shubuh tiba. Mandi junub memiliki beberapa keutamaan, seperti menjaga kesucian tubuh dan jiwa serta meningkatkan kebersihan diri dan kesehatan tubuh.

Demikian penjelasan “Mandi Junub setelah Imsaksaat puasa ramadhan semoga menjadikan manfaat bagi yang membutuhkan. Kunjungi terus kawruhbasa.com untuk mendapatkan berita terupdate, atau ikuti kami di Google News

Berita Terkait

7 Negara yang Sebagian Penduduknya Bisa Berbahasa Jawa
10 Kalimat Bahasa Jawa dan Artinya: Memahami Makna di Balik Kata
Cerkak Bahasa Jawa: Karya Sastra yang Memikat dan Sarat Makna
Geguritan Bahasa Jawa: Karya Sastra yang Sarat Makna dan Estetika
Kata “Giri” dalam Bahasa Jawa: Makna dan Filosofi
Bahasa yang Menjadi Cikal Bakal Bahasa Indonesia
Mengapa Bahasa Indonesia Disebut Sebagai Bahasa yang Egaliter?
Apa yang Dimaksud dengan Lingua Franca? Ciri dan contohnya

Berita Terkait

Senin, 14 Oktober 2024 - 18:43 WIB

7 Negara yang Sebagian Penduduknya Bisa Berbahasa Jawa

Rabu, 18 September 2024 - 09:18 WIB

10 Kalimat Bahasa Jawa dan Artinya: Memahami Makna di Balik Kata

Rabu, 18 September 2024 - 09:10 WIB

Cerkak Bahasa Jawa: Karya Sastra yang Memikat dan Sarat Makna

Rabu, 18 September 2024 - 08:45 WIB

Geguritan Bahasa Jawa: Karya Sastra yang Sarat Makna dan Estetika

Rabu, 11 September 2024 - 10:32 WIB

Kata “Giri” dalam Bahasa Jawa: Makna dan Filosofi

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Teks Anekdot Bahasa Jawa: Contoh, Ciri, dan Cara Membuatnya

Senin, 28 Okt 2024 - 15:15 WIB

Bahasa Jawa

Cerpen Bahasa Jawa: Mengenal Karya Sastra Daerah yang Sarat Makna

Senin, 28 Okt 2024 - 15:11 WIB

Bahasa Jawa

Arti Gendeng Bahasa Jawa: Makna, Penggunaan, dan Konteks Budaya

Sabtu, 26 Okt 2024 - 11:22 WIB