Arti Kewengen dalam Bahasa Jawa: Ketika Malam Terlalu Larut Menyapa

- Author

Sunday, 8 June 2025 - 19:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

kawruhbasa.com – Bahasa Jawa dikenal luas sebagai bahasa yang kaya akan ekspresi dan makna kontekstual. Salah satu kata yang menarik untuk ditelusuri lebih dalam adalah “kewengen”. Kata ini secara umum merujuk pada kondisi waktu yang sudah terlalu malam, namun memiliki nuansa budaya tersendiri dalam penggunaannya.

Arti Dasar Kewengen dalam Bahasa Jawa

Dalam konteks sehari-hari, arti kewengen dalam bahasa Jawa adalah kemalaman. Istilah ini digunakan ketika seseorang pulang atau masih berada di luar rumah pada waktu malam yang sudah dianggap terlalu larut. Kata ini bukan sekadar keterangan waktu, melainkan mengandung rasa, teguran halus, dan norma sosial tertentu dalam masyarakat Jawa.

Penggunaan Kewengen dalam Kehidupan Sehari-Hari

1. Dalam Kehidupan Keluarga

Di kalangan masyarakat Jawa, terutama generasi yang masih memegang nilai-nilai tradisional, anak-anak maupun anggota keluarga yang belum pulang hingga malam hari akan dianggap “kewengen”. Biasanya disertai kekhawatiran dari orang tua atau teguran secara halus.

Contoh:

  • “Wong wedok ora becik mulih kewengen.” (Perempuan tidak baik pulang kemalaman.)

Ungkapan ini menunjukkan bahwa waktu pulang menjadi bagian penting dari etika dan kesopanan dalam lingkungan keluarga.

2. Dalam Konteks Pergaulan Sosial

Kewengen juga digunakan untuk mengingatkan tentang norma-norma sosial. Masyarakat Jawa umumnya menghargai waktu dan tempat. Pulang terlalu malam bisa dianggap kurang sopan atau menimbulkan tanda tanya di lingkungan sekitar.

Contoh:

  • Aja nganti kewengen, mengko dikiro ora nduwe unggah-ungguh.” (Jangan sampai kemalaman, nanti disangka tidak punya tata krama.)

3. Dalam Lingkungan Pendidikan dan Keagamaan

Dalam konteks pendidikan atau kehidupan pondok pesantren, kewengen juga menjadi bagian dari disiplin. Siswa atau santri biasanya dibatasi waktunya untuk keluar agar tidak pulang larut malam. Hal ini diajarkan sebagai bentuk pembiasaan tanggung jawab dan penghormatan terhadap aturan.

Nilai-Nilai Budaya yang Terkandung dalam Kata Kewengen

Menjaga Etika dan Tata Krama

Salah satu nilai inti masyarakat Jawa adalah unggah-ungguh atau tata krama. Kata kewengen tidak sekadar menunjukkan bahwa seseorang pulang larut malam, tetapi juga memperlihatkan ketidaksesuaian dengan norma etika yang berlaku.

Menumbuhkan Rasa Hormat kepada Orang Tua

Ketika seseorang diingatkan karena kewengen, biasanya hal itu lahir dari kekhawatiran dan kasih sayang, khususnya dari orang tua. Ini menjadi cara untuk mendidik anak-anak agar selalu menjaga waktu dan menghormati harapan orang tua.

Simbol Keselamatan dan Kehati-hatian

Waktu malam dalam budaya Jawa sering diidentikkan dengan situasi yang lebih berisiko. Maka dari itu, kewengen bisa dimaknai sebagai bentuk kehati-hatian untuk tidak bepergian terlalu larut demi menjaga keselamatan.

Ungkapan Populer yang Berkaitan dengan Kewengen

Beberapa ungkapan atau peribahasa dalam bahasa Jawa mengandung makna serupa dengan kewengen, atau digunakan bersamaan dalam konteks percakapan:

  • “Wong mulih kewengen kuwi sok nambah rasa was-was ing ati wong tuwa.” (Orang yang pulang kemalaman bisa menambah rasa cemas di hati orang tua.)
  • “Nek wis wengi, becike mulih. Ojo nganti kewengen.” (Kalau sudah malam, sebaiknya pulang. Jangan sampai kemalaman.)

Ungkapan ini menekankan pentingnya kesadaran waktu dan menjaga komunikasi dengan keluarga.

Perubahan Pandangan dalam Masyarakat Modern

Adaptasi dengan Gaya Hidup Baru

Di era modern, makna kewengen tetap eksis tetapi penggunaannya mulai bergeser. Banyak keluarga yang mulai fleksibel dengan jam malam, terutama di lingkungan urban. Namun demikian, nilai sopan santun dan perhatian terhadap keselamatan tetap dijaga.

Dianggap Sebagai Teguran Bernilai Positif

Kewengen kini sering dimaknai bukan sebagai bentuk larangan, tetapi sebagai pengingat untuk menjaga waktu, ritme hidup, serta keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.

Contoh penggunaan di media sosial:

  • “Wis jam sepuluh kok durung mulih, ojo kewengen terus!” (Sudah jam sepuluh kok belum pulang, jangan kemalaman terus!)

Ungkapan seperti ini memperlihatkan bahwa kata kewengen tetap relevan dalam interaksi sosial meski dalam nuansa yang lebih santai.

Relevansi Kata Kewengen dalam Pendidikan Karakter

Melatih Disiplin dan Manajemen Waktu

Anak-anak yang diajarkan untuk tidak kewengen, secara tidak langsung diajarkan untuk menghargai waktu dan berperilaku disiplin. Ini menjadi bagian dari pendidikan karakter yang kuat dalam budaya Jawa.

Memupuk Kepedulian terhadap Orang Lain

Menghindari kewengen juga berarti mengurangi kecemasan orang tua atau orang yang menunggu. Hal ini bisa menjadi latihan empati dan kepedulian sejak dini.

Baca juga: Mengenal Arti Kethek dalam Bahasa Jawa: Bukan Sekadar Nama Hewan

Kewengen bukan sekadar istilah dalam bahasa Jawa yang berarti kemalaman. Kata ini memiliki dimensi budaya yang kaya, mulai dari norma sosial, nilai keluarga, hingga filosofi kehati-hatian. Dengan memahami makna dan konteksnya, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan istilah ini dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai bagian dari kekayaan bahasa dan budaya Jawa, kewengen mencerminkan betapa bahasa dapat menjadi media pendidikan yang halus namun kuat. Ia mengajarkan disiplin, empati, dan kesopanan melalui satu kata yang sederhana namun bermakna mendalam.

Dengan terus melestarikan penggunaan kata seperti kewengen dalam percakapan dan pengajaran, kita turut menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya Jawa untuk generasi mendatang.

Berita Terkait

Mengenal Arti Kethek dalam Bahasa Jawa: Bukan Sekadar Nama Hewan
Arti Ketemu dalam Bahasa Jawa adalah Bertemu: Memahami Makna dan Penggunaannya
Arti Ketekan dalam Bahasa Jawa: Makna Didatangi dan Implikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Kata Ketara dalam Bahasa Jawa: Makna, Contoh Kalimat, dan Penggunaannya
Mengenal Arti Kesuwen dalam Bahasa Jawa: Makna dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Kesusu dalam Bahasa Jawa: Makna Tergesa-Gesa dalam Perspektif Budaya
Mengenal Arti Kesel dalam Bahasa Jawa: Lelah yang Sarat Makna Budaya
Arti Keris dalam Bahasa Jawa: Simbol, Makna, dan Nilai Budaya yang Terkandung

Berita Terkait

Sunday, 8 June 2025 - 19:39 WIB

Arti Kewengen dalam Bahasa Jawa: Ketika Malam Terlalu Larut Menyapa

Sunday, 8 June 2025 - 18:54 WIB

Mengenal Arti Kethek dalam Bahasa Jawa: Bukan Sekadar Nama Hewan

Saturday, 7 June 2025 - 10:04 WIB

Arti Ketemu dalam Bahasa Jawa adalah Bertemu: Memahami Makna dan Penggunaannya

Saturday, 7 June 2025 - 09:59 WIB

Arti Ketekan dalam Bahasa Jawa: Makna Didatangi dan Implikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari

Friday, 6 June 2025 - 09:50 WIB

Arti Kata Ketara dalam Bahasa Jawa: Makna, Contoh Kalimat, dan Penggunaannya

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Mengenal Arti Kethek dalam Bahasa Jawa: Bukan Sekadar Nama Hewan

Sunday, 8 Jun 2025 - 18:54 WIB