kawruhbasa.com – Bahasa Jawa memiliki banyak kata yang sarat akan makna dan nilai budaya. Salah satu kata yang menarik untuk dibahas adalah “kelingan”. Dalam kehidupan masyarakat Jawa, kelingan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan memiliki makna yang lebih luas dari sekadar arti literal.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam arti kelingan dalam bahasa Jawa, penggunaannya, serta nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Daftar isi artikel
Makna Dasar Kelingan
Secara umum, arti kelingan dalam bahasa Jawa adalah teringat. Kata ini berasal dari kata dasar “eling” yang berarti ingat, dengan awalan “ke-” dan akhiran “-an” membentuk kata kerja pasif.
Jadi, ketika seseorang mengatakan “aku kelingan”, itu berarti ia sedang mengingat sesuatu, baik berupa peristiwa, orang, maupun pengalaman tertentu.
Penggunaan Kelingan dalam Kehidupan Sehari-hari
Kata kelingan digunakan dalam berbagai konteks dalam kehidupan masyarakat Jawa. Berikut beberapa contoh penggunaan yang umum dijumpai:
- Dalam Percakapan Pribadi: Misalnya, seseorang bisa berkata, “Aku kelingan jaman sekolah biyen,” yang berarti “Saya teringat masa sekolah dulu.” Dalam hal ini, kelingan mencerminkan nostalgia atau kenangan yang muncul kembali.
- Dalam Ungkapan Emosional: Kelingan juga sering digunakan ketika seseorang mengenang masa lalu yang penuh makna emosional, seperti kehilangan orang tercinta. Contohnya, “Kelingan bapakku saben wengi,” artinya “Saya teringat ayah saya setiap malam.”
- Dalam Konteks Budaya dan Tradisi: Dalam tradisi lisan Jawa, banyak cerita atau wejangan yang diawali dengan kata kelingan untuk mengajak pendengar merenung kembali pada ajaran atau pengalaman masa lampau. Contoh: “Kelingan piwulang simbah, urip iku kudu sabar lan nrimo.”
Filosofi di Balik Kata Kelingan
Kata kelingan tidak hanya sekadar menggambarkan proses mental mengingat, tetapi juga membawa nilai filosofis yang dalam.
Dalam budaya Jawa, mengingat masa lalu bukan hanya bentuk nostalgia, tetapi juga sebagai sarana refleksi diri. Berikut beberapa filosofi yang terkandung dalam kata kelingan:
- Penghormatan pada Masa Lalu: Orang Jawa sangat menghormati masa lalu. Kelingan menjadi cara untuk menghargai pengalaman, baik yang menyenangkan maupun yang penuh pelajaran hidup.
- Pembelajaran dari Pengalaman: Melalui kelingan, seseorang bisa merenung dan belajar dari kejadian-kejadian terdahulu. Hal ini selaras dengan prinsip hidup orang Jawa yang menjunjung tinggi nilai pengalaman sebagai guru terbaik.
- Bentuk Kedewasaan Emosional: Kemampuan untuk mengingat dan merefleksikan masa lalu juga mencerminkan kedewasaan emosional. Seseorang yang bisa kelingan dengan tenang menunjukkan sikap yang dewasa dan bijak dalam menyikapi hidup.
Kelingan dalam Sastra dan Kesenian Jawa
Dalam karya sastra Jawa, seperti tembang dan geguritan, kata kelingan sering digunakan untuk memperkuat unsur emosional.
Misalnya, dalam tembang macapat, banyak bait yang mengungkapkan kerinduan, kenangan, dan perenungan, yang semuanya bisa dikaitkan dengan makna kelingan.
Demikian pula dalam dunia wayang dan seni pedalangan, kelingan menjadi penggerak narasi, saat tokoh wayang mengenang masa lalu atau pesan leluhur.
Kelingan menjadi momen penting dalam menyampaikan nilai moral dan filosofi Jawa kepada penonton.
Contoh Ungkapan yang Mengandung Kata Kelingan
- “Kelingan kanca lawas nggawe atiku seneng.” (Teringat teman lama membuat hatiku bahagia.)
- “Yen kelingan masa kepungkur, aku dadi luwih eling marang Gusti.” (Jika teringat masa lalu, aku menjadi lebih ingat kepada Tuhan.)
- “Kelingan wektu isih cilik nggawe aku luwih ngormati wong tuwa.” (Teringat masa kecil membuatku lebih menghargai orang tua.)
Perbedaan Kelingan dan Eling
Meskipun kata kelingan dan eling berasal dari akar yang sama, keduanya memiliki penggunaan yang berbeda. Eling lebih bersifat aktif dan kontemplatif, seperti dalam nasihat “eling lan waspada”.
Sedangkan kelingan lebih pasif dan spontan, muncul sebagai respon terhadap stimulus tertentu, seperti melihat foto lama atau mendengar lagu tertentu.
Baca juga: Arti Kelangan dalam Bahasa Jawa dan Filosofinya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti kelingan dalam bahasa Jawa adalah teringat, tetapi maknanya jauh lebih dalam dari sekadar mengingat secara kognitif. Kelingan mencerminkan proses batiniah yang sarat akan makna emosional dan spiritual.
Dalam kehidupan masyarakat Jawa, kata ini hadir tidak hanya sebagai bagian dari percakapan sehari-hari, tetapi juga dalam sastra, budaya, dan filosofi hidup.
Dengan memahami makna dan penggunaan kata kelingan, kita dapat lebih menghargai kearifan lokal yang terkandung dalam bahasa Jawa.
Lebih dari sekadar kata, kelingan mengajarkan kita tentang pentingnya refleksi, penghormatan terhadap masa lalu, dan nilai-nilai kehidupan yang diwariskan oleh leluhur.