Makna dan Penggunaan “Kelakon” dalam Bahasa Jawa: Arti, Contoh, dan Penjelasannya

- Author

Tuesday, 27 May 2025 - 12:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

kawruhbasa.com – Bahasa Jawa sebagai salah satu bahasa daerah terbesar di Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang sangat luas. Setiap kata tidak hanya memiliki makna denotatif, tetapi juga konotatif yang terkadang sulit dipahami oleh penutur non-pribumi.

Salah satu kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah “kelakon”. Dalam konteks ini, artikel ini akan membahas arti kelakon bahasa Jawa adalah terlaksana, serta penggunaannya secara linguistik dan budaya.

Arti Kata “Kelakon” dalam Bahasa Jawa

Dalam bahasa Jawa, “kelakon” merupakan bentuk kata kerja pasif yang berasal dari kata dasar “lakon”. Secara harfiah, “kelakon” memiliki arti terlaksana atau terjadi. Kata ini umum digunakan untuk menggambarkan sebuah peristiwa atau kejadian yang telah atau sedang berlangsung.

Penjelasan Etimologis

Kata “kelakon” terbentuk dari imbuhan “ke-an” dan kata dasar “lakon”, yang dalam bahasa Jawa bisa berarti peran, tindakan, atau kejadian.

Ketika mendapat awalan dan akhiran, maknanya berubah menjadi bentuk pasif yang menunjukkan bahwa sesuatu itu berlangsung atau terjadi tanpa menunjukkan pelaku langsung.

Contoh penggunaan:

  • “Untunge kelakon, upacara iso mlaku kanthi lancar.”
    Artinya: Untungnya terlaksana, upacara bisa berjalan dengan lancar.
  • “Sing ditakut-takuti kuwi pungkasane kelakon.”
    Artinya: Yang ditakut-takuti itu akhirnya terlaksana.

Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa kata “kelakon” menggambarkan keberhasilan atau kenyataan dari sebuah harapan atau ketakutan yang menjadi nyata.

Fungsi dan Penggunaan Kata “Kelakon” dalam Kalimat

Dalam percakapan maupun karya sastra Jawa, “kelakon” sering muncul sebagai penanda keberhasilan, nasib, atau hasil dari suatu usaha. Kata ini bisa mengandung nuansa positif atau negatif tergantung konteks kalimatnya.

Penggunaan Positif

Ketika digunakan dalam konteks positif, “kelakon” bisa menunjukkan keberhasilan dari suatu rencana atau harapan.

Contoh:

  • “Akhire kelakon lunga nang Jakarta.”
    Artinya: Akhirnya terlaksana pergi ke Jakarta.
  • “Kelakon olehe menang sayembara.”
    Artinya: Terlaksana mendapat kemenangan dalam sayembara.

Penggunaan Negatif

Dalam konteks negatif, “kelakon” sering digunakan untuk mengekspresikan kekecewaan atas kejadian yang tidak diinginkan.

Contoh:

  • “Kok bisa kelakon ngene iki?”
    Artinya: Mengapa bisa terlaksana (terjadi) seperti ini?
  • “Kejadian elek kuwi pancen kelakon.”
    Artinya: Kejadian buruk itu memang terlaksana (terjadi).

Dengan demikian, “kelakon” bukan hanya bermakna secara gramatikal, tetapi juga mencerminkan emosi dan sikap penutur terhadap peristiwa yang dimaksud.

Perbandingan dengan Kata Serupa

Dalam bahasa Jawa, ada beberapa kata yang serupa dengan “kelakon”, seperti “kadadian”, “kelampahan”, dan “kasilaksanan”. Meskipun terdengar mirip, setiap kata memiliki nuansa dan penggunaan yang berbeda.

Kadadian

“Kadadian” berasal dari kata dasar “dadi” yang berarti menjadi atau terjadi. Artinya lebih dekat dengan “peristiwa” atau “kejadian” dalam bahasa Indonesia.

Contoh:

  • “Kadadian tabrakan kuwi jam sepuluh esuk.”

Kelampahan

Kata ini berasal dari “lampah” yang berarti perjalanan atau proses. Kelampahan bisa berarti pelaksanaan suatu kegiatan.

Contoh:

  • “Kelampahan upacara berlangsung khidmat.”

Kasilaksanan

Kata ini merupakan bentuk halus (krama) dari kata terlaksana. Biasanya digunakan dalam situasi resmi atau dengan lawan bicara yang dihormati.

Contoh:

  • “Syukurlah kasilaksanan acara mantenan punika.”

Sementara itu, “kelakon” digunakan lebih luas di berbagai tingkat tutur (ngoko maupun madya), tergantung konteks dan siapa yang diajak berbicara.

Nilai Budaya dalam Kata “Kelakon”

Bahasa Jawa tidak hanya menyampaikan makna secara literal, tetapi juga membawa nilai-nilai budaya. Kata “kelakon” sering dikaitkan dengan konsep takdir atau nasib, karena sebagian masyarakat Jawa meyakini bahwa tidak semua hal bisa dikendalikan oleh manusia.

Maka dari itu, ketika sesuatu “kelakon”, itu bisa juga dimaknai sebagai bagian dari kehendak Tuhan.

Ungkapan seperti:

  • “Yen kelakon, iku wis dudu karsane manungsa.”
    Artinya: Jika terjadi, itu sudah bukan kehendak manusia lagi.

Kata ini juga menunjukkan sikap pasrah namun tetap berusaha, salah satu filosofi utama dalam budaya Jawa yang dikenal dengan istilah narimo ing pandum (menerima segala ketentuan yang diberikan Tuhan dengan ikhlas).

Contoh Kalimat dengan Kata “Kelakon”

Berikut beberapa contoh kalimat dalam berbagai konteks penggunaan:

  1. Keseharian:
    “Mbiyen aku mung ngimpi arep kuliah, saiki wis kelakon.”
    (Dulu saya hanya bermimpi ingin kuliah, sekarang sudah terlaksana.)
  2. Doa dan Harapan:
    “Mugo-mugo kelakon rencanane panjenengan.”
    (Semoga terlaksana rencana Anda.)
  3. Penyesalan:
    “Kelakon kok malah kélangan simbok…”
    (Terlaksana tapi justru kehilangan ibu…)
  4. Syukur:
    “Alhamdulillah, acara kawinan kelakon kanthi lancar.”
    (Alhamdulillah, acara pernikahan terlaksana dengan lancar.)
  5. Cerita Rakyat / Sastra:
    “Saben lakon wayang kelakon amarga wis digariskan.”
    (Setiap cerita pewayangan terlaksana karena sudah digariskan.)

Pentingnya Memahami Kosakata Seperti “Kelakon”

Bagi pelajar bahasa Jawa, memahami kata seperti “kelakon” adalah bagian penting dalam memperluas pemahaman akan struktur bahasa dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Kata ini bukan hanya kosakata, tetapi juga jendela untuk melihat cara pandang orang Jawa terhadap kehidupan, usaha, dan takdir.

Kata “kelakon” juga menjadi pengingat bahwa dalam kehidupan, tidak semua rencana berjalan sesuai kehendak. Namun ketika sesuatu itu terlaksana baik maupun buruk ada pelajaran dan makna yang bisa diambil.

Baca juga: Makna Kata Kelairan dalam Bahasa Jawa: Pemahaman atas Kelahiran Menurut Budaya Jawa

Arti kelakon dalam bahasa Jawa adalah terlaksana, sebuah kata sederhana namun sarat makna. Kata ini digunakan dalam banyak konteks untuk menunjukkan bahwa sesuatu telah atau sedang terjadi.

Tidak hanya sebagai bagian dari struktur bahasa, “kelakon” juga mencerminkan filosofi hidup masyarakat Jawa yang kental dengan nilai pasrah, syukur, dan keseimbangan antara usaha dan takdir.

Dengan memahami kata ini, kita tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga mengenal cara berpikir dan merasakan budaya Jawa lebih dalam. Oleh karena itu, pemahaman atas kata “kelakon” penting dalam proses pembelajaran dan pelestarian bahasa daerah.

Berita Terkait

Makna Kata Kelairan dalam Bahasa Jawa: Pemahaman atas Kelahiran Menurut Budaya Jawa
Memahami Arti Kekembangan dalam Bahasa Jawa: Makna dan Peranannya dalam Budaya
Memahami Arti Kekarepan dalam Bahasa Jawa: Kehendak dan Niat sebagai Landasan Hidup
Memahami Arti Kejaba dalam Bahasa Jawa: Makna, Penggunaan, dan Konteks Kecuali
Makna Kedhep dalam Bahasa Jawa dan Nilai Budayanya
Makna Kedadeyan dalam Bahasa Jawa dan Konteks Penggunaannya
Arti Keciliken dalam Bahasa Jawa: Makna dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Kebutuhan dalam Bahasa Jawa dan Nilai Filosofis di Baliknya

Berita Terkait

Tuesday, 27 May 2025 - 12:04 WIB

Makna dan Penggunaan “Kelakon” dalam Bahasa Jawa: Arti, Contoh, dan Penjelasannya

Tuesday, 27 May 2025 - 11:59 WIB

Makna Kata Kelairan dalam Bahasa Jawa: Pemahaman atas Kelahiran Menurut Budaya Jawa

Monday, 26 May 2025 - 11:27 WIB

Memahami Arti Kekembangan dalam Bahasa Jawa: Makna dan Peranannya dalam Budaya

Monday, 26 May 2025 - 11:22 WIB

Memahami Arti Kekarepan dalam Bahasa Jawa: Kehendak dan Niat sebagai Landasan Hidup

Sunday, 25 May 2025 - 09:39 WIB

Memahami Arti Kejaba dalam Bahasa Jawa: Makna, Penggunaan, dan Konteks Kecuali

Berita Terbaru