kawruhbasa.com – Mengenal kosa kata dalam bahasa Jawa memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap budaya dan nilai-nilai masyarakat Jawa. Salah satu kata yang cukup unik namun sering digunakan dalam berbagai konteks adalah kertu.
Dalam bahasa Jawa, arti kertu adalah kartu. Meskipun tampak sederhana, kata ini menyimpan makna dan fungsi yang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.
Daftar isi artikel
Pengertian Kertu dalam Bahasa Jawa
Secara umum, kertu merujuk pada benda berbentuk persegi panjang yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti identitas, permainan, dan pengingat.
Dalam konteks modern, kertu dapat berarti kartu identitas, kartu ATM, kartu undangan, dan sejenisnya. Kata kertu merupakan adaptasi fonetik dari bahasa Indonesia “kartu”, namun penggunaannya dalam bahasa Jawa sudah menyatu dengan kosakata lokal dan kerap muncul dalam percakapan harian.
Fungsi Kertu dalam Kehidupan Sehari-hari
Masyarakat Jawa menggunakan kertu dalam banyak aspek kehidupan. Fungsi kertu ini bisa dibedakan menjadi beberapa kategori sesuai dengan penggunaannya:
- Kartu Identitas: Di banyak daerah Jawa, istilah kertu sering digunakan untuk menyebut dokumen identitas seperti kertu penduduk, kertu siswa, atau kertu pegawai. Contohnya, seorang warga bisa berkata, “Aku kelalen nggawa kertu identitasku,” yang artinya “Saya lupa membawa kartu identitas saya.”
- Kartu Undangan: Pada acara-acara resmi atau tradisional, kertu digunakan sebagai surat undangan dalam bentuk kartu. Misalnya, undangan pernikahan, khitanan, atau hajatan lainnya sering disebut sebagai kertu undangan. Kalimat seperti “Wis tak kirim kertu undangane” (Sudah saya kirim kartu undangannya) sering terdengar dalam percakapan masyarakat Jawa.
- Kartu Permainan: Dalam dunia hiburan atau permainan tradisional, kertu juga digunakan untuk menyebut kartu yang digunakan dalam permainan seperti kartu remi atau domino. Walaupun permainan ini tidak asli dari budaya Jawa, penggunaannya telah diadaptasi dan diterima sebagai bagian dari hiburan masyarakat.
- Kartu Keanggotaan: Kertu juga digunakan sebagai tanda keanggotaan dalam suatu organisasi atau komunitas. Misalnya, kertu perpustakaan, kertu koperasi, atau kertu klub olahraga. Penggunaan istilah ini semakin meluas seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan dokumentasi formal.
Asal Usul dan Adaptasi Kata Kertu
Kata kertu berasal dari adaptasi kata “kartu” dalam bahasa Indonesia, yang pada gilirannya diserap dari bahasa Belanda “kaart”.
Dalam proses adopsi ke dalam bahasa Jawa, terjadi penyesuaian pelafalan dan penulisan agar sesuai dengan fonologi lokal. Akhirnya, kata tersebut menjadi kertu dan diterima sebagai bagian dari kosakata sehari-hari.
Proses adaptasi ini menunjukkan fleksibilitas bahasa Jawa dalam menerima kosakata baru, namun tetap mempertahankan identitas fonetik dan budaya lokal. Hal ini juga mencerminkan dinamika bahasa yang terus berkembang mengikuti zaman.
Kertu dalam Konteks Budaya Jawa
Selain sebagai alat praktis, kertu juga memiliki makna simbolik dalam budaya Jawa. Dalam beberapa tradisi, kertu digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan simbolik, seperti kertu ucapan selamat, kertu belasungkawa, atau kertu berisi doa dan harapan.
Dalam pernikahan adat Jawa, misalnya, kertu undangan bukan hanya sebagai pemberitahuan, tetapi juga mencerminkan nilai estetika dan rasa hormat kepada tamu undangan.
Desain kertu biasanya menggunakan aksara Jawa atau motif batik, yang memperkuat identitas budaya dan rasa bangga terhadap tradisi.
Kertu dan Perkembangan Teknologi
Seiring berkembangnya teknologi informasi, fungsi kertu juga mengalami transformasi. Kini banyak kertu yang berbentuk digital, seperti e-KTP, e-money, atau kertu keanggotaan digital yang dapat diakses melalui aplikasi seluler.
Namun, istilah kertu tetap digunakan untuk menyebut bentuk fisik maupun digitalnya, menunjukkan bagaimana kosakata ini tetap relevan meski teknologinya berubah.
Masyarakat Jawa dengan mudah mengintegrasikan perubahan ini dalam kehidupan mereka, tanpa harus meninggalkan istilah lokal yang sudah akrab. Hal ini menjadi bukti bahwa bahasa dan budaya bisa hidup berdampingan dengan kemajuan zaman.
Pentingnya Memahami Istilah Lokal
Memahami arti kata seperti kertu dalam bahasa Jawa tidak hanya membantu memperkaya perbendaharaan kata, tetapi juga memperkuat pemahaman kita terhadap budaya lokal.
Istilah-istilah seperti ini seringkali menyimpan nilai historis dan sosial yang tinggi, serta menunjukkan bagaimana masyarakat Jawa memandang dan menjalani kehidupan mereka sehari-hari.
Dengan mengenal istilah lokal, kita juga dapat lebih menghargai keberagaman bahasa di Indonesia. Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cerminan cara berpikir dan nilai-nilai masyarakat yang menggunakannya.
Baca juga: Arti Kata “Karo” dalam Bahasa Jawa dan Konteks Penggunaannya
Kertu dalam bahasa Jawa berarti kartu, dan penggunaannya sangat luas mulai dari kartu identitas hingga kartu ucapan. Kata ini merupakan adaptasi dari bahasa asing yang telah diterima dan disesuaikan dengan fonologi serta budaya lokal.
Fungsi kertu yang beragam menunjukkan pentingnya istilah ini dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa. Memahami arti dan konteks penggunaan kertu membantu kita untuk lebih memahami bahasa dan budaya Jawa yang kaya akan makna dan nilai.