Arti Dlamakan dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

- Author

Tuesday, 18 February 2025 - 10:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawruhbasa.com – Dalam bahasa Jawa, terdapat banyak kata yang memiliki makna unik dan filosofi mendalam. Salah satu kata yang menarik untuk dibahas adalah “dlamakan”, yang secara harfiah berarti telapak kaki dalam bahasa Indonesia. Kata ini tidak hanya sekadar merujuk pada bagian tubuh, tetapi juga memiliki makna kiasan yang mencerminkan nilai budaya dan kebijaksanaan dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Apa Itu Dlamakan?

Secara anatomi, dlamakan atau telapak kaki adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tumpuan utama dalam berdiri, berjalan, dan berlari. Dalam bahasa Jawa, kata “dlamakan” tidak hanya merujuk pada fungsi fisiknya, tetapi juga sering digunakan sebagai simbol perjuangan, keteguhan, dan perjalanan hidup seseorang.

Makna Kiasan Dlamakan dalam Bahasa Jawa

Dalam kehidupan sehari-hari, kata “dlamakan” sering digunakan dalam berbagai ungkapan dan filosofi yang mencerminkan nilai-nilai kebijaksanaan masyarakat Jawa. Berikut beberapa makna kiasan yang sering ditemukan:

1. Dlamakan sebagai Simbol Perjuangan

Dalam budaya Jawa, telapak kaki sering dikaitkan dengan perjuangan dan ketekunan. Ungkapan “urip kudu gelem nyandhak dlamakan” berarti hidup harus dijalani dengan ketabahan dan kerja keras, seperti telapak kaki yang selalu menyentuh tanah dalam setiap langkah kehidupan.

2. Ungkapan “Dlamakan Kasar, Ati Halus”

Ungkapan ini menggambarkan seseorang yang memiliki kehidupan keras, sering bekerja keras dengan fisiknya, tetapi tetap memiliki hati yang lembut dan penuh kasih sayang. Filosofi ini sering diajarkan dalam budaya Jawa agar seseorang tidak mudah menyerah meskipun menghadapi kesulitan.

3. Dlamakan sebagai Lambang Kesederhanaan

Dalam kehidupan masyarakat Jawa, berjalan tanpa alas kaki atau nglakoni urip nganggo dlamakan sering dikaitkan dengan nilai kesederhanaan dan ketulusan. Ini mencerminkan prinsip bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada kemewahan, tetapi pada rasa syukur atas setiap langkah yang dijalani.

Penggunaan Kata Dlamakan dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebagai bagian dari bahasa Jawa yang penuh filosofi, kata “dlamakan” juga muncul dalam berbagai peribahasa dan nasihat bijak. Beberapa contoh penggunaannya antara lain:

1. “Aja mung ndelok ndhuwur, ning kudu eling dlamakan”

Artinya: Jangan hanya melihat ke atas (berambisi tinggi), tetapi juga harus ingat tempat berpijak (asal-usul dan realitas kehidupan). Ungkapan ini mengajarkan keseimbangan antara mimpi dan kesadaran diri.

2. “Wong urip kudu gelem nyandhak dlamakan dhewe”

Artinya: Hidup harus mau berusaha sendiri tanpa terlalu bergantung pada orang lain. Filosofi ini mengajarkan pentingnya kemandirian dalam menjalani kehidupan.

3. “Dlamakan kuat, langkah maju tanpa wedi”

Artinya: Telapak kaki yang kuat akan membawa langkah maju tanpa rasa takut. Ungkapan ini menggambarkan pentingnya keteguhan hati dalam menghadapi tantangan hidup.

Dlamakan dalam Budaya Jawa

Dalam budaya Jawa, telapak kaki atau “dlamakan” sering dikaitkan dengan penghormatan dan kesopanan. Beberapa adat dan kebiasaan yang berhubungan dengan dlamakan antara lain:

1. Tradisi Sungkem

Dalam adat Jawa, sungkem atau bersujud di hadapan orang tua dan leluhur adalah simbol penghormatan. Telapak kaki dalam posisi ini menunjukkan rasa rendah hati dan penghormatan yang mendalam.

2. Makna Spiritual Dlamakan dalam Kejawen

Dalam ajaran Kejawen, telapak kaki dianggap sebagai penghubung antara manusia dengan bumi. Oleh karena itu, banyak ritual Jawa yang menekankan pentingnya “menapak bumi” sebagai bentuk penyelarasan energi spiritual dengan alam.

3. Dlamakan dalam Seni Tari Jawa

Dalam tari Jawa, gerakan telapak kaki atau dlamakan memiliki peran penting dalam menampilkan keanggunan dan makna filosofis. Setiap langkah dalam tarian mencerminkan harmoni antara tubuh, jiwa, dan alam semesta.

Baca juga: Arti Diyan Adalah Lentera dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya

Dalam bahasa Jawa, “dlamakan” bukan sekadar berarti telapak kaki, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam filosofi kehidupan. Kata ini mencerminkan perjuangan, kesederhanaan, kemandirian, serta penghormatan terhadap nilai-nilai budaya. Penggunaannya dalam berbagai ungkapan dan adat istiadat menunjukkan betapa kaya dan dalamnya kearifan lokal masyarakat Jawa.

Sebagai bagian dari budaya Jawa, memahami makna dlamakan membantu kita lebih menghargai nilai-nilai kehidupan dan pentingnya perjalanan setiap langkah yang kita ambil. Jadi, lain kali ketika mendengar kata “dlamakan,” ingatlah bahwa itu bukan hanya sekadar bagian tubuh, tetapi juga simbol kebijaksanaan dan perjuangan dalam kehidupan sehari-hari.

Berita Terkait

Arti Dokok dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Dluwang dalam Bahasa Jawa: Sejarah, Makna, dan Filosofinya dalam Budaya Jawa
Arti Diyan Adalah Lentera dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya
Arti Dina dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Dhuwur dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya
Arti Dhuwit dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Mudhun dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Dhisik dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Berita Terkait

Tuesday, 18 February 2025 - 10:09 WIB

Arti Dokok dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Tuesday, 18 February 2025 - 10:04 WIB

Arti Dluwang dalam Bahasa Jawa: Sejarah, Makna, dan Filosofinya dalam Budaya Jawa

Tuesday, 18 February 2025 - 10:00 WIB

Arti Dlamakan dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Monday, 17 February 2025 - 11:01 WIB

Arti Diyan Adalah Lentera dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya

Monday, 17 February 2025 - 10:55 WIB

Arti Dina dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Berita Terbaru