Arti Dhuwur dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya

- Author

Monday, 17 February 2025 - 10:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawruhbasa.com – Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa daerah yang kaya akan kosakata dengan makna yang dalam dan filosofis. Salah satu kata yang sering digunakan dalam berbagai konteks adalah “dhuwur.” Kata ini memiliki makna yang beragam tergantung pada penggunaannya dalam kalimat. Dalam artikel ini, kita akan membahas arti “dhuwur” dalam bahasa Jawa, filosofi yang terkandung di dalamnya, serta contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Arti Kata “Dhuwur”

Secara harfiah, “dhuwur” dalam bahasa Jawa berarti “tinggi” atau “di atas.” Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang memiliki posisi lebih tinggi secara fisik atau abstrak. Beberapa contoh penggunaan “dhuwur” dalam kehidupan sehari-hari meliputi:

  1. Posisi atau Ketinggian
    • “Gunung iku dhuwur banget.” (Gunung itu sangat tinggi.)
    • “Menara masjid iku dhuwur.” (Menara masjid itu tinggi.)
  2. Martabat atau Derajat
    • “Pangkaté dhuwur.” (Pangkatnya tinggi.)
    • “Dhuwur drajat, luhur bebuden.” (Tinggi derajat, luhur budi pekerti.)
  3. Suara atau Nada
    • “Swara anggone nyanyi mau dhuwur banget.” (Suara saat menyanyi tadi sangat tinggi.)
    • “Gamelan iki swarane rada dhuwur.” (Gamelan ini suaranya agak tinggi.)
  4. Pemikiran atau Nilai Filosofis
    • “Piwulangé dhuwur.” (Ajarannya tinggi.)
    • “Panjenengan nduwé kawruh sing dhuwur.” (Anda memiliki pengetahuan yang tinggi.)

Filosofi dalam Kata “Dhuwur”

Dalam budaya Jawa, kata “dhuwur” tidak hanya merujuk pada ketinggian secara fisik, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Beberapa konsep yang berkaitan dengan “dhuwur” dalam kehidupan masyarakat Jawa antara lain:

  1. Kesadaran Spiritual: Orang yang memiliki “kawruh dhuwur” adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang kehidupan dan spiritualitas. Dalam ajaran kejawen, semakin tinggi pemahaman seseorang, semakin dekat pula ia dengan keseimbangan hidup.
  2. Tanggung Jawab yang Besar: Semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin besar pula tanggung jawab yang harus dipikul. Oleh karena itu, dalam budaya Jawa dikenal pepatah “sing dhuwur kuwi kudu ngerti sangisoré” yang berarti orang yang berada di posisi tinggi harus memahami dan memperhatikan mereka yang ada di bawah.
  3. Keseimbangan Hidup: Orang Jawa selalu diajarkan untuk tetap rendah hati meskipun memiliki posisi atau ilmu yang tinggi. Konsep “andhap asor” (rendah hati) selalu ditekankan agar seseorang yang “dhuwur” tidak menjadi sombong.

Contoh Penggunaan “Dhuwur” dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk memahami lebih dalam penggunaan kata “dhuwur” dalam bahasa Jawa, berikut beberapa contoh kalimat yang sering digunakan:

  • “Gedhéné omahku ora dhuwur, nanging kuat.” (Rumahku tidak tinggi, tetapi kuat.)
  • “Dhuwuré wit jati iki tekan 20 meter.” (Tinggi pohon jati ini mencapai 20 meter.)
  • “Dhuwur pangkat ora njamin dhuwur bebuden.” (Tinggi pangkat tidak menjamin luhur budi pekerti.)
  • Aja sok dhuwur marang wong liyan.” (Jangan merasa lebih tinggi dari orang lain.)

Baca juga: Arti Dhuwit dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Kata “dhuwur” dalam bahasa Jawa memiliki makna yang luas, mulai dari ketinggian fisik hingga ketinggian dalam aspek sosial, intelektual, dan spiritual. Dalam filosofi Jawa, “dhuwur” tidak hanya menggambarkan status atau kedudukan seseorang, tetapi juga mengandung pesan moral tentang pentingnya tanggung jawab, kebijaksanaan, dan sikap rendah hati. Dengan memahami makna dan filosofi “dhuwur,” kita bisa lebih menghargai nilai-nilai budaya Jawa yang penuh dengan kebijaksanaan dan kesantunan.

Berita Terkait

Arti Dokok dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Dluwang dalam Bahasa Jawa: Sejarah, Makna, dan Filosofinya dalam Budaya Jawa
Arti Dlamakan dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Diyan Adalah Lentera dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya
Arti Dina dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Dhuwit dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Mudhun dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Dhisik dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Berita Terkait

Tuesday, 18 February 2025 - 10:09 WIB

Arti Dokok dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Tuesday, 18 February 2025 - 10:04 WIB

Arti Dluwang dalam Bahasa Jawa: Sejarah, Makna, dan Filosofinya dalam Budaya Jawa

Tuesday, 18 February 2025 - 10:00 WIB

Arti Dlamakan dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Monday, 17 February 2025 - 11:01 WIB

Arti Diyan Adalah Lentera dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya

Monday, 17 February 2025 - 10:55 WIB

Arti Dina dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Berita Terbaru