Arti Dhengkul dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

- Author

Friday, 14 February 2025 - 08:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawruhbasa.com – Dalam bahasa Jawa, banyak kata yang memiliki makna unik dan kaya akan filosofi. Salah satu kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah “dhengkul”. Meskipun secara harfiah berarti “lutut” dalam bahasa Indonesia, kata ini memiliki banyak makna kiasan yang menarik untuk dibahas.

Apa Itu Dhengkul?

Secara anatomi, dhengkul atau lutut adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai sendi utama untuk berjalan, berlari, dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Dalam bahasa Jawa, kata “dhengkul” tidak hanya sekadar merujuk pada bagian tubuh, tetapi juga memiliki konotasi yang lebih dalam dalam berbagai aspek kehidupan.

Makna Kiasan Dhengkul dalam Bahasa Jawa

Dalam percakapan masyarakat Jawa, “dhengkul” sering digunakan sebagai metafora yang menggambarkan berbagai situasi atau karakter seseorang. Berikut beberapa makna kiasan yang sering ditemukan:

1. Dhengkul dalam Konteks Ketekunan dan Kerja Keras

Orang Jawa sering mengaitkan dhengkul dengan usaha dan kerja keras. Ungkapan “wis mung nganggo dhengkul” berarti seseorang bekerja keras hingga hanya mengandalkan kekuatan fisiknya. Ini menggambarkan perjuangan dan keteguhan seseorang dalam menghadapi kehidupan.

2. Ungkapan “Otak Dhengkul” dalam Bahasa Jawa

Dalam percakapan sehari-hari, seseorang yang dianggap kurang cerdas atau malas berpikir sering disebut “ndhas dhengkul” atau “otak dhengkul.” Ungkapan ini memiliki arti bahwa orang tersebut berpikir dengan cara yang tidak logis atau tidak menggunakan akalnya dengan baik.

3. Dhengkul sebagai Simbol Ketidakmampuan

Ada juga istilah “urip mung gumantung dhengkul”, yang berarti seseorang hanya mengandalkan kekuatan fisik tanpa keterampilan atau keahlian yang memadai. Ungkapan ini sering digunakan untuk menggambarkan orang yang hidup tanpa rencana dan hanya bergantung pada tenaga kasarnya.

Penggunaan Kata Dhengkul dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebagai bagian dari bahasa Jawa yang kaya akan filosofi, kata “dhengkul” juga muncul dalam berbagai peribahasa dan nasihat bijak. Beberapa contoh penggunaannya antara lain:

1. “Aja mung gumantung dhengkul, ning kudu nganggo pikir”

Artinya: Jangan hanya mengandalkan tenaga, tetapi juga gunakan pikiran dalam bekerja. Ungkapan ini mengajarkan pentingnya keseimbangan antara fisik dan intelektual.

2. “Wong urip mung ngandelke dhengkul, bakal kesandhung saben wektu”

Artinya: Orang yang hanya mengandalkan tenaga tanpa berpikir akan sering terjatuh atau mengalami kesulitan. Filosofi ini mengajarkan pentingnya perencanaan dalam hidup.

3. “Dhengkul lemes, atine kudu tetep kuat”

Artinya: Meskipun tubuh terasa lelah, hati harus tetap kuat dan bersemangat dalam menghadapi tantangan hidup.

Dhengkul dalam Budaya Jawa

Dalam budaya Jawa, dhengkul juga memiliki simbolisme tersendiri. Orang Jawa sering kali menunjukkan rasa hormat dengan berjongkok atau bersimpuh, yang dalam posisi ini lutut berperan penting. Ini menunjukkan bahwa dhengkul bukan sekadar bagian tubuh, tetapi juga mencerminkan sikap hormat dan kerendahan hati.

Selain itu, dalam berbagai upacara adat Jawa, posisi dhengkul dalam berbagai ritual memiliki makna mendalam. Misalnya, dalam upacara sungkem, seseorang akan berlutut sebagai tanda penghormatan kepada orang tua atau leluhur.

Baca juga: Arti Dhemen dalam Bahasa Jawa

Dalam bahasa Jawa, “dhengkul” memiliki lebih dari sekadar arti harfiah sebagai lutut. Kata ini mencerminkan berbagai nilai kehidupan, mulai dari kerja keras, kecerdasan, hingga penghormatan kepada orang lain. Penggunaannya dalam peribahasa dan ungkapan sehari-hari juga menunjukkan betapa kaya dan dalamnya budaya serta filosofi Jawa.

Sebagai bagian dari kearifan lokal, memahami makna dhengkul dalam bahasa Jawa membantu kita lebih mengenal budaya dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat Jawa. Jadi, lain kali ketika mendengar kata “dhengkul,” ingatlah bahwa itu bukan sekadar bagian tubuh, tetapi juga simbol ketekunan, perjuangan, dan kebijaksanaan dalam kehidupan.

Berita Terkait

Arti Dokok dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Dluwang dalam Bahasa Jawa: Sejarah, Makna, dan Filosofinya dalam Budaya Jawa
Arti Dlamakan dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Diyan Adalah Lentera dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya
Arti Dina dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Dhuwur dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya
Arti Dhuwit dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Mudhun dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Berita Terkait

Tuesday, 18 February 2025 - 10:09 WIB

Arti Dokok dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Tuesday, 18 February 2025 - 10:04 WIB

Arti Dluwang dalam Bahasa Jawa: Sejarah, Makna, dan Filosofinya dalam Budaya Jawa

Tuesday, 18 February 2025 - 10:00 WIB

Arti Dlamakan dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Monday, 17 February 2025 - 11:01 WIB

Arti Diyan Adalah Lentera dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya

Monday, 17 February 2025 - 10:55 WIB

Arti Dina dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Berita Terbaru