73 Arane Tukang (nama pekerjaan) dalam bahasa Jawa dan artinya

Avatar of Supriyadi Pro

- Author

Thursday, 6 June 2024 - 11:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawruhbasa.com – Arane tukang dalam bahasa Indonesia disebut nama tukang, misalnya tukang batu, tukang menatah batu, tukang penabuh gamelan, dan lain-lain. Dalam bahasa Jawa, para tukang tersebut memiliki nama atau sebutan sendiri, sehingga cukup hanya menyebut nama tukang maka kita akan tahu tukang yang dimaksud.

Tukang berarti orang yang ahli pada bidangnya. Masyarakat Jawa membedakan nama-nama tukang dengan sebutan yang berbeda-beda menurut pekerjaan yang digelutinya. Nama tukang yang dimaksud bukan nama orangnya, tetapi nama pekerjaan.

Pelajari juga 159 Arane Uwit, Godhong, Kembang, Pentil, Woh wohan, lan Isine dalam bahasa Jawa

Daftar isi artikel

73 arane tukang

arane tukang
73 Arane Tukang (nama pekerjaan) dalam bahasa Jawa dan artinya 2

Arane tukang ada bermacam-macam. Orang yang kehidupan ekonominya mengerjakan pekerjaan tertentu disebut tukang. Adapun nama-nama tukang sebagai berikut:

  1. Algojo: tukang midana pati (orang yang pekerjaannya mengeksekusi orang yang dihukum mati)
  2. Ajudan: tukang ngawal presiden utawa pejabat. (orang yang pekerjaannya mengawal presiden atau pejabat.
  3. Apoteker: tukang ngracik obat ing apotek (orang yang ahli meracik obat di apotek)
  4. Arsitek: tukang ngrancang bangunan (orang yang ahli dalam merancang bangunan)
  5. Babu: tukang ngrewangi pegaweyan omah (pembantu rumah tangga)
  6. Bakul: tukang dodolan barang-barang (penjual barang-barang)
  7. Batur: tukang ngrewangi gaweyane wong liya (orang yang pekerjaannya membantu orang lain)
  8. Begal: tukang ngrampok, ngrebut barange liyan (orang yang pekerjaannya merebut barang milik orang lain)
  9. Blandhong: tukang ngethok kayu (penebang kayu)
  10. Blantik: tukang dodolan kewan/rajakaya (pedagang hewan)
  11. Buruh: tukang nyambut gawe nggolek upah
  12. Cantrik: wong sing ngabdi menyang pandhita, nanging uga dadi murid (pembantu resi yang juga menjadi murid)
  13. Carik: juru tulis ing kelurahan (juru tulis di kelurahan desa)
  14. Dhalang: tukang nglakokake wayang (orang yang mementaskan wayang)
  15. Dhokter: tukang ngobati wong lara (orang yang pekerjaannya mengobati orang sakit)
  16. Emban: wong wadon sing pegaweyane dadi pemomong ing kraton (wanita yang pekerjaannya menjadi tukang momong)
  17. Empu: tukang nggawe gamban saka wesi, keris, tumbak, pedang (orang yang pekerjaannya membuat senjata dari besi seperti tombak, keris, pedang, dll)
  18. Gamel: tukang ngopeni jaran (orang yang pekerjaannya merawat kuda)
  19. Gandhek: kongkongane ratu utawa utusane ratu (orang yang pekerjaannya menjadi suruhan raja, salah satu tugasnya menyampaikan perintah kepada bawahan)
  20. Gemblak: tukang nggawe barang saka kuningan (orang yang pekerjaannya membuat barang-barang dari bahan kuningan)
  21. Greji: tukang njahit penganggon/pakean (orang yang pekerjaannya menjahit)
  22. Grema: tukang mburu kewan alas (orang yang pekerjaannya berburu hewan liar di hutan)
  23. Guru: tukang mulang wuruk murid (orang yang pekerjaannya mengajar murid)
  24. Jagal: tukang mbeleh kewan (orang yang pekerjaannya menyembelih hewan, seperti sapi, kerbau, dll)
  25. Jlagra: tukang natah watu (orang yang pekerjaannya menatah batu)
  26. Juragan: wong sing nguwasani pakaryan (saudagar)
  27. Juru basa: tukang medharake basa (orang yang pekerjaannya menjadi penerjemah bahasa)
  28. Juru dang: tukang adang (orang yang pekerjaannya memasak nasi)
  29. Juru kunci: tukang njaga lan resik-resik sarehan/kuburan (orang yang pekerjaannya manjaga dan merawat makam)
  30. Juru nujum: tukang ngramal (orang yang pekerjaannya meramal)
  31. Juru mudhi: tukang nglakokake kapal (orang yang pekerjaannya mengemudikan kapal)
  32. Juru tambang: tukang nglakokake prau (orang yang pekerjaannya mengemudikan perahu kecil)
  33. Juru silem: tukang nyilem (orang yang pekerjaannya menyelam)
  34. Juru sungging: tukang nglukis utawa nggambar (orang yang pekerjaannya melukis)
  35. Juru terging: tukang nglakokake montor mabur (orang yang pekerjaannya mengemudikan kapal terbang/pilot)
  36. Juru tulis: tukang ngetik utawa nulis ing kantor (orang yang pekerjaannya mengetik atau menulis di kantor)
  37. Kemasan: tukang nggawe barang saka emas utawa inten (orang yang pekerjaannya membuat barang dari bahan emas atau intan)
  38. Kernet: tukang ngunggahne penumpang ing kendaraan ( orang yang pekerjaannya menaikkan penumpang di angkutan umum seperti bus)
  39. Koki: tukang masak ing rumah makan (orang yang pekerjaannya memasak di rumah makan/restoran)
  40. Kondhektur: tukang narik utawa mriksa karcis ing bis utawa sepur (orang yang pekerjaannya menarik atau memeriksa tiket di bus atau kereta api)
  41. Kuli: wong sing nyambut gawe nanging diawasi mandhor (orang yang bekerja di bawah pengawasan mandor)
  42. Kundhi: tukang nggawe barang-barang gerabah (orang yang pekerjaannya membuat barang-barang dari tanah)
  43. Kusir: tukang nglakokake dhokar utawa kreta (orang yang pekerjaannya menjalankan dokar, delman, atau kereta kuda)
  44. Kyai: wong sing ahli babagan agama islam (orang yang ahli dalam hal agama islam)
  45. Madhaharan: tukang olah-olah (orang yang pekerjaannya memasak)
  46. Makelar: tukang nglantarake dol tinuku (orang yang pekerjaannya menjadi perantara jual beli)
  47. Malang: tukang dodolan kebo (orang yang pekerjaannya menjual kerbau)
  48. Malang: polisi desa (orang yang pekerjaannya menjaga keamanan desa)
  49. Mandhor: tukang sing pegaweyane ngawasi kuli (orang yang pekerjaannya mengawasi pekerjaan kuli)
  50. Masinis: tukang nglakokake sepur (orang yang pekerjaannya mengemudikan kereta api)
  51. Merbot: tukang nabuh bedhug mesjid (orang yang pekerjaannya menabuh bedug masjid)
  52. Mranggi: tukang nggawe warangka keris (orang yang pekerjaannya membuat wadah keris)
  53. Niyaga/Wiyaga: tukang nabuh gamelan (orang yang pekerjaannya memainkan alat musik gamelan)
  54. Pacalang: tukang ngulatake lakuning mungsuh/telik sandhi (prajurit yang bertugas memata-matai musuh)
  55. Pakathik/pekathik: tukang nuntun jaran (orang yang pekerjaannya menuntun kuda)
  56. Palayang: tukang ngeterake layang (orang yang pekerjaannya mengantarkan surat)
  57. Pandhe: tukang nggawe barang saka besi (orang yang pekerjaannya membuat barang dari besi)
  58. Panegar: tukang ndhidhik jaran (orang yang pekerjaannya melatih kuda)
  59. Pangobeng: tukang mbathik (orang yang pekerjaannya membatik kain)
  60. Panjak: tukang nabuh kendhang (orang yang pekerjaannya memainkan kendang)
  61. Para: tukang dodolan mas inten (orang yang pekerjaannya menjual emas dan intan)
  62. Peniti: tukang nata/nglaras gamelan (orang yang pekerjaannya menata dan menyesuaikan nada gamelan)
  63. Penjahit: tukang njahit klambi, celana lan sapanunggalane (orang yang pekerjaannya menjahit)
  64. Pesindhen/Sindhen: wong wadon kang gaweyane nyanyi ing karawitan (wanita yang pekerjaannya membawakan lagu/vokal pada karawitan)
  65. Prajurit: tukang mbelani negara (orang yang pekerjaannya membela negara)
  66. Pawongan: wong wadon tukang laden (orang yang pekerjaannya melayani)
  67. Sarawedi: tukang nggosok lan adol inten barleyan (orang yang pekerjaannya menggosok dan menjual intan berlian)
  68. Sayang: tukang nggawe barang saka tembaga (orang yang pekerjaannya membuat barang dari tembaga)
  69. Sekater: tukang naksir/nawakake ing pegadhean (orang yang pekerjaannya memperkirakan harga suatu barang di pegadaian)
  70. Sinoman: para nom-noman sing gaweyane laden ing tarub ing ndesa (pemuda-pemudi yang pekerjaannya melayani tamu di tempat orang punya gawe di kampung).
  71. Srati: tukang ngrumati gajah (orang yang pekerjaannya merawat gajah)
  72. Undhagi: tukang nggawe barang saka kayu (orang yang pekerjaannya membuat barang dari kayu.
  73. Ulu-ulu: tukang andum banyu kanggo ngileni sawah (orang yang pekerjaannya membagi air di pesawahan)

Pelajari juga 52 Arane Kembang bahasa Jawa, Manfaat, dan penggunaannya di jaman modern

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai contoh arane Tukang bahasa Jawa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, semoga membantu anda yang membutuhkan. Selalu kunjungi KawruhBasa.com untuk mendapatkan artikel terbaru seputar pembelajaran bahasa Jawa, atau ikuti kami di Google News

Berita Terkait

Contoh Purwakanthi Guru Sastra, Pemahaman dan Penggunaan dalam Karya Sastra Jawa
Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?
Agek Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup
Adus Bahasa Jawa: Pengertian, Tingkatan, dan Contoh Ungkapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Adu Bahasa Jawa: Serunya Menjelajahi Ragam Dialek dan Tingkatan Bahasa
Adon Bahasa Jawa: Memahami Arti, Filosofi, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Adol Bahasa Jawa: Menggali Potensi Bahasa Daerah sebagai Peluang Bisnis dan Pelestarian Budaya

Berita Terkait

Tuesday, 3 December 2024 - 21:04 WIB

Contoh Purwakanthi Guru Sastra, Pemahaman dan Penggunaan dalam Karya Sastra Jawa

Monday, 2 December 2024 - 19:36 WIB

Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?

Monday, 2 December 2024 - 19:23 WIB

Agek Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Thursday, 28 November 2024 - 20:51 WIB

Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup

Wednesday, 27 November 2024 - 21:51 WIB

Adu Bahasa Jawa: Serunya Menjelajahi Ragam Dialek dan Tingkatan Bahasa

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?

Monday, 2 Dec 2024 - 19:36 WIB

Bahasa Jawa

Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup

Thursday, 28 Nov 2024 - 20:51 WIB