Bahasa Jawa dikenal memiliki tingkatan bahasa yang membedakan cara bicara sesuai dengan lawan bicara atau konteks sosial. Salah satu tingkatan dalam bahasa Jawa adalah krama, yang digunakan dalam percakapan yang lebih sopan dan formal, terutama ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, dihormati, atau dalam situasi formal.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas bagaimana angka 1 hingga 100 diungkapkan dalam bahasa Jawa krama. Penguasaan angka dalam krama penting, terutama saat berbicara dalam konteks budaya Jawa yang menjunjung tinggi adat dan tata krama.
Angka 1-10 dalam Bahasa Jawa Krama
Angka | Krama | Krama Inggil |
---|---|---|
1 | setunggal | satunggal |
2 | kalih | kalih |
3 | tiga | tiga |
4 | sekawan | sekawan |
5 | gangsal | gangsal |
6 | enem | enem |
7 | pitu | pitu |
8 | wolu | wolu |
9 | sanga | sanga |
10 | sedasa | sedasa |
Pada tingkatan ini, penggunaan krama menunjukkan kesopanan dalam berbicara. Untuk menyebut angka 1 misalnya, kita menggunakan kata setunggal dalam krama, dan dalam krama inggil—yang lebih halus—menggunakan kata satunggal.
Baca juga: 7 Ucapan Belasungkawa dalam Bahasa Jawa untuk Orang yang Meninggal
Angka 11-19 dalam Bahasa Jawa Krama
Setelah angka 10, pola dasar penulisan angka dalam bahasa Jawa mengikuti prinsip penambahan, yaitu angka dasar ditambah dengan angka satuan. Berikut ini beberapa contohnya:
Angka | Krama |
---|---|
11 | sewelas |
12 | rolas |
13 | telulas |
14 | patbelas |
15 | gangsalbelas |
16 | nembelas |
17 | pitulas |
18 | wolulas |
19 | sangalas |
Angka 11 hingga 19 mengikuti pola dengan menggunakan akhiran -welas (artinya “belas”), yang berfungsi untuk menandakan angka di atas 10.
Baca juga: Selamat Sore dalam Bahasa Jawa: Ucapan yang Sarat Makna dan Kehangatan
Puluhan: Angka 20-90 dalam Bahasa Jawa Krama
Puluhan dalam bahasa Jawa menggunakan istilah-istilah tertentu untuk menyebutkan angka 20, 30, 40, dan seterusnya. Berikut adalah daftar angka puluhan:
Angka | Krama |
---|---|
20 | kalihdasa |
30 | tigangdasa |
40 | sekawan dasa |
50 | gangsal dasa |
60 | enem dasa |
70 | pitung dasa |
80 | wolung dasa |
90 | sangang dasa |
Untuk menyebut angka seperti 21 atau 32, pola yang digunakan adalah menggabungkan kata dasar untuk angka puluhan dengan angka satuannya. Misalnya, 21 adalah kalihdasa setunggal, dan 32 adalah tigangdasa kalih.
Angka 100: Seratus dalam Bahasa Jawa Krama
Angka 100 dalam bahasa Jawa krama disebut dengan setunggalatus. Namun, dalam percakapan sehari-hari yang sopan, kita cukup menyebut atus untuk merujuk pada angka ratusan, seperti atus setunggal.
Baca juga: Angka bahasa Jawa dari 0 sampai trilyun dan metode penulisannya
Menguasai angka dalam bahasa Jawa krama merupakan bagian penting dari tata bahasa Jawa yang halus. Dalam percakapan sehari-hari, pemilihan kata yang tepat saat menyebutkan angka akan mencerminkan kesopanan serta penghormatan terhadap lawan bicara. Pembelajaran bahasa Jawa, terutama dalam hal angka, membantu menjaga dan melestarikan kebudayaan serta bahasa yang kaya akan nilai-nilai etika dan moral ini.
Melalui panduan angka 1 hingga 100 dalam bahasa Jawa krama ini, diharapkan dapat mempermudah para pembelajar dan penutur bahasa Jawa untuk lebih memahami serta menggunakan angka dengan cara yang tepat sesuai konteks sosial yang berlaku.