Adoh Bahasa Jawa: Makna, Penggunaan, dan Filosofinya

Avatar of Supriyadi Pro

- Author

Monday, 25 November 2024 - 23:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa daerah di Indonesia yang kaya akan kosa kata dan nilai budaya. Salah satu kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah “adoh”. Meskipun terdengar sederhana, kata ini memiliki makna yang dalam serta berbagai aplikasi dalam konteks sosial, budaya, dan bahkan filosofi kehidupan masyarakat Jawa. Dalam artikel ini, kita akan membahas arti “adoh dalam bahasa Jawa”, penggunaannya, filosofi yang terkandung di dalamnya, dan contoh-contoh penerapan kata ini dalam kehidupan sehari-hari.

Arti “Adoh” dalam Bahasa Jawa

Dalam Bahasa Jawa, “adoh” berarti jauh. Kata ini digunakan untuk menggambarkan jarak, baik secara fisik maupun nonfisik, seperti hubungan emosional, waktu, atau bahkan kondisi spiritual. Contohnya:

  • Secara fisik: Omahé adoh saka kéné (Rumahnya jauh dari sini).
  • Secara emosional: Ora mung awaké adoh, nanging ati uga adoh (Bukan hanya tubuhnya yang jauh, tapi hatinya juga jauh).

Makna “adoh” dalam konteks emosional sering digunakan untuk menggambarkan kerenggangan hubungan, baik antarindividu maupun antarkelompok. Dalam konteks spiritual, kata ini dapat menggambarkan jarak seseorang dari nilai-nilai kebajikan atau kedekatan dengan Tuhan.

Ragam Penggunaan Kata “Adoh”

1. Adoh Secara Fisik

Penggunaan kata “adoh” untuk menyatakan jarak fisik sangat umum dalam percakapan sehari-hari. Orang Jawa sering menggunakan kata ini saat berbicara tentang lokasi atau perjalanan.
Contoh:

  • Pasaré adoh banget saka dalan gedhé (Pasarnya sangat jauh dari jalan besar).
  • Aku kudu mlaku suwe merga sekolahku adoh (Saya harus berjalan lama karena sekolah saya jauh).

2. Adoh dalam Konteks Emosional

Dalam hubungan sosial, kata “adoh” bisa menggambarkan renggangnya hubungan. Ini sering diucapkan ketika ada konflik atau jarak emosional antara orang-orang yang dulunya dekat.
Contoh:

  • Wis pirang taun ora ketemu, saiki rasane adoh banget (Sudah bertahun-tahun tidak bertemu, sekarang rasanya sangat jauh).
  • Senajan cedhak awak, nanging atiné adoh (Meskipun tubuhnya dekat, tetapi hatinya jauh).

3. Adoh dalam Filosofi Hidup Jawa

Kata “adoh” juga memiliki makna mendalam dalam budaya Jawa. Orang Jawa sering mengatakan “adoh ojo nganti adoh penggalihe” (jauh jangan sampai jauh pikirannya). Ungkapan ini mengingatkan bahwa jarak fisik seharusnya tidak menjadi alasan untuk kehilangan keterhubungan batin atau kepedulian terhadap sesama.

Filosofi di Balik “Adoh”

Orang Jawa sangat menghargai harmoni dan kedekatan, baik secara fisik maupun emosional. Filosofi hidup mereka mengajarkan bahwa meskipun jarak bisa jauh, hubungan hati harus tetap dekat. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini diterapkan melalui gotong royong, toleransi, dan rasa saling menjaga.

Filosofi lain terkait “adoh” adalah konsep “adoh ratu cedhak watu” yang berarti seseorang bisa jauh dari kekuasaan, tetapi dekat dengan kehidupan rakyat biasa. Ungkapan ini sering digunakan untuk mengingatkan agar tetap rendah hati meskipun memiliki status tinggi.

Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Adoh dalam Konteks Budaya

Dalam budaya Jawa, kata “adoh” sering digunakan untuk mengungkapkan sikap sopan santun. Contohnya, seseorang yang menghormati orang lain akan menjaga perilaku agar tidak membuat mereka merasa “adoh” atau dijauhi.
Contoh:

  • Aja adoh-adoh karo sedulur, amarga sedulur iku donga kang paling ikhlas (Jangan jauh-jauh dengan saudara, karena saudara adalah doa yang paling tulus).

2. Adoh dan Waktu

Selain menggambarkan jarak fisik, “adoh” juga sering digunakan untuk menunjukkan waktu yang terasa jauh. Misalnya:

  • Ulang taunku isih adoh, tapi aku wis nyiapake pesta (Ulang tahunku masih jauh, tetapi aku sudah menyiapkan pesta).
  • Jaman biyen adoh banget karo jaman saiki (Zaman dulu sangat jauh berbeda dengan zaman sekarang).

Pentingnya Memahami Makna “Adoh”

Dalam masyarakat Jawa, memahami kata “adoh” tidak hanya membantu dalam komunikasi sehari-hari, tetapi juga mempererat hubungan sosial. Kata ini mengajarkan pentingnya kedekatan emosional dan spiritual meskipun ada jarak fisik.

Bagi pembelajar Bahasa Jawa, memahami penggunaan kata ini juga membuka pintu untuk memahami nilai-nilai luhur masyarakat Jawa, seperti kepedulian, kesederhanaan, dan penghormatan terhadap orang lain.

Baca juga: Adhi Bahasa Jawa: Arti, Makna, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-Hari

Adoh dalam bahasa Jawa” memiliki makna yang luas, mulai dari jarak fisik hingga kedalaman emosional dan filosofi hidup. Melalui kata sederhana ini, kita diajak untuk tidak hanya memahami arti “jauh,” tetapi juga menjaga kedekatan hati dan pikiran, meskipun dalam kondisi terpisah.

Ingin belajar lebih lanjut tentang bahasa dan budaya Jawa? Nantikan artikel kami berikutnya tentang “Cedhak: Kebalikan Adoh dalam Bahasa Jawa” dan temukan keindahan bahasa ini lebih dalam!

Berita Terkait

Contoh Purwakanthi Guru Sastra, Pemahaman dan Penggunaan dalam Karya Sastra Jawa
Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?
Agek Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup
Adus Bahasa Jawa: Pengertian, Tingkatan, dan Contoh Ungkapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Adu Bahasa Jawa: Serunya Menjelajahi Ragam Dialek dan Tingkatan Bahasa
Adon Bahasa Jawa: Memahami Arti, Filosofi, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Adol Bahasa Jawa: Menggali Potensi Bahasa Daerah sebagai Peluang Bisnis dan Pelestarian Budaya

Berita Terkait

Tuesday, 3 December 2024 - 21:04 WIB

Contoh Purwakanthi Guru Sastra, Pemahaman dan Penggunaan dalam Karya Sastra Jawa

Monday, 2 December 2024 - 19:36 WIB

Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?

Monday, 2 December 2024 - 19:23 WIB

Agek Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Thursday, 28 November 2024 - 20:51 WIB

Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup

Wednesday, 27 November 2024 - 21:51 WIB

Adu Bahasa Jawa: Serunya Menjelajahi Ragam Dialek dan Tingkatan Bahasa

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?

Monday, 2 Dec 2024 - 19:36 WIB

Bahasa Jawa

Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup

Thursday, 28 Nov 2024 - 20:51 WIB