“Abang” dalam Bahasa Jawa Ngoko: Makna dan Penggunaannya

Avatar of Supriyadi Pro

- Author

Wednesday, 20 November 2024 - 19:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam bahasa Jawa Ngoko, kata “abang” memiliki arti yang sangat umum dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa kata ini tidak hanya merujuk pada warna? Mari kita eksplorasi lebih jauh tentang arti dan penggunaan kata ‘abang’ dalam bahasa Jawa, khususnya dalam ragam ngoko.

Apa Arti “Abang” dalam Bahasa Jawa Ngoko?

Secara sederhana, “abang” dalam bahasa Jawa Ngoko berarti “merah”. Kata ini digunakan untuk menggambarkan warna yang sama seperti dalam bahasa Indonesia. Contohnya:

  • “Tulung, jupukna bal abang iku.”
    (“Tolong, ambilkan bola merah itu.”)

Namun, selain merujuk pada warna, “abang” juga memiliki makna lain dalam konteks tertentu. Misalnya, kata ini bisa menjadi sebutan untuk kakak laki-laki di beberapa daerah berbahasa Jawa, meskipun lebih umum menggunakan kata “mas” untuk konteks ini.

Penggunaan Kata “Abang” dalam Kalimat Ngoko

1. Sebagai Deskripsi Warna

Dalam konteks warna, “abang” sering dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang berwarna merah. Contoh:

  • “Kembang abang iku apik banget.”
    (“Bunga merah itu sangat indah.”)
  • Aku tuku klambi abang kanggo acara pesta.”
    (“Aku membeli baju merah untuk acara pesta.”)

2. Sebagai Julukan atau Nama

Di beberapa daerah, “abang” bisa menjadi julukan seseorang yang memiliki ciri khas terkait warna merah. Misalnya, seseorang yang sering memakai baju merah atau memiliki ciri rambut kemerahan.

3. Sebagai Simbol atau Makna Tersirat

Dalam budaya Jawa, warna merah sering dikaitkan dengan keberanian, semangat, atau sesuatu yang mencolok. Oleh karena itu, kata “abang” juga dapat digunakan dalam arti simbolis untuk menggambarkan karakteristik tertentu.
Contoh:

  • “Jiwane abang kaya sing ora wedi opo-opo.”
    (“Semangatnya merah seperti tidak takut apa pun.”)

Perbedaan “Abang” dalam Ragam Bahasa Jawa

Bahasa Jawa memiliki tiga tingkat kesantunan utama: Ngoko, Madya, dan Krama. Dalam ragam Krama, “abang” untuk warna merah akan berubah menjadi “abrit.” Berikut perbandingannya:

Ragam BahasaKata untuk “Merah”Contoh Kalimat
NgokoAbang“Bal abang iki cilik.”
MadyaAbang“Bal abang iki gedhe.”
KramaAbrit“Bal abrit niki alit.”

Baca juga: Abang raine artinya apa?

Fakta Menarik tentang Kata “Abang”

  1. Kata Serapan di Bahasa Indonesia
    Dalam bahasa Indonesia, kata “abang” juga digunakan sebagai istilah untuk kakak laki-laki, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya. Meski penggunaannya berbeda, istilah ini memiliki kesamaan budaya.
  2. Makna Filosofis dalam Budaya Jawa
    Warna merah atau “abang” dalam tradisi Jawa sering diasosiasikan dengan keberanian dan kekuatan. Dalam upacara tradisional, merah biasanya digunakan bersama warna putih, hitam, dan kuning untuk mencerminkan harmoni alam.
  3. Pengaruh pada Nama Tempat
    Beberapa nama tempat di Jawa menggunakan kata “abang” karena terkait warna atau sejarah tertentu, seperti “Gunung Abang” di Bali, yang mendapatkan namanya karena tanahnya yang berwarna merah.

Pelajari bahasa Jawa lainnya dengan membaca: Tabel daftar Bahasa Jawa dan Artinya dalam bahasa Indonesia

Kata “abang” dalam bahasa Jawa Ngoko memiliki makna yang sederhana namun kaya akan konteks budaya. Selain berarti warna merah, kata ini mencerminkan aspek tradisi dan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa. Dengan memahami penggunaan kata ini, kita dapat lebih mengenal keindahan dan kedalaman bahasa Jawa.

Penasaran dengan kosakata lain dalam bahasa Jawa? Simak artikel kami berikutnya tentang “bedane abang lan abrit” untuk memahami perbedaan lebih detail!

Berita Terkait

Contoh Purwakanthi Guru Sastra, Pemahaman dan Penggunaan dalam Karya Sastra Jawa
Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?
Agek Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup
Adus Bahasa Jawa: Pengertian, Tingkatan, dan Contoh Ungkapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Adu Bahasa Jawa: Serunya Menjelajahi Ragam Dialek dan Tingkatan Bahasa
Adon Bahasa Jawa: Memahami Arti, Filosofi, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Adol Bahasa Jawa: Menggali Potensi Bahasa Daerah sebagai Peluang Bisnis dan Pelestarian Budaya
Tag :

Berita Terkait

Tuesday, 3 December 2024 - 21:04 WIB

Contoh Purwakanthi Guru Sastra, Pemahaman dan Penggunaan dalam Karya Sastra Jawa

Monday, 2 December 2024 - 19:36 WIB

Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?

Monday, 2 December 2024 - 19:23 WIB

Agek Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Thursday, 28 November 2024 - 20:51 WIB

Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup

Wednesday, 27 November 2024 - 21:51 WIB

Adu Bahasa Jawa: Serunya Menjelajahi Ragam Dialek dan Tingkatan Bahasa

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?

Monday, 2 Dec 2024 - 19:36 WIB

Bahasa Jawa

Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup

Thursday, 28 Nov 2024 - 20:51 WIB