Bahasa Jawa memiliki kekayaan kosakata yang sangat luas, dengan banyak kata yang memiliki makna beragam tergantung pada konteks penggunaannya. Salah satu kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah barêng. Kata ini memiliki makna yang beragam dan unik, tergantung pada situasi dan kalimat di mana kata tersebut digunakan. Dalam artikel ini, kita akan membahas arti kata barêng dalam bahasa Jawa secara mendalam, termasuk penggunaannya dalam berbagai konteks dan tingkat kesopanan bahasa Jawa.
Daftar isi artikel
Pengertian Dasar Barêng
Secara umum, kata barêng dalam bahasa Jawa memiliki arti “bersama-sama” atau “barengan”. Kata ini digunakan untuk menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh lebih dari satu orang secara bersamaan. Misalnya:
- “Ayo menyang pasar barêng!”
(Mari pergi ke pasar bersama-sama!)
Dalam kalimat tersebut, kata barêng menunjukkan bahwa ajakan untuk pergi ke pasar dilakukan secara kolektif atau bersama-sama.
Variasi Penggunaan Kata Barêng
Bahasa Jawa dikenal dengan tingkatan bahasanya yang mencakup ngoko, madya, dan krama. Kata barêng juga memiliki fleksibilitas untuk digunakan di ketiga tingkat ini. Berikut adalah penjelasannya:
a. Barêng dalam Ngoko
Ngoko adalah tingkatan bahasa Jawa yang digunakan dalam situasi informal, seperti berbicara dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda. Dalam konteks ini, kata barêng dapat digunakan secara langsung tanpa perubahan bentuk. Contoh:
- “Aku arep mangan barêng kancaku.”
(Saya mau makan bersama teman saya.)
b. Barêng dalam Madya
Madya adalah tingkatan bahasa yang digunakan dalam situasi semi-formal. Dalam penggunaan madya, kata barêng biasanya tetap sama, namun kalimat sekitarnya akan menggunakan kosakata yang lebih halus. Contoh:
- “Kula ajeng dhahar barêng kaliyan rencang kula.”
(Saya akan makan bersama teman saya.)
c. Barêng dalam Krama
Krama adalah tingkatan bahasa yang paling halus dan digunakan dalam situasi formal atau saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau dihormati. Dalam krama, kata barêng dapat digantikan dengan frasa yang lebih sopan. Contoh:
- “Kula badhe dhahar sesarengan kaliyan panjenengan.”
(Saya akan makan bersama Anda.)
Makna Lain Kata Barêng
Selain berarti “bersama-sama”, kata barêng dalam bahasa Jawa juga dapat memiliki makna lain tergantung pada konteks penggunaannya. Beberapa di antaranya adalah:
a. Barêng sebagai Kata Benda
Kata barêng juga bisa berarti “barang” dalam pengertian benda atau sesuatu yang berwujud. Contoh:
- “Barêng iki kudu dijaga apik-apik.”
(Barang ini harus dijaga dengan baik.)
Dalam kalimat ini, barêng tidak lagi menunjukkan kebersamaan, tetapi merujuk pada objek fisik.
b. Barêng sebagai Kata Keterangan Waktu
Dalam beberapa kasus, barêng dapat digunakan untuk menunjukkan waktu yang bersamaan atau berdekatan. Contoh:
- “Barêng karo esuk, aku wis mangkat.”
(Bersamaan dengan pagi, saya sudah berangkat.)
Penggunaan ini menunjukkan bahwa suatu tindakan terjadi pada waktu yang sama dengan kejadian lain.
Ungkapan atau Peribahasa dengan Kata Barêng
Dalam budaya Jawa, terdapat banyak ungkapan atau peribahasa yang menggunakan kata barêng untuk menyampaikan pesan moral atau filosofi hidup. Beberapa contohnya adalah:
- “Barêng dhélok ora barêng nglakoni.”
(Melihat bersama tetapi tidak melakukan bersama.)
Ungkapan ini mengajarkan bahwa meskipun orang melihat hal yang sama, tidak semua orang akan mengambil tindakan yang sama. - “Barêng baris, ora barêng bebarengan.”
(Bersama-sama berbaris, tetapi tidak bersama dalam hati.)
Peribahasa ini menggambarkan situasi di mana orang tampak bersatu secara fisik, tetapi sebenarnya tidak memiliki tujuan yang sama.
Relevansi Kata Barêng dalam Kehidupan Modern
Dalam kehidupan modern, konsep kebersamaan yang diwakili oleh kata barêng masih sangat relevan. Di tengah individualisme yang semakin meningkat, semangat untuk melakukan sesuatu secara barêng atau bersama-sama tetap menjadi nilai penting dalam budaya Jawa. Hal ini dapat terlihat dalam berbagai tradisi masyarakat Jawa, seperti gotong royong, kenduri, dan kegiatan sosial lainnya.
a. Gotong Royong
Gotong royong adalah salah satu implementasi nyata dari konsep barêng dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kegiatan ini, semua orang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama, seperti membangun rumah, membersihkan lingkungan, atau membantu tetangga yang membutuhkan.
b. Tradisi Kenduri
Kenduri atau selamatan adalah acara di mana masyarakat berkumpul untuk mendoakan sesuatu. Kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan solidaritas sosial yang erat kaitannya dengan makna barêng.
Baca juga: Arti “Bapa” dalam Bahasa Jawa
Kata barêng dalam bahasa Jawa memiliki makna yang kaya dan beragam, mulai dari kebersamaan hingga benda atau barang. Penggunaan kata ini tidak hanya menunjukkan fleksibilitas bahasa Jawa, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya yang menjunjung tinggi semangat kolektivitas dan kebersamaan. Dalam berbagai tingkat bahasa, baik ngoko, madya, maupun krama, kata barêng tetap menjadi bagian penting dari komunikasi sehari-hari.
Dengan memahami arti dan penggunaan kata barêng, kita tidak hanya belajar bahasa Jawa secara teknis, tetapi juga memahami filosofi hidup masyarakat Jawa yang penuh dengan nilai kebersamaan. Maka, mari kita terus melestarikan bahasa dan budaya Jawa, agar kekayaan ini tidak hilang ditelan waktu.