Bahasa Jawanya sebentar

Avatar of Supriyadi Pro

- Author

Wednesday, 9 October 2024 - 14:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam bahasa Jawa, kata “sebentar” bisa diterjemahkan menjadi beberapa istilah, tergantung pada konteks penggunaannya dan tingkat keformalan bahasa. Bahasa Jawa memiliki tingkatan atau tingkatan tutur, yang dikenal dengan sebutan “ngoko” (kasar), “madya” (menengah), dan “krama” (halus). Masing-masing tingkat ini digunakan sesuai dengan hubungan sosial antar pembicara, situasi, dan budaya Jawa.

Berikut adalah beberapa terjemahan kata “sebentar” dalam bahasa Jawa berdasarkan tingkat tuturnya:

1. Ngoko (bahasa sehari-hari atau informal)

Dalam bahasa ngoko, kata “sebentar” sering diterjemahkan menjadi “sedilut” atau “sakwetara”. Kedua kata ini digunakan dalam situasi yang santai atau percakapan sehari-hari antara teman sebaya atau orang yang sudah akrab. Contohnya:

  • “Tunggu sedilut, aku lagi sibuk.”
  • “Sakwetara wae, aku bakal bali.”

2. Krama Madya (tingkat menengah)

Pada tingkat ini, istilah yang digunakan tetap bisa serupa, seperti “sakwetara”. Meskipun sedikit lebih sopan daripada ngoko, penggunaannya masih cocok untuk interaksi yang tidak terlalu formal.

Bacda juga: Cerita Timun Mas, Dongeng Legendaris dalam Bahasa Jawa

3. Krama Inggil (bahasa halus atau sangat sopan)

Untuk tingkat bahasa yang lebih halus atau sopan, terutama ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau dihormati, kata “sebentar” diterjemahkan menjadi “sakderengipun” atau “kados wonten ing sekedhap”. Penggunaan bahasa ini menunjukkan rasa hormat dan tata krama yang tinggi. Contohnya:

  • “Mangga pinarak sekedhap rumiyin.”
  • “Sakderengipun panjenengan tindak, mangga ngendikan rumiyin.”

Baca juga: Bahasa Jawanya Permisi dan Konteks Penggunaannya

Pemilihan kata dalam bahasa Jawa sangat penting karena dapat memengaruhi kesopanan dan rasa hormat dalam komunikasi. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan tingkat bahasa dengan situasi dan lawan bicara agar tidak menyinggung perasaan dan menjaga keselarasan dalam percakapan.

Berita Terkait

Contoh Purwakanthi Guru Sastra, Pemahaman dan Penggunaan dalam Karya Sastra Jawa
Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?
Agek Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup
Adus Bahasa Jawa: Pengertian, Tingkatan, dan Contoh Ungkapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Adu Bahasa Jawa: Serunya Menjelajahi Ragam Dialek dan Tingkatan Bahasa
Adon Bahasa Jawa: Memahami Arti, Filosofi, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Adol Bahasa Jawa: Menggali Potensi Bahasa Daerah sebagai Peluang Bisnis dan Pelestarian Budaya

Berita Terkait

Tuesday, 3 December 2024 - 21:04 WIB

Contoh Purwakanthi Guru Sastra, Pemahaman dan Penggunaan dalam Karya Sastra Jawa

Monday, 2 December 2024 - 19:36 WIB

Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?

Monday, 2 December 2024 - 19:23 WIB

Agek Bahasa Jawa: Pengertian, Contoh, dan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Thursday, 28 November 2024 - 20:51 WIB

Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup

Wednesday, 27 November 2024 - 21:51 WIB

Adu Bahasa Jawa: Serunya Menjelajahi Ragam Dialek dan Tingkatan Bahasa

Berita Terbaru

Bahasa Jawa

Aja Bahasa Jawa, Apa arti kata ini? Kapan kata ini digunakan?

Monday, 2 Dec 2024 - 19:36 WIB

Bahasa Jawa

Agama Bahasa Jawa: Memahami Makna dan Filosofi Hidup

Thursday, 28 Nov 2024 - 20:51 WIB