Kehilangan seseorang yang kita cintai adalah momen yang sangat sulit dalam hidup. Dalam tradisi Jawa, mengungkapkan rasa belasungkawa adalah wujud solidaritas dan kepedulian terhadap keluarga yang berduka. Ucapan-ucapan ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum atau almarhumah, tetapi juga sebagai bentuk dukungan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Berikut adalah beberapa ucapan belasungkawa dalam bahasa Jawa yang dapat digunakan saat ada teman, kerabat, atau tetangga yang meninggal dunia:
1. “Sugeng tindak, mugi Gusti Allah paring pangapunten lan paring panggenan ing swarga.”
Artinya: “Selamat jalan, semoga Allah memberikan ampunan dan tempat di surga.”
Ucapan ini mengandung harapan agar almarhum diberikan pengampunan atas segala kesalahannya dan ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Tuhan.
2. “Mugi Gusti Allah maringi kekuatan lan kasabaran kang ageng marang sedoyo keluarga ingkang ditilar.”
Artinya: “Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran yang besar kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan.”
Ucapan ini lebih ditujukan kepada keluarga yang ditinggalkan, dengan harapan mereka diberi ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan yang berat.
3. “Innalillahi wa innailaihi raji’un, mugi Gusti paring pangapunten lan tentrem marang almarhum lan kaluwarga kang katilar dipun paringi kesabaran.”
Artinya: “Sesungguhnya kita milik Allah dan akan kembali kepada-Nya, semoga Tuhan memberikan pengampunan dan ketenangan kepada almarhum serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran.”
Ucapan ini mencerminkan keikhlasan dalam menghadapi takdir Tuhan dan menekankan doa bagi almarhum maupun keluarga.
Baca juga: Selamat Pagi dalam Bahasa Jawa Halus: Ungkapan Hormat dan Kesopanan
4. “Nyuwun tulung kagem sedaya kanca lan keluarga, supados tansah donga kagem almarhum/almarhumah, mugi Gusti Allah maringi panggenan ingkang paling mulya.”
Artinya: “Memohon bantuan kepada seluruh teman dan keluarga untuk senantiasa mendoakan almarhum/almarhumah, semoga Allah memberikan tempat yang paling mulia.”
Ucapan ini menekankan pentingnya doa bersama sebagai bentuk penghormatan kepada yang sudah meninggal, dengan harapan agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
5. “Kita sedaya nyuwun donga, mugi arwahipun almarhum/almarhumah dipun tentremaken wonten ing alam ngibure Gusti.”
Artinya: “Kita semua memohon doa, semoga arwah almarhum/almarhumah diberikan ketenangan di alam kubur.”
Kalimat ini merupakan bentuk harapan agar arwah almarhum mendapatkan ketenangan di alam akhirat dan proses menuju kehidupan berikutnya berjalan dengan damai.
6. “Sedaya titah ing donya punika milikipun Gusti Allah, mugi panjenengan sakeluarga dipun paringi kekuatan ngadepi musibah punika.”
Artinya: “Segala makhluk di dunia ini adalah milik Allah, semoga Anda sekeluarga diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah ini.”
Ucapan ini ditujukan kepada keluarga yang berduka, mengingatkan bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan, dan kekuatan serta kesabaran sangat diperlukan dalam menerima kepergian seseorang.
Baca juga: “Bahasa Jawanya 25: Memahami Kosakata dalam Kehidupan Sehari-hari”
7. “Nuwun sewu kagem sedaya, kita sedaya namung saged ngaturaken donga mugi almarhum dipun purih dosane lan dipun angkat drajate wonten ing swarga.”
Artinya: “Maaf kepada semuanya, kita hanya bisa menyampaikan doa semoga almarhum diampuni dosanya dan diangkat derajatnya di surga.”
Kalimat ini menunjukkan kerendahan hati dalam mendoakan yang telah pergi, sembari berharap Tuhan mengangkat derajatnya di kehidupan selanjutnya.
Baca juga: Ucapan Belasungkawa dalam Bahasa Jawa Islam
Ucapan belasungkawa dalam bahasa Jawa sarat akan makna dan nilai budaya yang dalam. Ungkapan-ungkapan ini tidak hanya berisi doa bagi yang meninggal, tetapi juga sebagai wujud perhatian kepada keluarga yang ditinggalkan.
Penggunaan bahasa Jawa dalam momen duka ini juga menunjukkan penghormatan terhadap tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal.
Mengucapkan belasungkawa dengan tulus dapat memberikan rasa nyaman dan dukungan moral kepada keluarga yang berduka, serta menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara, dan kita akan kembali kepada Sang Pencipta.