“Iclik” merupakan salah satu kata dalam bahasa Jawa yang terdengar kurang pantas jika diucapkan di depan umum khususnya di masyarakat Jawa Tengah. Hal ini karena maknanya yang menuju konotasi negatif. Bahasa Jawa, sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, kaya akan kosakata yang memiliki nuansa makna dan seringkali sulit diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa Indonesia atau bahasa lain. Kata “iclik” adalah salah satu contohnya.
Pengertian “Iclik”
Dalam bahasa Jawa, “iclik” merupakan sebuah kosakata gaul yang umumnya digunakan untuk menggambarkan perbuatan negatif antara pria dan wanita dewasa. Kata ini sering kali dipakai untuk menunjukkan perbuatan tak senonoh yang umumnya dilakukan dua orang yang berlawanan jenis.
Sebagai contoh, ketika seseorang menyebut “dia sedang iclik,” ini merujuk pada orang yang sedang melakukan kegiatan seksual.
Baca juga: Peli dalam Bahasa Jawa: Makna dan Budaya di Baliknya
Kata “iclik” diambil dari kegiatan yang diambil dari suara yang ditimbulkan dari kegiatan seksual. Dari sini, saya kira anda paham apa yang dimaksudkan oleh admin.
Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa kata “iclik” dalam bahasa Jawa menggambarkan suatu kegiatan seksual.
Penggunaan kata ini menunjukkan kekayaan bahasa Jawa dalam mengekspresikan berbagai nuansa dan makna yang mungkin tidak ditemukan dalam bahasa lain.
Namun, meskipun sederhana, kata “iclik” dapat memberikan gambaran yang jelas tentang suatu perbuatan yang dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.
Baca juga: Arti “kemayu” dalam bahasa Jawa
Dengan memahami kata-kata seperti “iclik,” kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya dan bahasa daerah di Indonesia yang penuh dengan keunikan dan keberagaman.