kawruhbasa.com – Bahasa Jawa memiliki banyak kata dengan makna mendalam, termasuk dalam menyebut benda sehari-hari. Salah satu kata yang menarik untuk dibahas adalah gelang. Benda yang sering digunakan sebagai perhiasan ini tidak hanya memiliki fungsi estetika, tetapi juga makna kultural yang erat dengan kehidupan masyarakat Jawa.
Daftar isi artikel
Makna Gelang dalam Bahasa Jawa
Secara umum, gelang merupakan aksesoris yang dikenakan di pergelangan tangan. Namun, dalam bahasa Jawa, makna gelang tidak hanya terbatas pada perhiasan. Kata ini juga sering digunakan dalam berbagai ungkapan yang menggambarkan siklus kehidupan, filosofi, dan bahkan simbol status sosial.
Dalam beberapa daerah di Jawa, gelang juga sering dikaitkan dengan perlambang nasib atau perjalanan hidup seseorang. Misalnya, seseorang yang selalu mengalami kejadian berulang disebut sebagai “muter kaya gelang”, yang berarti hidupnya seperti lingkaran gelang yang terus berputar.
Filosofi Gelang dalam Budaya Jawa

Gelang memiliki bentuk lingkaran yang tidak memiliki ujung maupun pangkal. Bentuk ini dianggap mencerminkan keseimbangan, kesinambungan, dan siklus kehidupan yang terus berjalan. Dalam budaya Jawa, konsep keseimbangan sangat dijunjung tinggi, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
1. Kesinambungan Hidup
Dalam ajaran kebudayaan Jawa, kehidupan manusia dipandang sebagai sebuah siklus yang terus berputar. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup diyakini memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga perlu dijalani dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan.
2. Simbol Kesatuan dan Harmoni
Gelang yang melingkar erat di pergelangan tangan melambangkan hubungan yang tidak terputus antara manusia dengan sesamanya, serta manusia dengan alam. Hal ini selaras dengan konsep “rukun” dalam masyarakat Jawa yang menekankan pentingnya harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Makna Perlindungan dan Keselamatan
Di beberapa daerah, gelang dipercaya memiliki kekuatan untuk melindungi pemakainya dari energi negatif. Oleh karena itu, banyak orang tua yang membekali anak-anak mereka dengan gelang berbahan khusus, seperti gelang akar bahar atau gelang perak, sebagai bentuk perlindungan.
Penggunaan Gelang dalam Tradisi Jawa
Gelang memiliki peran penting dalam berbagai tradisi masyarakat Jawa, baik dalam upacara adat maupun kepercayaan spiritual. Berikut adalah beberapa penggunaan gelang dalam kehidupan sehari-hari:
1. Gelang dalam Upacara Perkawinan
Dalam prosesi pernikahan adat Jawa, gelang sering kali menjadi bagian dari mas kawin yang diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita. Gelang yang diberikan melambangkan harapan akan hubungan yang langgeng dan saling melengkapi.
2. Gelang sebagai Penanda Status Sosial
Dahulu, penggunaan gelang di kalangan masyarakat Jawa juga mencerminkan status sosial seseorang. Gelang emas atau perak biasanya dikenakan oleh kaum bangsawan dan orang-orang dari keluarga terpandang, sementara gelang berbahan kayu atau tembaga lebih umum digunakan oleh masyarakat biasa.
3. Gelang untuk Bayi dan Anak-anak
Dalam budaya Jawa, bayi yang baru lahir sering dipakaikan gelang yang dipercaya dapat memberikan perlindungan dari gangguan makhluk halus. Gelang berbahan emas atau akar bahar biasanya menjadi pilihan utama karena diyakini memiliki kekuatan spiritual tertentu.
Ungkapan dan Peribahasa tentang Gelang dalam Bahasa Jawa
Bahasa Jawa kaya akan peribahasa dan ungkapan yang menggunakan kata gelang sebagai simbol kehidupan. Beberapa di antaranya adalah:
- “Urip iki muter kaya gelang” – Hidup ini berputar seperti gelang, artinya segala sesuatu dalam kehidupan ini bersifat siklus dan bisa kembali ke titik awal.
- “Gelang ora mung kanggo hiasan, nanging uga nggambarake perjalanan urip” – Gelang bukan sekadar perhiasan, tetapi juga menggambarkan perjalanan hidup seseorang.
- “Gelang emas ora bakal dadi besi” – Gelang emas tidak akan menjadi besi, mengandung makna bahwa sesuatu yang memiliki nilai tinggi tidak akan kehilangan kualitasnya meskipun dalam keadaan sulit.
Gelang dalam Kehidupan Modern
Di era modern, gelang masih memiliki daya tarik tersendiri, baik sebagai aksesoris maupun sebagai simbol kepercayaan budaya. Banyak orang Jawa yang tetap mempertahankan tradisi memakai gelang dengan tujuan tertentu, seperti perlindungan, kesehatan, atau sekadar sebagai penanda identitas budaya.
Industri perhiasan tradisional di Jawa juga terus berkembang dengan inovasi desain gelang yang menggabungkan unsur klasik dan modern. Gelang berbahan emas dan perak dengan motif khas Jawa tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menampilkan keindahan budaya dalam gaya berpakaian mereka.
Baca juga: Arti Geger bukan sekedar ribut
Makna gelang dalam bahasa Jawa tidak hanya sekadar perhiasan, tetapi juga mencerminkan filosofi hidup, keseimbangan, dan perlindungan. Penggunaan gelang dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa menunjukkan betapa pentingnya benda ini dalam tradisi dan budaya lokal. Dengan memahami arti gelang dalam bahasa dan budaya Jawa, kita dapat lebih menghargai kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Referensi:
- Koentjaraningrat. (1985). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
- Suwardi Endraswara. (2018). Filosofi Budaya Jawa dalam Kehidupan Sehari-hari. Yogyakarta: Narasi.
- Sunarto. (2003). Simbolisme dalam Budaya Jawa. Solo: Pustaka Sinar Harapan.