Arti “Dawa” dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

- Author

Tuesday, 11 February 2025 - 08:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawruhbasa.com – Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang kaya akan kosakata dan makna filosofis. Salah satu kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah “dawa”. Kata ini memiliki berbagai arti tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas arti “dawa” dalam bahasa Jawa, filosofi di baliknya, serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Arti “Dawa” dalam Bahasa Jawa

Secara umum, “dawa” dalam bahasa Jawa berarti “panjang”. Kata ini bisa digunakan untuk mendeskripsikan berbagai hal yang memiliki dimensi memanjang, baik secara fisik maupun konseptual. Namun, dalam percakapan masyarakat Jawa, “dawa” juga bisa memiliki makna yang lebih luas.

1. Makna Fisik: Panjang dalam Ukuran

Dalam penggunaannya yang paling dasar, “dawa” merujuk pada sesuatu yang memiliki panjang lebih dari biasanya. Contohnya:

  • Rambutmu dawa banget! (Rambutmu sangat panjang!)
  • Jalane dawa lan angel dilewati. (Jalannya panjang dan sulit dilewati.)

Dalam contoh tersebut, “dawa” digunakan untuk mendeskripsikan ukuran panjang dari suatu benda atau jalan.

2. Makna Kiasan: Bicara Panjang Lebar

Dalam konteks lain, “dawa” bisa digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berbicara terlalu panjang atau bertele-tele. Dalam hal ini, kata “dawa” memiliki konotasi negatif karena dianggap terlalu berlebihan dalam berbicara.

  • Ojo dawa-dawa ngomong, langsung wae! (Jangan terlalu panjang berbicara, langsung saja!)
  • Omongane kok dawa, aku malah bingung. (Bicaranya panjang sekali, saya malah bingung.)

Ungkapan ini sering digunakan ketika seseorang ingin menyampaikan pesan secara ringkas tanpa perlu bertele-tele.

3. Makna Filosofis: Kesabaran dan Panjang Akal

Dalam filosofi Jawa, “dawa” juga bisa dikaitkan dengan kesabaran dan ketekunan. Orang yang memiliki “dawa” dalam pemikiran dianggap sebagai seseorang yang sabar, berpikir panjang, dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.

  • Wong sing dawa pikirane mesthi bisa sukses. (Orang yang berpikir panjang pasti bisa sukses.)
  • Urip iku kudu dawa sabar lan ikhlas. (Hidup itu harus panjang sabar dan ikhlas.)

Dari sudut pandang ini, “dawa” memiliki makna yang lebih dalam dan berkaitan dengan karakter seseorang.

Penggunaan “Dawa” dalam Budaya dan Kearifan Lokal Jawa

Dalam kehidupan sehari-hari, kata “dawa” tidak hanya digunakan dalam percakapan biasa, tetapi juga dalam berbagai pepatah dan peribahasa Jawa yang sarat akan makna kehidupan. Beberapa contoh penggunaan “dawa” dalam kearifan lokal antara lain:

  1. “Dawa umur, dawa rejeki” – Panjang umur dan panjang rezeki. Ungkapan ini sering digunakan sebagai doa bagi seseorang agar diberikan umur yang panjang dan rezeki yang melimpah.
  2. “Dawa pikir, dawa sabar” – Panjang akal dan panjang kesabaran. Maksudnya adalah seseorang harus memiliki pemikiran yang matang dan kesabaran yang tinggi dalam menghadapi kehidupan.
  3. “Sing dawa tangane, bakal akeh rejekine” – Orang yang memiliki tangan panjang (rajin bekerja) akan mendapatkan banyak rezeki.

Pepatah-pepatah ini menunjukkan bagaimana “dawa” tidak hanya sekadar kata, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat Jawa.

“Dawa” dalam Konteks Modern dan Media Sosial

Dalam era digital dan media sosial seperti sekarang, istilah “dawa” tetap relevan dan sering digunakan dalam berbagai konteks. Misalnya, dalam diskusi online atau media sosial, orang Jawa mungkin menggunakan kata “dawa” untuk menyatakan seseorang yang terlalu bertele-tele dalam mengetik komentar atau memberikan opini yang terlalu panjang tanpa kesimpulan yang jelas.

  • “Cukup pendek wae komentare, ora usah dawa-dawa!” (Komentarnya cukup pendek saja, tidak perlu panjang-panjang!)

Selain itu, “dawa” juga bisa digunakan dalam dunia bisnis dan karier untuk menggambarkan seseorang yang berpikir panjang dalam merencanakan masa depan. Dalam konteks ini, berpikir “dawa” dianggap sebagai sebuah keunggulan.

Baca juga: Arti Darma dalam Bahasa Jawa: Makna Filosofis dan Implementasinya dalam Kehidupan Sehari-hari

Kata “dawa” dalam bahasa Jawa memiliki beragam makna tergantung pada konteks penggunaannya. Secara umum, “dawa” berarti panjang, tetapi juga dapat merujuk pada cara berbicara yang bertele-tele, kesabaran, serta ketekunan dalam berpikir dan bertindak. Dalam budaya Jawa, “dawa” sering digunakan dalam pepatah dan ungkapan yang mengandung nilai-nilai kehidupan.

Dalam era modern, makna “dawa” tetap relevan, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam dunia digital dan profesional. Pemahaman yang baik tentang makna “dawa” dapat membantu kita dalam berkomunikasi lebih efektif serta memahami filosofi hidup yang terkandung dalam budaya Jawa.

Dengan memahami berbagai makna “dawa”, kita dapat lebih bijak dalam berbicara, berpikir panjang dalam mengambil keputusan, serta menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang kekayaan bahasa dan budaya Jawa!

Berita Terkait

Arti Dokok dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Dluwang dalam Bahasa Jawa: Sejarah, Makna, dan Filosofinya dalam Budaya Jawa
Arti Dlamakan dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Diyan Adalah Lentera dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya
Arti Dina dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Dhuwur dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya
Arti Dhuwit dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti Mudhun dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Berita Terkait

Tuesday, 18 February 2025 - 10:09 WIB

Arti Dokok dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Tuesday, 18 February 2025 - 10:04 WIB

Arti Dluwang dalam Bahasa Jawa: Sejarah, Makna, dan Filosofinya dalam Budaya Jawa

Tuesday, 18 February 2025 - 10:00 WIB

Arti Dlamakan dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Monday, 17 February 2025 - 11:01 WIB

Arti Diyan Adalah Lentera dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya

Monday, 17 February 2025 - 10:55 WIB

Arti Dina dalam Bahasa Jawa: Makna, Filosofi, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Berita Terbaru